Kartun Nabi di rakyatmerdeka: FPKS Nilai Bukan Penghinaan

Muhammad Nur Hayid – detikcom

Jakarta – Pemuatan kartun Nabi Muhammad di situs rakyatmerdeka.co.id dinilai FPKS DPR bukan sebagai bentuk penghinaan jika memang niatnya tidak bermaksud bukan untuk melecehkan. Pemuatan itu sebagai bentuk informasi kepada umat Islam di Indonesia seperti apa gambar yang saat ini diributkan itu. Continue reading “Kartun Nabi di rakyatmerdeka: FPKS Nilai Bukan Penghinaan”

rakyatmerdeka Copot Kartun Nabi

Suwarjono – detikcom

Jakarta – Setelah diributkan, akhirnya rakyatmerdeka.co.id mencopot gambar kartun Nabi Muhammad yang menjadi kontroversi di dunia Barat. Kartun itu tidak lagi bisa diklik sejak Kamis (2/2/2006) malam. Continue reading “rakyatmerdeka Copot Kartun Nabi”

MMI Tuntut Situs rakyatmerdeka Minta Maaf

Indra Subagja – detikcom

Jakarta – Walau situs rakyatmerdeka telah mencopot gambar karikatur Nabi Muhammad, MMI tetap menuntut situs tersebut memuat permintaan maaf. Hal ini dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi. Continue reading “MMI Tuntut Situs rakyatmerdeka Minta Maaf”

200 Orang FPI Datangi Kantor rakyatmerdeka

Iqbal Fadil – detikcom

Jakarta – Sebelum mendemo Kedubes Denmark, massa Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor redaksi situs rakyatmerdeka di Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/200). Aksi ini berlangsung damai. Continue reading “200 Orang FPI Datangi Kantor rakyatmerdeka”

Kami Tak Bermaksud Ikut Menghina

Kamis, 02 Februari 2006, 18:31:49 WIB

HARI ini (Kamis, 2/2), Situs Berita Rakyat Merdeka menurunkan kembali salah satu ilustrasi Nabi Muhammad SAW yang dipampang koran Denmark, Jyllands-Posten bulan September tahun lalu. Continue reading “Kami Tak Bermaksud Ikut Menghina”

Kartun Nabi Muhammad di Situs Rakyat Merdeka Diprotes

Suwarjono – detikcom

Jakarta – Seperti apa kartun Nabi Muhammad yang memicu perselisihan antara pers Barat dan kaum Muslim? Gambar ini sampai juga ke Indonesia. Gambar yang dirilis koran terbesar di Denmark Jyllands-Posten akhir 2005 itu dimuat juga oleh situs rakyatmerdeka.co.id. Continue reading “Kartun Nabi Muhammad di Situs Rakyat Merdeka Diprotes”

Pimred Situs rakyatmerdeka: Pemuatan Kartun Nabi Muhammad Untuk Informasi ke Publik

Suwarjono – detikcom

Jakarta – Pemuatan kartun Nabi Muhammad di situs rakyatmerdeka.co.id sama sekali tidak bermaksud untuk membangkitkan amarah umat Muslim Indonesia. Pemuatan tersebut justru untuk membantu masyarakat Indonesia untuk melihat seperti apa gambar yang diributkan oleh kalangan Muslim dunia tersebut. Continue reading “Pimred Situs rakyatmerdeka: Pemuatan Kartun Nabi Muhammad Untuk Informasi ke Publik”

Below a Mountain of Wealth, a River of Waste

The Cost of Gold | The Hidden Payroll

By: Jane Perlez and Raymond Bonner

The New York Times 

JAKARTA, The closest most people will ever get to remote Papua, or the operations of Freeport-McMoRan, is a computer tour using Google Earth to swoop down over the rain forests and glacier-capped mountains where the American company mines the world’s largest gold reserve. Continue reading “Below a Mountain of Wealth, a River of Waste”

2004 World Press Freedom Review

INDONESIA’S harsh and often abused defamation laws have come under strong criticism throughout the year as Indonesian businessman Tomy Winata and other powerful figures repeatedly filed criminal suits against newspapers who dared to report on their business activities. Continue reading “2004 World Press Freedom Review”

Ibu Ani IMF Ancam Mundur?

BEBERAPA jam sebelum pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, Continue reading “Ibu Ani IMF Ancam Mundur?”

