Sejak beberapa waktu belakangan ini Pemerintah Republik Ukraina tengah berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Ukraina terhadap Indonesia, dan sebaliknya.
Saling memahami di antara masyarakat kedua negara yang terpisahkan sejauh 9.500 kilometer ini diyakini akan meningkatkan kualitas hubungan dalam berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi.
Demikian dikatakan Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin, ketika ditemui Kantor Berita Politik RMOL di kantornya di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (28/2).
Dubes Hamianin yang mengenakan batik coklat bercorak burung mengatakan berbagai hal yang dilakukan negaranya adalah dengan mempromosikan pahlawan dan tokoh-tokoh besar yang dimiliki Indonesia.
Federasi Rusia kerap menggunakan alasan “kemanusiaan” untuk menjustifikasi invasi mereka di negeri tetangga.
Ketika menginvansi Georgia pada Agustus 2008 silam, misalnya. Rusia beralasan kehadiran mereka di Osetia dan Abkhazia adalah atas undangan kelompok etnis Rusia yang ada di dua wilayah itu.
Sampai sekarang, Rusia mengklaim kekuasaan atas Osetia dan Abkhazia, walaupun dunia internasional mengakui kedaulatan Georgia atas kedua wilayah ini.
Alasan yang sama juga digunakan Rusia ketika menginvasi Ukraina pada 2014, di Krimea, Donetsk, dan Luhansk. Sampai hari ini Rusia mengklaim Krimea dan memberikan dukungan pada separatis Donetsk dan Luhansk, walaupun dunia internasional, seperti dalam kasus Osetia dan Abkhazia, juga mengakui Krimea, Donetsk, dan Luhansk sebagai bagian dari teritori Ukraina.
SEPERTI delapan tahun lalu, Rusia kembali menekan Ukraina. Sejak beberapa waktu belakangan ini Rusia mengkonsentrasikan pasukannya di tiga titik. Di perbatasan dengan Donesk dan Luhansk serta di perbatasan Ukraina dengan Belarusia.
Di wilayah Donbass, Rusia berdalih hadir untuk melindungi kelompok etnis Rusia yang berada di kedua wilayah milik Ukraina itu. Dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di kedua wilayah milik Ukraina sudah diperlihatkan sejak 2014 lalu, bersamaan dengan dukungan Rusia terhadap Krimea.
Perjalanan sejarah ratusan bahkan ribuan tahun telah membuat kawasan ini dipenuhi dengan berbagai narasi. Beberapa narasi besar terakhir adalah buah dari pengalaman hidup bersama Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Republik Sosialis Soviet Rusia di bawah bendera Uni Soviet, sampai Uni Soviet bubar di akhir Desember 1991.
Tanda-tanda kehancuran Uni Soviet yang mengakhiri Perang Dingin telah terlihat sejak beberapa tahun sebelumnya. Setidaknya sejak Mikhail Gorbachev berusaha melakukan paket reformasi yang dikenal dunia sebagai glasnost dan perestroika. Keterbukaan dan restrukturisasi. Kebijakan ini menjadi semacam pembuka kotak pandora.
Januari 1990, warga Republik Sosialis Soviet Ukraina di kota-kota seperti Kiev dan Lviv mulai berani berkumpul menyuarakan keinginan mereka meninggalkan Uni Soviet. Mereka mengenang Traktar Penyatuan yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari 1919 oleh Republik Rakyat Ukraina dan Republik Rakyat Ukraina Barat Lapangan St. Sophia di pusat Kiev.
DI tengah pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun mengurung dunia dan membatasi pergerakan dan hubungan antar bangsa, nyatanya hubungan Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengalami peningkatan yang berarti.
Di tahun 2021, menurut Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, volume perdagangan kedua negara meningkat sekiatr 40 persen. Diperkirakan, sampai akhir tahun ini volume perdagangan kedua negara mencapai nilai 3 miliar dolar AS.
