SETELAH di-persona non grata oleh rezim militer Soeharto, Sukrisno seperti banyak orang yang senasib dengan dirinya terpaksa hidup berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain.
Dari Hanoi, Vietnam, Sukrisno yang telah kehilangan jabatannya sebagai Duta Besar Indonesia memilih mengungsi ke Peking, China, pada tahun 1966. Namun jauh di lubuk hati, Sukrisno masih menyimpan harap. Dia memperkirakan, tak akan lama lama, setidaknya dalam waktu tiga tahun, semua kekisruhan di tanah air dapat selesai dan keadaan akan kembali normal.
Continue reading “Dari Kudeta Merangkak Soeharto Sampai Kudeta Gagal Istri Ketua Mao”


