Mr 2,5 Persen Tetap Ditolak Jadi Menteri

SELAIN ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Mari Elka Pangestu Continue reading “Mr 2,5 Persen Tetap Ditolak Jadi Menteri”

7 Calon Menteri Masih Diragukan

HINGGA tadi malam, tak kurang dari 23 calon menteri telah memenuhi panggilan Susilo Bambang Yudhoyno (SBY). Continue reading “7 Calon Menteri Masih Diragukan”

Antek IMF Dilirik Jadi Menteri

DIREKTUR Eksekutif International Monetary Fund (IMF) untuk kawasan Asia Pasifik, Dr. Sri Mulyani Indrawati, hari ini dijadwalkan memenuhi panggilan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Banyak kalangan menilai, kehadiran “antek IMF” itu dalam kabinet SBY akan memperparah proses perbaikan ekonomi Indonesia. Harapan perubahan di depan mata, menurut mereka, bisa hilang tak berbekas.

Sri Mulyani yang menetap di Amerika Serikat dihubungi hari Jumat kemarin. Menurut sumber di Cikeas, dalam pembicaraan via telepon itu, Sri Mulyani minta diberi waktu dua hari sebelum dirinya sampai ke Jakarta.

Direktur Institute for Development on Economic and Finance (Indef) Imam Sugama yang dihubungi kemarin, mengatakan, kalau Sri Mulyani dilantik sebagai salah seorang anggota tim ekonomi SBY, maka tidak akan ada perubahan paradigma kebijakan.

“Artinya, pemerintah SBY sama dengan pemerintah lalu, menggunakan pola neoliberal yang biasa diterapkan oleh IMF. Oleh karena itu masalah pengangguran dan kemiskinan tetap tidak akan tertangani,” urainya.

Ditambahkan Imam, ada tiga kebijakan utama yang merupakan turunan dari cara berpikir para ekonom neoliberal, yakni stabilisasi makro dalam bentuk stabilisasi harga dengan jalan menekan laju inflasi, deregulasi atau liberalisasi, serta privatisasi dan divestasi. Ketiga hal ini bukannya me-recovery, tetapi malah memperburuk kondisi ekonomi.

Mengenai posisi menteri keuangan yang disebut-sebut akan diserahkan kepada Sri Mulyani, Imam mengingatkan agar SBY ekstra hati-hati.

“Di Amerika, Australia dan New Zealand, posisi Menkeu adalah posisi yang ditempati oleh orang-orang memiliki kedekatan dengan presiden atau perdana menteri. Sementara Sri Mulyani ini adalah orang di luar lingkaran SBY,” katanya lagi.

Secara terpisah, menurut pengamat Jefrey Winters, kekhawatiran yang ada saat ini tidak semata-mata ditujukan pada Sri Mulyani secara pribadi. Menurutnya, ada sekelompok ekonom-teknokrat di Indonesia yang punya pandangan yang sama persis dengan IMF dan Bank Dunia.

Lanjut Jefrey, kelompok ini bukan lagi antek atau boneka IMF dan Bank Dunia. Melainkan komprador atau perwakilan kepentingan IMF dan Bank Dunia di Indonesia.

“Mungkin orang akan mengatakan tidak ada masalah punya pandangan seperti itu. Tetapi pertanyaan yang penting adalah, apa pernah ada negara di dunia yang maju cepat dengan diagnosis dan obat dari IMF dan Bank Dunia. Jawabannya sederhana, tidak ada,” kata Jefrey.

Ditambahkan Jefrey, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah tim ekonomi yang tidak hanya bersikap go to hell dengan IMF dan Bank Dunia. Tetapi juga punya rencana yang nyata dan independen agar Indonesia bisa segera loncat dari kategori negara miskin.

“Saya yakin satu hal, kalau terus disetir Berkeley Mafia atau anak dan cucunya, tidak ada harapan bagi Indonesia. Contohnya Singapura, Jepang Korea Selatan, Taiwan dan Cina. Semua loncat dari kategori negara miskin, dan tidak satu pun yang menurut pada IMF,” ujarnya lagi.

Sri Mulyani yang sempat dikenal dekat dengan Megawati pergi ke Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, bulan Agustus 2001. Di sana dia membantu sejumlah lembaga Amerika selain mengajar tentang perekonomian Indonesia dan ekonomi makro di Georgia University.