Selain membahas hubungan kedua negara di era pandemi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Dubes Lyudmila Georgievna Vorobieva juga menjawab sejumlah pertanyaan terkait ketegangan di kawasan Asia Pasifik yang tengah meningkat dipicu oleh pakta pertahanan Australia, Inggris, dan Amerika Serikart (AUKUS), posisi Rusia di tengah persaingan AS dan China, serta ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Wawancara dilakukan di kediaman Duta Besar Federasi Rusia di pojokan Jalan Denpasar dan Jalan Pedurenan Masjid Raya, persis di belakang Kedubes Federasi Rusia di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Insiden di udara Asia Timur yang terjadi kemarin (Selasa, 23/7) tidak hanya melibatkan jet tempur Korea Selatan dan sebuah pesawat pengintai Rusia, tetapi juga melibatkan pesawat China dan Jepang.
Insiden terjadi di atas Pulau Dokdo atau Pulau Takeshima yang masih diperebutkan Korea Selatan dan Jepang.
Dokdo adalah nama yang diberikan Korea Selatan untuk dua pulau karang di Laut Timur. Sementara Takeshima dalah nama yang diberikan Jepang untuk kedua pulau karang itu. Jepang juga menamakan perairan itu sebagai Laut Jepang.
Bukan hanya Rusia yang memasuki wilayah udara di atas Dokdo atau Takeshima.
China juga mengirimkan dua pesawat pembom H-6, yang disebutkan melakukan manuver yang mengancam kedaulatan udara.
Selain Beriev A-50, Rusia juga mengirimkan dua buah Tupolev Tu-95 ke wilayah udara yang disengketakan Jepang dan Korea Selatan itu.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, dua pesawat H-6 China melakukan manuver menyusup ke wilayah udara Korea Selatan (KADIZ) sekitar pukul 6.44 pagi.
Dua Tu-95 yang merupakan bomber strategis kemudian bergabung dengan kedua H-6. Bersama-sama keempat pesawat itu memasuki KADIZ pada pukul 8.40 pagi, dan berputar-putar di wilayah itu selama setidaknya 24 menit.
Sebagai respon, Korea Selatan mengirimkan sebuah F-15F dan sebuah KF-16. Kedua pesawat melepaskan setidaknya 360 tembakan di depan pesawat Rusia.
Sebanyak 80 tembakan dilepaskan pada pelanggaran pertama, dan 280 tembakan dilepaskan pada pelanggaran kedua.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, mereka juga melepaskan setidaknya 60 tembakan untuk memperingati Beriev A-50 yang tidak dipersenjatai.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui, bahwa negara Putin dan negara Jinping melakukan latihan militer bersama untuk pertama kali melibatkan pesawat-pesawat yang memiliki daya jelajah yang jauh.
Menurut kementerian Rusia, mengerahkan empat pesawat dalam latihan itu. Sebuah A-50, dua Tu-95 dan sebuah KJ-2000 yang seperti A-50 juga merupakan pesawat pengintai yang tidak dipersenjatai.
Kedua Tu-95 Rusia dan kedua H-6 China sedang melakukan patroli di atas Laut Jepang dan Laut China Timur. Sama sekali tidak ada keinginan untuk menyerang pihak ketiga, kata Komandan Armada Udara Jarak Jauh Rusia, Letjen Sergey Kobylash.
Letjen Kobylash membantah pihaknya menerima tembakan peringatan dari Korea Selatan. Apalagi sampai 360 kali. Kalau saja pesawat-pesawat tempur Korea Selatan melepaskan tembakan, Rusia pasti akan melakukan balasan yang sepadan.
Jepang juga tidak tinggal diam. Sebagai pihak yang juga berkepentingan atas wilayah laut dan udara yang sedang diributkan itu, negeri sakura mengirimkan pesawat-pesawat tempur untuk ikut menghalau kehadiran pesawat China, Rusia, dan Korea Selatan. []
Kalendar tahun 2019 pada sistem penanggalan Gregorian yang biasa kita gunakan sama dengan kalendar tahun 1895. Tanggal 1 Januari 2019 dan 1895 sama-sama jatuh pada hari Selasa. Begitu juga dengan tanggal 31 Desember sama-sama jatuh pada hari Selasa. Kedua tahun yang berjarak 124 tahun itu sama-sama bukan tahun kabisat.
