Sepekan telah berlalu. Tubuh wartawan senior Rosihan Anwar kini terbaring damai dalam dekapan TMP Kalibata, di Jakarta Timur. Lahir di Kubang Nan Dua, Sirukam-Solok, pada 10 Mei 1922, Rosihan yang juga dikenal sebagai tokoh pergerakan di zaman revolusi kemerdekaan, menghembuskan nafas terakhir pada 14 April 2011. Continue reading “Mengenang Pesan Rosihan Anwar untuk Presiden SBY yang Sedang Menimbang Cicak-Buaya dan Centurygate”
Andi Arief Inisiasi Tim Peneliti Bencana Katastropik Sejak Zaman Purba
Selama delapan bulan lebih sebuah tim secara khusus meneliti bencana alam katastropik yang pernah terjadi di kepulauan Nusantara sejak zaman purba hingga abad modern.
Bencana katastropik yang dimaksud adalah bencana yang begitu dahsyat yang dapat memusnahkan peradaban atau sebagian peradaban manusia.
Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Minggu, 24/4), mengatakan bahwa tim yang diinisiasi oleh kantornya dan melibatkan sejumlah pakar dan ahli gempa juga meneliti gempa bumi yang melahirkan gelombang tsunami yang menghancurkan sebagian kawasan utara Aceh pada Desember 2004 lalu.
Melihat betapa dahsyat gelombang tsunami itu dan kehancuran yang ditimbulkannya, tsunami Aceh 2004 dapat dikategorikan ke dalam bencana katastropik. Lebih dari 200 ribu orang tewas dan hilang dalam bencana tersebut. Belum lagi, kawasan pantai di pesisir utara Aceh mengalami deformasi.
Selain itu, jejak tsunami Aceh 2004 dapat ditelusuri hingga ke masa lalu.
“Apa yang terjadi di Aceh tahun 2004 adalah megatsunami yang menghancurkan sebagian peradaban di Aceh. Itu bukan yang pertama. Di Aceh ada Desa Le Beuna yang artinya ombak besar bergulung-gulung. Ini membuktikan bahwa sebuah gelombang tsunami yang begitu besar pernah terjadi di Aceh sebelum 2004,” ujar Andi.
Tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sambung Andi, juga telah menemukan bangunan kuno di laut Aceh yang setelah dieskavasi geolog memberikan bukti bahwa sekitar 1.400 tahun lalu terjadi megatsunami di kawasan itu.
Warga Pulau Simeuleu mengenal smong atau tsunami pada 1907. Itu sebabnya, hanya sedikit korban yang jatuh dalam tsunami 2004. Sementara masyarakat Jogjakarta dikejutkan gempa tahun 2006 yang merusak dan menimbulkan korban. Padahal pada 1835 gempa yang lebih besar pernah terjadi di kawasan itu.
“Ini menunjukkan betapa lemahnya memori masyarakat kita terhadap bencana. Padahal gempa, atau gunung berapi bisa dipastikan akan mengalami pengulangan,” demikian Andi.
Kucing Meong-meong dalam Karung 2014!
The Second Meeting with Mari Alkatiri
Kim Jong Il dan Madeleine Albright
In Memoriam: Rosihan Anwar (1922-2011)
Rizal Ramli Perkuat UBK
Inilah SMS tentang Joget India Briptu Norman dan Video Porno Arifinto yang Dikirimkan kepada Ketua KPK
Sebuah pesan pendek dikirimkan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqaddas, akhir pekan lalu. Si pengirim adalah Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI), Sasmito Hadinagara, yang oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Salahuddin Wahid, dalam sebuah artikel beberapa waktu lalu diperkenalkan sebagai pencetus SasmitoLeaks. Continue reading “Inilah SMS tentang Joget India Briptu Norman dan Video Porno Arifinto yang Dikirimkan kepada Ketua KPK”
Prof. Dr. Boediono dan Inong Malinda Dee yang Serupa Tapi Tak Sama
Tak banyak yang mengaitkan kedua individu ini, Prof. Dr. Boediono dan Inong Malinda Dee, manakala berbicara tentang praktik kejahatan perbankan.
Keduanya terlihat jauh berbeda, bagaikan bumi dan langit saja. Yang pertama adalah pejabat di sejumlah institusi perekonomian negara. Mulai dari Bank Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Keuangan, ke Bank Indonesia lagi, lalu kini menjadi Wakil Presiden. Sementara yang kedua adalah pegawai bank asing terpandang di negeri ini, Citibank, yang mendadak menjadi pusat pemberitaan setelah ketahuan mencuci Rp17 miliar uang nasabah.