Awal Oktober 2002 Sri Mulyani diangkat menjadi Direktur Eksekutif IMF yang mewakili 12 negara di Asia Tenggara, menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto. Sejak 1 November 2002, dia berkantor di lantai 13 markas pusat IMF di 19th Street, NW, Washington DC, Maryland. GUH Rakyat Merdeka, 18 Oktober 2004

Empat Media Harus Memuat Klarifikasi, Hanya RM yang Selamat

DEWAN Pers memberi sanksi kepada empat dari lima media massa yang dinilai melanggar Continue reading “Empat Media Harus Memuat Klarifikasi, Hanya RM yang Selamat”

Caleg Partai Pelopor “Ngamen” di Bus Kota

BANYAK cara dilakukan calon legislatif memenangkan kursi Senayan. Continue reading “Caleg Partai Pelopor “Ngamen” di Bus Kota”

Caleg Muda Minta Pemerintah Tegas soal Praktik Korupsi

CALON anggota legislatif (caleg) muda mendesak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat bersikap tegas Continue reading “Caleg Muda Minta Pemerintah Tegas soal Praktik Korupsi”

Busway: Bagaimana Kesiapan Jakarta?

Release dari Yayasan Pelangi Indonesia

MASALAH lalu lintas di Jakarta seperti benang kusut yang menimbulkan berjuta Continue reading “Busway: Bagaimana Kesiapan Jakarta?”

Menabur Angin, Menuai Badai

main_900

DALAM Perjanjian Peshawar di bulan April 1992, menyusul kehancuran pemerintahan Najibullah, kelompok mujahidin Afganistan sepakat mendirikan Negara Islam Afganistan dan membagi kekuasaan di antara mereka.

Pemimpin Masyarakat Islam atau Jamiati Islami, Burhanuddin Rabbani, diberi mandat sebagai presiden transisional. Dia juga dipercaya memimpin semacam dewan presidium yang terdiri dari pentolan-pentolan kelompok mujahidin. Continue reading “Menabur Angin, Menuai Badai”

Dostum yang Licin

PIMPINAN Aliansi Utara Abdurrashid Dostum tiba-tiba menjadi pahlawan baru bagi rakyat Afghanistan. Padahal dulu laki-laki Uzbek ini kaki tangan rejim komunis Uni Soviet. Seorang veteran Tentara Merah menceritakan sepak terjang Dostum yang oportunis ini kepada saya.

Continue reading “Dostum yang Licin”

Uzbekistan Masih Maju Mundur

BANYAK kalangan mengira setelah aliansi Utara menguasai Mazar I Sharif di utara Afghanistan, pemerintah Uzbekistan akan segera membuka jembatan di atas sungai Amu Darya yang menghubungkan Uzbekistan dan Afghanistan. Dugaan ini salah. Sampai kemarin (12/11) Presiden Uzbekistan Islam Karimov belum menunjukkan tanda-tanda akan segera membuka jembatan itu. Continue reading “Uzbekistan Masih Maju Mundur”

Dostum Menuju Kabul

AMERIKA membonceng serangan Aliansi Utara pimpinan Abdur Rashid Dostum atas kota Mazar I Sharif di Afghanistan Jumat malam lalu (9/11). Sementara pasukan Dostum mati-matian menghadapi pasukan Taliban, puluhan pesawat tempur F-18 dan pesawat pembom B-52 Amerika berputar-putar di atas kota yang berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa. Kebanyakan penduduk Mazar I Sharif adalah suku Uzbek, Tajik dan Hazaras. Continue reading “Dostum Menuju Kabul”

Mengintip Afghanistan dari Kebun Binatang

uz66

KEBUN binatang di Jalan Normansky, Termez, belakangan ramai dikunjungi wartawan asing. Berdiri sejak tahun 1939, kebun binatang ini berada tepat di garis perbatasan dua negara. Dua negara yang tengah berkonflik pula.

Continue reading “Mengintip Afghanistan dari Kebun Binatang”

Bung Karno Mencari Makam Imam al Bukhari

img_3116-1

DI Tashkent tidak ada Jalan Bung Karno. Tapi bukan berarti rakyat Uzbekistan tidak mengenal presiden pertama Republik Indonesia itu.

Bagi masyarakat Uzbekistan, Bung Karno adalah “penemu” makam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari alias Imam Al Bukhari, salah seorang perawi hadist Nabi Muhammad SAW yang mahsyur.

Continue reading “Bung Karno Mencari Makam Imam al Bukhari”

Jika Presiden Tolak Hadir di SI MPR, Hari Kamis Sudah Ada Presiden Baru

Kompas – Apabila Presiden Abdurrahman Wahid merealisasikan niatnya untuk tidak hadir dalam Sidang Istimewa (SI) MPR hari ketiga Senin besok, hampir dapat dipastikan pada hari Kamis (26/7), Indonesia  memiliki Presiden baru, saat MPR menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden.