Agustus 2011, lima tahun lalu, sambil menunggu Sabar Gorky turun dari Elbrus, saya sempat jalan-jalan keliling Moskow dengan dua senior, Pak Ahmad Supardi Adiwijaya dan Tuan Svet Zakharov. Keduanya kini telah tiada. Pak Pardi meninggal dunia setahun setelah kunjungan itu, dan Tuan Zakharov menyusul beberapa bulan lalu.
Masjid Kul Sharif, Qolşärif, Qol Sharif, Qol Sherif atau Kol Sharif. Atau dalam bahasa Rusia dengan aksara cyrillic ditulis мечеть Кул-Шариф (dibaca: mechet Kul-Sharif), dan dalam bahasa Tatar dengan aksara cyrillic ditulis Колшәриф мәчете (dibaca: Qolşärif mäçete).
Sebelum peristiwa G30S pada dinihari 1 Oktober 1965 meletus, pemerintah Uni Soviet pernah berusaha mendamaikan dua tokoh penting Indonesia, Menteri Pertahanan Jenderal AH Nasution dan Ketua Umum CC Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit.
Salah satu upaya itu adalah menggelar pertemuan ramah tamah di Kedubes Uni Soviet pada suatu hari di tahun 1963. Ada sekitar 10 sampai 12 orang yang diundang Dubes Uni Soviet Nikolai Mikhailov dalam pertemuan tersebut. Namun tokoh pentingnya ketika itu adalah Jenderal Nasution dan Aidit yang sangat berpengaruh di masing-masing kelompok.
Pemerintah Uni Soviet tidak mendukung kampanye ganyang Malaysia pemerintahan Sukarno pada paruh pertama 1960an. Di satu sisi Uni Soviet merasa senang karena yang dilawan Sukarno adalah Inggris yang berada di belakang pembentukan Malaysia. Tetapi di sisi lain, kampanye itu disebutkan tidak terukur dan tidak jelas.
“Bung Karno adalah seorang revolusioner. Tetapi kesalahan beliau adalah pada waktu itu tidah beralih dari revolusi politik dan fisik ke revolusi ekonomi,” ujar peneliti Indonesia dari Rusia, Alexey Drugov di sela makan malam di Wisma Indonesia di Moskow, Rusia (Selasa, 14/5). Continue reading Uni Soviet Tidak Mendorong Ganyang Malaysia
Sejak pertama kali ikut serta terhitung sudah 10 kali Kamaz memenangkan ajang rally paling bergengsi di mula bumi, Rally Dakkar yang dulu dikenal sebagai Rally Paris-Dakkar.
Tahun 2013 pengendara Kamaz yang memenangkan Rally Dakkar dengan rute Lima-Tucuman-Santiago untuk kategori truk adalah Eduard Nikolaev.
Saat ini barangkali kawasan Eropa Timur kerap disebut sebagai pasar non-tradisional bagi Indonesia. Tetapi di era 1960an kawasan itu adalah pasar tradisional Indonesia. Hal itu ditandai dengan kuatnya hubungan politik juga bisnis antara Indonesia dengan Eropa Timur di masa itu sampai terjadi perubahan besar dalam konteks politik di arena internasional yang memaksa Indonesia menjauh dari Eropa Timur.
Merujuk pada fakta sejarah itu, Direktur Jenderal Amerika-Eropa Dian Triansyah Djani merasa lebih tepat apabila istilah yang digunakan untuk kawasan Eropa Timur adalah pasar yang saat ini belum tergarap dengan baik. Dan fakta sejarah itu juga memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman menjalin hubungan dengan Eropa Timur. Continue reading Dirjen Amerop: Kerjasama dengan Eropa Timur Menguntungkan Indonesia
Bung Karno ngobrol dengan (dari kiri ke kanan) Marilyn Monroe, Elizabeth Taylor, dan Jackie Kennedy, dalam kunjungan ke Amerika Serikat tahun 1962.
Ada dua hal yang dicintai Svet Zacharov dari Indonesia. Keduanya adalah Sukarno dan Pancasila.
