Category: Interview
Protected: Dubes Ukraina: Cukup Alasan untuk Mengkhawatirkan Serangan Rusia
Josef M. Ullmer: Indonesia akan Sukses dalam Transformasi Energi Baru Terbarukan





INDONESIA sedang berbenah untuk melakukan transformasi besar-besaran di sektor energi. Upaya membangun ekosistem energi baru terbarukan (EBT) ini tentu memerlukan keterlibatan banyak kalangan.
Dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, President Director Andritz Hydro, Dr Josef M. Ullmer, mengurai peluang yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam transformasi energi ini.
Andritz Hydro adalah salah satu perusahaan yang yang aktif dalam pemasaran dan penjualan, serta pengawasan teknik dan manufaktur untuk pembangkit listrik tenaga air berskala besar (Large Hydro and Compact Hydro Plants) yang beroperasi di berbagai negara, seperti Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, Malaysia, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
Continue reading Josef M. Ullmer: Indonesia akan Sukses dalam Transformasi Energi Baru TerbarukanProtected: Ukraina Membuat Kebijakan “Russiaphobic”
Protected: Hubungan Kami dengan China selalu “Up and Up”
Protected: Dutabesar Park Tae-sung: Membangun Kemandirian Tugas yang Sangat Penting
Protected: Hari-hari Cerah Sudah di Depan Mata
Protected: Perjanjian Damai Yordania dan Israel untuk Memperjuangkan Kedaulatan Palestina
Protected: Dubes Iran Mohammad Azad: Tidak Penting Siapa yang Menjadi Presiden AS
Protected: Dubes Kuba Tania Velazquez Lopez: Ini Seperti Sebuah Keajaiban
Protected: Dubes Viet Nam: Kompetisi adalah Hal yang Biasa
Protected: Kami Tidak Harus Memilih Salah Satu dari Mereka
Protected: Mereka Harus Berdamai dengan Sejarah
Protected: Tidak Ada yang Membahayakan Integrasi Anda
Protected: Australia adalah Pendukung Terkuat Indonesia…
Protected: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5 Persen Cukup Menjanjikan
Protected: Anda Tidak Bisa Menyamakan Islam dengan Terorisme
Protected: Situasi di Papua dan Timor Leste Berbeda
Protected: Reunifikasi Korea Tidak Bisa Terjadi Dalam Satu Malam
Protected: Bagi Kami Visi dan Misi Jokowi Cukup Jelas
Fragmen Revolusi

Saya pernah bertanya pada Dubes Kuba di Jakarta, Nirsia Castro Guevara, ada apa dengan Che Guevara dan Fidel Castro? Mengapa Che meninggalkan Kuba? Apakah karena Castro tak dapat menerima kritik Che pada Uni Soviet yang menurutnya adalah emporium juga?
(Walau memiliki kata Castro dan Guevara di namanya, namun Dubes Nirsia Castro Guevara tidak memiliki hubungan darah dengan keduanya.)
***
Bisa Anda gambarkan hubungan antara Che Guevara dan Fidel Castro?
Setelah kemenangan revolusi kami, Che Guevara ditunjuk sebagai menteri perindustrian dan gubernur bank nasional. Dia juga mewakili negara kami di banyak forum internasional.
Tetapi di sisi lain, sebenarnya Che Guevara juga punya satu keinginan, yakni melanjutkan perjuangan melawan kolonialisme dan membebaskan negeri-negeri yang masih berada di bawah penjajahan asing. Dia ingin melanjutkan perjuangan membebasakan negeri-negeri itu. Dia merasa bahwa sudah menjadi tugas dan kewajibannya untuk membantu mereka.
Dia sempat menulis sebuah buku tentang perang gerilya. Di dalam buku itu dia menuliskan pengalaman melawan diktator Kuba dan berharap pengalaman itu dipelajari oleh sebanyak mungkin orang.
Ketika merasa saatnya sudah tepat untuk meninggalkan Kuba, Che Guevara pergi ke Kongo untuk membantu gerakan kemerdekaan di sana. Tetapi karena situasi di Afrika tidak mendukung, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bolivia.
Dari Bolivia dia kembali sebentar ke Kuba. Kali ini dia mengajak kelompok kombatan yang ikut bersama dirinya pada masa revolusi Kuba. Bersama mereka, Che Guevara kembali ke Bolivia dan setelah itu kita tahu apa yang terjadi. Dia ditangkap tentara pemerintahan diktator Bolivia, dan dieksekusi pada 9 Oktober 1967.
Apakah ada pesan terakhir Che Guevara sebelum meninggalkan Kuba? Apa yang dikatakannya?
Hubungan Che Guevara dan Fidel Castro sangat tulus. Bila kita membuka dokumen sejarah, sebelum meninggalkan Kuba, Che Guevara menulis sebuah surat perpisahan untuk Fidel dan rakyat Kuba. Surat itu tidak rilis sampai kematiannya dipastikan.
Mengapa tidak segera dirilis dan diumumkan oleh Fidel Castro?
Menurut Fidel Castro, kalau surat itu diumumkan tak lama setelah Che Guevara meninggalkan Kuba, maka pihak lawan akan mengetahui bahwa Che Guevara tidak berada di Kuba melainkan sedang berada di tempat lain untuk melakukan perlawanan. Ini tentu akan berbahaya bagi keselamatan Che Guevara.
Jadi, Fidel Castro memutuskan menyimpan surat itu sampai kabar kematian Che Guevara terbukti. Fidel Castro membacakan surat itu dalam sebuah upacara untuk mengenang Che Guevara.
Di dalam surat itu Che mengatakan, kira-kira begini kalau diterjemahkan, “Saya memiliki tugas yang tidak bisa Anda lakukan. Saya ingin melanjutkan menyebarkan revolusi.”
Jadi bukan karena mereka memiliki perbedaan pandangan terkait hegemoni Uni Soviet?
Bukan karena itu. Mereka adalah dua sahabat yang kerap berdiskusi dan memiliki saling pengertian dan ketulusan dalam perjuangan.
Di Institut Che Guevara semua rekaman perjalanannya termasuk ke Indonesia dipamerkan oleh keluarga.
Apakah Che Guevara dianggap sebagai pahlawan nasional?
Ya, tentu saja. Bahkan hari-hari ini kami sedang memperingati kematian dirinya. Di Kuba murid-murid di sekolah diajarkan untuk mengikuti keteladanan Che Guevara.
***
Che Guevara ditangkap pasukan Bolivia dan dieksekusi di dalam ruang kelas di sebuah sekolah di La Higuera, 9 Oktober 1967. Sembilan peluru menghujam tubuhnya.
Mendengar kabar kematian Che, Fidel awalnya menolak untuk percaya.
Tentara Bolivia memotong kedua tangan Che dan mengirimkannya ke Argentina, lalu ke Kuba untuk mengkonfirmasi kematian Che.
Tubuh Che Guevara dimakamkan di sebuah tempat yang dirahasiakan. Di tahun 1995 seorang pensiunan tentara Bolivia membongkar misteri kuburan Che dan beberapa temannya.
Tahun 1997 kuburan itu dieskavasi, dan tulang belulang Che dibawa ke Kuba, ke tempat peristirahatan terakhirnya di Santa Clara.
