Jumat, 03 Februari 2006, 11:12:09 WIB
Laporan: Samsul Arifin
Jakarta, Rakyat Merdeka. Redaksi Situs Berita Rakyat Merdeka dan Front Pembela Islam (FPI) sepakat untuk mengakhiri kontroversi atas dimuatnya salah satu ilustrasi Nabi Muhammad SAW hasil sayembara koran Denmark, Jyllands-Posten di situs kami, Kamis (2/2).
Sekitar 15 wakil FPI yang diterima redaksi, menyatakan keberatan mereka atas penayangan ilustrasi Nabi Muhammad tersebut.
Namun, FPI dapat memahami penjelasan redaksi bahwa dimuatnya ilustrasi itu untuk menjelaskan kepada publik konteks persoalan yang melatar belakangi persoalan yang belakangan menyulut kemarahan negara-negara di Timur Tengah itu.
“Kami memahami niat baik redaksi yang memuat ilustrasi tersebut untuk mengabarkan telah terjadi penghinaan kepada Nabi di Denmark sana. Tapi, sebaiknya ilustrasi itu tak dimuat juga. Sebab, dalam Islam melukis Rasulullah (Muhammad SAW) itu dilarang dan haram hukumnya,” ujar juru bicara FPI, Ustadz Machsuni Kalopo.
“Kami tidak ingin niat baik redaksi situs ini disalahtafsirkan. Sebab, bagaimana pun situs ini dapat dibaca warga Muslim di seluruh Indonesia,” imbuh Machsuni.
Namun, FPI tetap meminta agar ilustrasi yang dimuat Situs Berita Rakyat Merdeka itu dicabut. Selain itu, FPI mengimbau redaksi untuk meminta maaf kepada umat Islam agar tak terjadi kesalahpahaman.
“Redaksi telah mencabut ilustrasi itu semalam (Kamis, 2/2) dan kami juga minta maaf kepada warga Muslim jika pemuatan ilustrasi itu dianggap ikut menghina Nabi,” jelas Teguh Santosa, Pemimpin Redaksi Situs Berita Rakyat Merdeka yang menemui wakil FPI tersebut.
Andaikata penjelasan yang ditayangkan di situs kami Kamis malam belum memuaskan, lanjut Teguh, redaksi siap meminta maaf lewat edisi cetak besok (Sabtu, 4/2).
Saat mendatangi kantor kami di Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Barat, FPI menurunkan sedikitnya 200 anggota mereka. Aksi itu berjalan lancar dan tertib. Setelah meluruk ke kantor kami, FPI saat ini mendatangi Kantor Kedutaan Besar Denmark di Kuningan, Jakarta Selatan.
KEPADA YTH:
DETASEMEN 88
Telah ada indikasi kelompok teroris Yaitu Bernama
FPI atau disebut dengan FRONT PEMBELA ISLAM
Mohon segera diproses menurut hukum.