Pria berusia 75 tahun ini adalah jurnalis senior yang menjadi kontributor untuk sejumlah media massa di Indonesia. Ia menjadi penterjemah Perdana Menteri Rusia Nikita Khrushchev yang mengunjungi Presiden Sukarno di Jakarta tahun 1960.
Republik Tatarstan berbenah tengah untuk menjadi salah satu tujuan wisata utama di Federasi Rusia. Sejauh ini negeri yang dipimpin Presiden Rustam Minnikhanov yang berkuasa sejak Agustus 2010 itu tampaknya berhasil menarik turis domestik dari negeri-negeri atau subjek federal Federasi Rusia lainnya, juga dari beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah.
Tatarstan juga berhasil menarik perhatian investasi asing, termasuk dari negara-negara Asia seperti Malaysia, Singapura dan Korea Selatan.
John Emerich Edward Dalberg-Acton (1834-1902) dari Inggris yang lebih dikenal sebagai Lord Acton punya adagium yang sampai kini masih berlaku: power tends to corrupt and absolute power corrupt absoultely.
Oleh sementara kalangan di Indonesia, merujuk pada jumlah kasus korupsi yang terbongkar bertambah dari hari ke hari dan kenyataan bahwa kasus-kasus itu melibatkan tokoh-tokoh yang sebelumnya dianggap prominent, adagium Lord Acton itu pun dimutakhirkan menjadi: power tends to corrupt and stupid power corrupt stupidly. Continue reading Resep Anti-Korupsi di Tatarstan Sangat Sederhana
Islam diadopsi sebagai agama resmi di negeri yang kini dikenal sebagai Republik Tatarstan pada 922. Di tahun itu pemimpin Bolgar Aydai Khan menerima delagasi Khalifah Al Muqtadir yang berkuasa di Baghdad yang dipimpin Ibnu Fadlan. Khalifah Abasiyah bersedia membantu mengislamkan orang Tatar dengan mengirimkan guru-guru agama ke Bolghar. Baghdad juga membantu pembangunan sejumlah masjid di Bolghar pada masa itu.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat Rusia merayakan Victory in Europe Day atau Hari Kemenangan di Eropa setiap tanggal 9 Mei dengan memberikan bunga kepada para veteran Perang Dunia Kedua yang masih hidup atau meletakkannya di bawah patung-patung para pahlawan dan monumen-monumen yang dibangun untuk mengenang kepahlawanan para pejuang Rusia (d/h Uni Soviet), baik dari kalangan militer maupun sipil.
Dalam sepuluh tahun pertama setelah Uni Soviet bubar, negeri-negeri Muslim di Asia Tengah menggali kembali peradaban Islam yang membentuk mereka sejak abad-abad awal kelahiran Islam hingga keruntuhan Ottoman Turki di penghujung Perang Dunia Pertama. Continue reading Mas, untuk Gairah Islam di Rusia
Membaca setiap tulisan yang kemudian dirangkum dalam buku ini membuat saya merasa seakan-akan negeri putih Rusia berada di depan mata dan berjarak hanya sejengkal saja. Tema-tema yang dipilih sang penulis, M. AJi Surya, juga bukan tema-tema yang terlalu melambung tinggi di angkasa. Melainkan tema-tema bumi yang biasa dan tak terasa maya. Gaya bahasanya sederhana, sesederhana penampilan sang penulisnya, lagi mudah dicerna. Continue reading Tentang Catatan Harian Sang Diplomat
The Caucas lies before my feet! I stand where
Glaciers gleam, beside a precipice rock-ribbed;
An eagle that has soared from off some distant cliff,
Lawless as I, sweeps through the radiant air!
Here I see streams at their sources up-welling,
The grim avalanches unrolling and swelling!
The Caucas
Alexander Sergeyevich Pushkin
DI dalam benteng Damaskus Tua di Suriah yang kini sedang bergolak ada sebuah jalan yang menarik perhatian saya. Namanya Jalan Lurus. Atau dalam bahasa Arab, seperti yang tertulis di papan nama di jalan itu, Sirah al Mustakim.