SAYA sedang jalan-jalan di dunia maya ketika menemukan berita lama dari bulan Februari 2002. [klik disini]
Lalu saya terkenang pada cerita mengenai berdrum-drum kuman anthrax di Pulau Vozrozhdeniya di tengah Laut Aral. Pun terkenang pada almarhum mantan Kepala Bakin ZA. Maulani yang pernah berbagi cerita mengenai hal itu.
Saya berkunjung ke Uzbekistan antara Oktober-November 2001. Ketika itu Aliansi Utara yang didukung pasukan multinasional yang dipimpin Amerika Serikat dan Inggris Raya tengah membombardir kota-kota penting di Afghanistan yang dikuasai Thaliban. Tadinya saya dan ratusan jurnalis asing yang berada di Uzbekistan berencana masuk ke Afghanistan dari Termez, sebuah kota kecil di selatan negara itu.
Termez adalah satu dari dua pintu utama yang digunakan Uni Soviet untuk masuk merengsek Afghanistan di tahun 1978. Puluhan ribu Tentara Merah melintasi Jembatan Persahabatan di atas Sungai Amu Darya yang menghubungkan kedua negara itu.
Sepuluh tahun kemudian, setelah Thaliban atas dukungan Amerika Serikat berhasil mengorganisir diri dan kekuatan, lewat Jembatan Persahabatan itu juga Tentara Merah lintang pukang meninggalkan Afghanistan.
Pintu utama lain yang digunakan Tentara Merah untuk masuk (dan kelak meninggalkan) Afghanistan adalah kota kecil Kushka, sekarang masuk wilayah Turkmenistan.