Hari berikutnya, Jumat, sudah terpilih Wakil Presiden baru yang akan mendampingi Megawati. Bahkan, penetapan Presiden dan pengangkatan Wakil Presiden bisa lebih cepat dilakukan apabila kerja Panitia Ad Hoc (PAH) Majelis dipersingkat.

Demikian dijelaskan Wakil Ketua Panitia Ad Hoc (PAH) Khusus Badan Pekerja (BP) MPR Rully Chaerul Azwar, Sabtu kemarin, tentang jadwal acara SI MPR yang kemungkinan akan berubah pada Senin besok apabila Presiden Abdurrahman Wahid menolak hadir dalam SI MPR.

Sabtu kemarin, Presiden di Istana Negara menegaskan tidak akan hadir pada Rapat Paripurna MPR dengan agenda penyampaian pertanggungjawaban. Presiden menganggap rapat paripurna itu tidak sah karena melanggar Peraturan Tata Tertib MPR.

Rully menjelaskan, apabila Presiden Abdurrahman Wahid tidak hadir Senin besok, fraksi-fraksi menyampaikan pemandangan umum atas ketidakhadirannya. Pemandangan umum dilanjutkan hari Selasa (24/7) dan pembentukan PAH MPR untuk membahas Rantap MPR. Hari Rabu pembahasan pertanggungjawaban Presiden dan Rantap MPR. Pada Kamis, merupakan laporan PAH MPR kepada paripurna untuk meminta pendapat akhir fraksi MPR. “Pada Kamis malam, pengambilan keputusan penetapan Wakil Presiden (Megawati) sebagai Presiden baru,” katanya.

Sabtu kemarin, MPR menggelar SI MPR yang pelaksanaannya dipercepat dari tanggal 1 Agustus 2001. Sembilan fraksi MPR yang hadir, yakni Fraksi PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Reformasi, Partai Bulan Bintang, Perserikatan Daulatul Ummah, Kesatuan Kebangsaan Indonesia, TNI/Polri, dan Utusan Golongan, menyatakan bahwa rapat paripurna MPR adalah SI MPR.

Alasan percepatan, Presiden Abdurrahman Wahid dianggap melanggar Ketetapan MPR No VII/ MPR/2000 karena menetapkan Komjen (Pol) Chaeruddin Ismail sebagai Pemangku Sementara Jabatan Kepala Polri. Dua fraksi tidak hadir, yakni Fraksi PKB dan PDKB. Fraksi PKB yang dikenal sebagai pendukung Presiden Abdurrahman Wahid menolak percepatan SI MPR, sedangkan Fraksi PDKB menganggap pengangkatan Chaeruddin tidak bertentangan dengan Tap No VII/MPR/2000.

Rapat paripurna yang dimulai pukul 09.30 dipimpin Ketua MPR Amien Rais, didampingi lengkap para wakilnya, yakni Sutjipto, Ginandjar Kartasasmita, Husnie Thamrin, Jusuf Amir Feisal, Hari Sabarno, Nazri Adlani, dan Matori Abdul Djalil.

Setelah Amien membuka sidang, seluruh fraksi diberi kesempatan menyampaikan pemandangan umum mengenai pelaksanaan SI MPR. Fraksi PDI Perjuangan yang mendapat giliran pertama, seolah menjadi penentu. Fraksi TNI/Polri yang memiliki 38 kursi di MPR juga membuat “kejutan” dengan menyatakan setuju bahwa rapat paripurna ini merupakan SI MPR.

Amien mengatakan, latar belakang dilaksanakannya rapat paripurna karena adanya perkembangan situasi dan kondisi yang semakin memburuk, selain terjadinya krisis konstitusional dan adanya pemimpin yang lebih mengutamakan pendekatan kekuasaan. Untuk itu MPR memandang perlu mengundang anggota Majelis untuk rapat paripurna dalam rangka SI MPR.

“Ini langkah demokratis dan konstitusional, sebab MPR adalah lembaga tertinggi negara sebagai penjelmaan rakyat. Rapat paripurna dilaksanakan akibat tindakan Presiden yang mengancam keselamatan bangsa dan negara,” kata Amien.

Interupsi Forum UD

Sekjen MPR Umar Basalim membacakan tiga surat yang masuk, yakni dari PKB dan PDKB yang menyatakan tidak hadir, dan surat dari Forum Utusan Daerah (UD) yang meminta SI MPR mengagendakan pembahasan terhadap kemungkinan dibentuknya Forum UD menjadi Fraksi UD di MPR. Surat PKB menyatakan, partai ini tidak membenarkan dan tidak menyetujui percepatan SI serta tidak ikut serta dan tidak ikut bertanggung jawab atas seluruh ketetapannya. Dengan alasan berbeda, PDKB juga menyatakan tidak hadir. Tetapi salah seorang anggotanya, Astrid Susanto, hadir di Gedung Nusantara sebagai peninjau.