Continue reading “Prof. Dr. Boediono dan Inong Malinda Dee yang Serupa Tapi Tak Sama”Rizal Ramli, Din Syamsuddin dan Surya Paloh Bergabung di Bawah Panji Universitas Bung Karno
Sejumlah tokoh nasional antara lain, ekonom senior DR. Rizal Ramli, Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, bersatu di bawah panji Universitas Bung Karno (UBK).
Hari ini (Rabu, 13/4), di Aula Ir. Sukarno Universitas Bung Karno, Jalan Kimia, Jakarta Pusat, ketiga tokoh itu bersama sejumlah tokoh lain akan diperkenalkan sebagai pengurus Dewan Penyantun UBK periode 2011-2015. Susunan Dewan Penyantun itu akan diperkenalkan Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Sukarno (YPS), Rachmawati Soekarnoputri. Ketua Umum YPS Benny Soemarno dan Rektor UBK Radi A. Gany juga akan ikut hadir dalam launching tersebut. Continue reading “Rizal Ramli, Din Syamsuddin dan Surya Paloh Bergabung di Bawah Panji Universitas Bung Karno”
Q&A on Yudhoyono’s WikiLeaks
Berikut adalah tanya-jawab mengenai pemberitaan mengenai isi kawat diplomatik Kedubes AS yang dibocorkan WikiLeaks, dituliskan Philip Dorling dan dimuat The Age dan Sydney Morning Herald. Continue reading “Q&A on Yudhoyono’s WikiLeaks”
Format Baru Koalisi: Dari PKS Yang Ditendang Secara Halus Sampai Posisi Hatta Rajasa Yang Semakin Penting
Format baru koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono yang bila tidak ada aral melintang akan berakhir di tahun 2014 mulai ramai dibicarakan.
Pembicaraan mengenai format baru koalisi merupakan kelanjutan dari wacana kocok ulang Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) beberapa waktu lalu yang batal dilakukan walau Presiden SBY telah memperlihatkan sinyal kuat akan mengubah komposisi kabinet. Wacana kocok ulang menguat menyusul pembangkangan dua partai anggota koalisi, Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai ini tetap ngotot mengajukan usul penggunaan hak angket di DPR untuk mengusut dan membongkar praktik mafia perpajakan nasional. Continue reading “Format Baru Koalisi: Dari PKS Yang Ditendang Secara Halus Sampai Posisi Hatta Rajasa Yang Semakin Penting”
Bertemu Irman Gusman
Dua Aksi Koin untuk Presiden dan DPR
“Yudhoyono Corruption” Sementara Unggul Di Google
Setelah dua koran milik Australia, The Age dan Sydney Morning Herald menurunkan artikel yang ditulis Philip Dorling awal Maret lalu, pemberitaan yang mengritik pemerintahan SBY di media massa asing seakan menjadi hal yang biasa. Continue reading ““Yudhoyono Corruption” Sementara Unggul Di Google”
Berita Tentang Wajah Buruk Indonesia Di Media Asing Sudah Jadi Hal Yang Biasa
Di komunitas internasional pembicaraan mengenai situasi Indonesia yang semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan SBY bukan barang baru lagi. Ini menggoyahkan segala catatan indah mengenai prestasi Indonesia yang dipandang sebagai salah satu contoh dan model negara yang relatif mampu mempertahankan stabilitas politik dan ekonomi di saat bersamaan. Continue reading “Berita Tentang Wajah Buruk Indonesia Di Media Asing Sudah Jadi Hal Yang Biasa”
Surya Paloh: Dulu Saya Mendukung Kawan Yang Satu Itu Karena Paling Pandai, Doktor Dan Jenderal
Dalam pemilihan presiden tujuh tahun lalu, Surya Paloh tampil sebagai salah seorang pendukung fanatik Susilo Bambang Yudhoyono.
Dukungan untuk SBY itu, kata Surya Paloh yang kini memimpin Nasional Demokrat ketika berbicara di depan Dewan Penyelamat Negara (Depan) yang mengunjungi kemarin (Selasa, 5/4), diberikannya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Continue reading “Surya Paloh: Dulu Saya Mendukung Kawan Yang Satu Itu Karena Paling Pandai, Doktor Dan Jenderal”
Tokoh Oposisi: Angin Perubahan Indonesia Tak Perlu Kudeta
Indonesia memang membutuhkan perubahan mendasar untuk dapat keluar dari keadaan yang tak menguntungkan mayoritas rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di bawah pemerintahan SBY, pengangguran dan penduduk miskin bertambah banyak. Gap antara kelompok the haves dan the have-nots juga semakin lebar menganga. Continue reading “Tokoh Oposisi: Angin Perubahan Indonesia Tak Perlu Kudeta”











