Dostum Menuju Kabul

AMERIKA membonceng serangan Aliansi Utara pimpinan Abdur Rashid Dostum atas kota Mazar I Sharif di Afghanistan Jumat malam lalu (9/11). Sementara pasukan Dostum mati-matian menghadapi pasukan Taliban, puluhan pesawat tempur F-18 dan pesawat pembom B-52 Amerika berputar-putar di atas kota yang berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa. Kebanyakan penduduk Mazar I Sharif adalah suku Uzbek, Tajik dan Hazaras.

Pasukan Dostum akhirnya menguasai kota Mazar I Sharif yang terletak sekitar 100 kilometer dari Termez, perbatasan antara Uzbekistan dan Afghanistan.

Pasukan Dostum mengklaim bahwa mereka membunuh 200 prajurit Taliban dan menahan ratusan lainnya.

Ada dua rute yang bisa digunakan untuk mencapai Kabul, pusat pemerintahan Taliban dari arah Utara. Pertama melintasi dataran tinggi Panjshir. Tidak mudah bagi Amerika dan Aliansi Utara menggunakan jalur ini. Kawasan pegunungan Panjshir ini tidak mudah ditempuh, apalagi bila salju sudah turun. Puncak tertingginya saja 24.000 kaki di atas permukaan laut. Selain itu untuk menggunakan jalur ini, Amerika harus meminta ijin Rusia lebih dahulu.

Pasukan Rusia berada di garis perbatasan Tajikistan-Afghanistan sejak tujuh tahun terakhir atas permintaan pemerintah Tajikistan.

Jalur kedua adalah melalui kota Mazar I Sharif dekat perbatasan Uzbekistan ini. Mazar I Sahrif hanya berjarak 450 kilometer dari kota Kabul. Terowongan Salang yang berada di kaki pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya jalan masuk ke Kabul.

Apabila Mazar I Sahrif sudah dikuasai Aliansi Utara, bisa dipastikan pemerintah Uzbekistan akan segera membuka jembatan di atas sungai Amu Darya di Termez. Di samping untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan, jembatan itu juga akan digunakan sebagai jalan masuk pasukan Amerika yang telah berada di Uzbekistan. Saat ini Divisi Kesepuluh Pegunungan Amerika telah berada di sebuah pangkalan militer di Termez.

Di akhir perang Soviet-Afghanistan, tahun 1989, Tentara Merah Soviet menggunakan jembatan ini untuk kabur dari Afghanistan. Puluhan ribu pasukan Tentara Merah diberitakan tewas selama perang yang berlangsung tujuh tahun itu.

Lepasnya kota Mazar I Sharif dari tangan Taliban bukan berarti kemenangan telah menjadi milik Aliansi Utara dan Amerika. Karena bisa jadi ini adalah jebakan yang sengaja dipasang Taliban untuk menghabisi pasukan lawan. Dengan meninggalkan Mazar I Sharif, pasukan Taliban berusaha menggiring lawan mendekat mulut terowonongan Salang. Ketika salju turun, pasukan Taliban tidak perlu bersusah payah menghantam Aliansi Utara dan Amerika.

“Alam akan menjadi musuh nomor satu mereka di sana. Dengan mudah mereka akan terkubur hidup-hidup di Afghanistan yang ganas,” kata seorang mantan kavaleri Tentara Merah zaman perang Afghan-Soviet. [guh

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s