Tentang usulan Forum UD, Amien sempat menawarkan apakah usulan ini diselesaikan sekarang atau pada Sidang Tahunan 2001. Oesman Sapta, anggota UD dari Kalbar menginterupsi dengan mengatakan, sudah sepantasnya menghargai orang-orang daerah.

“Tidak ada salahnya kita meluluskan keinginan aspirasi seluruh daerah,” katanya. Bachtiar Ibrahim, anggota MPR UD Sumut menginterupsi dan mengatakan Fraksi UD harus dilahirkan secepatnya.

Sembilan fraksi MPR dalam pemandangan umumnya soal usulan Forum UD sepakat bahwa Fraksi UD akan dibentuk pada Sidang Tahunan MPR 2001, sebab SI MPR saat ini hanya mengagendakan pertanggungjawaban Presiden.

Soal rapat paripurna yang menetapkan SI MPR juga disetujui sembilan fraksi, termasuk Fraksi TNI/ Polri. Dari 601 anggota MPR-seluruh anggota MPR berjumlah 686-yang hadir, 592 orang menyatakan setuju rapat paripurna adalah SI MPR. Lima orang menyatakan menolak dan empat orang abstain. Mereka yang menolak dan abstain berasal dari Forum UD.

Fraksi PDI Perjuangan lewat juru bicara Sutjipno menyatakan tidak ragu lagi menyelenggarakan SI MPR yang membahas, mengkaji, dan mengambil keputusan yang berkenaan dengan rangkaian perbuatan dan sikap Presiden selama ini, yang berpuncak pada pengangkatan Chaeruddin selaku pemangku sementara Kepala Polri.

PDI Perjuangan meminta Presiden menyampaikan pertanggungjawaban 2×24 jam atau dua hari setelah pembukaan SI MPR. Fraksi Partai Golkar dengan juru bicara Rambe Kamarulzaman mengatakan, pengangkatan Chaeruddin pada hakikatnya sama dengan pemberhentian Kepala Polri S Bimantoro.

Fraksi PPP dengan juru bicara Lukman Hakiem Saifuddin menilai, pernyataan Presiden sering meresahkan masyarakat seperti ancaman mengeluarkan dekrit atau ancaman akan pisahnya sejumlah daerah. Menurut PPP, itu tidak pantas diucapkan Presiden.

Fraksi Reformasi dengan juru bicara Syamsul Balda menilai, kesalahan yang diulang membuktikan bahwa Presiden Abdurrahman Wahid secara sadar memosisikan dirinya sebagai kekuatan diktatorial yang otoriter dan melecehkan konstitusi.

Fraksi PDU dengan juru bicara Asnawi Latief berpendapat, situasi semakin memburuk yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara, khususnya di lingkungan alat negara, dengan diangkatnya Chaeruddin.

Fraksi TNI/Polri dengan juru bicara Yahya Sacawiria berpendapat yang sama dengan fraksi-fraksi lainnya soal pengangkatan Chaeruddin. “Pengangkatan pejabat sementara Kepala Polri di satu sisi dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan Polri, tetapi pada sisi lain diliputi nuansa kepentingan politis yang berimplikasi luas dalam kehidupan berbangsa dan negara,” katanya.

Fraksi Utusan Golongan lewat juru bicara Ahmad Zaky Siradj menilai, selama dua bulan terakhir sejak ditetapkannya SI MPR, Presiden telah melakukan kebijakan, ucapan dan tindakan yang dapat memperburuk keadaan.

Darmansyah Hussein dari Fraksi PBB menegaskan, UUD 1945 beserta penjelasannya dan Tap MPR tidak secara tegas mengatur kapan SI MPR digelar setelah ada permintaan dari DPR. Konstitusi pun, katanya, tidak mengatur siapa yang akan mengundang SI MPR, tetapi hanya menyebutkan SI bisa digelar untuk meminta pertanggungjawaban Presiden.

Juru bicara Fraksi KKI Ismawan DS berharap, waktu dua bulan yang digunakan BP MPR untuk mempersiapkan materi SI MPR dipergunakan oleh Presiden untuk melakukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan. “Bukan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi, melainkan justru situasi yang membingungkan,” katanya.  (pep/tra/sah/ryi)