Bahaya Baru dari Vozrozhdeniya

TIDAK banyak orang yang tahu bahwa Uzbekistan mewarisi cadangan anthrax milik Uni Soviet dalam jumlah besar. Kuman anthrax itu disimpan di dalam ratusan drum baja yang ditanam di Pulau Vozrozhdeniya, di tengah Laut Aral, di sebelah utara Uzbekistan.

Warisan anthrax di Uzbekistan baru diketahui umum setelah Kantor Berita Rusia ITAR-TASS memberitakan rencana pemerintah Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar 6 juta dolar AS kepada pemerintah Uzbekistan. Disebutkan, uang sebanyak itu akan dipakai untuk menetralisir timbunan drum berisi anthrax tersebut.

Tapi, ada juga kalangan yang curiga dengan udang di balik bantuan ini. Bukan tidak mungkin sebenarnya Amerika Serikat tengah berusaha mengakuisisi anthrax di Laut Aral itu diam-diam.

Menurut Ketua Ecosan, Yusuf Shadimetov, anthrax itu diproduksi Soviet sekitar tahun 1951, di saat Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur sedang panas-panasnya. Selain di Laut Aral, Uni Soviet juga menyimpan kuman anthrax di pegunungan Ural dan pesisir Siberia.

Ecosan adalah sebuah LSM lokal yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Saya mengunjungi kantor kantor Ecosan di Tashkent dua hari lalu.

“Anda harus paham bahwa selama Perang Dingin, baik Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet berlomba mengembangkan industri senjata kimia. Itu bukan hal aneh. Soviet tidak mau kalah, begitu juga Amerika,” kata Yusuf.

Mengapa Pulau Vozrozhdeniya dipilih sebagai tempat penyimpanan kuman anthrax?

Alasannya sederhana. Dulu pulau itu tidak mudah dijangkau orang awam. Hanya orang-orang dengan keahlian khusus yang bisa menyeberangi laut di wilayah Karakalpakstan, sebuah republik otonom di Uzbekistan itu.

Uni Soviet menjadikan Pulau Vozrozhdeniya sebagai lokasi laboratorium persenjataan mikrobiologi pada tahun 1948. Enam tahun kemudian, laboratorium itu dikembangkan dan diberi nama Aralsk-7.

Pulau Vozrozhdeniya “ditemukan” pertama kali oleh seorang Letnan A. I. Butakov dari Angkatan Laut Kekaisaran Rusia, dan seorang ahli geografi Rusia, Karl Ernst von Baer, pada tahun 1848. Sebagai tanda penghormatan kepada Tsar Nikolai I, mereka menamakan pulau itu Pulau Nikolai.

Setelah Revolusi Oktober 1917, nama pulau seluas 200 kilometer persegi itu diubah menjadi Pulau Vozrozhdeniya yang artinya Pulau Renaisans. Nama ini sengaja dipilih untuk merayakan kelahiran Uni Soviet.

Di tahun 1926, Uni Soviet membangun sebuah penjara kecil atau gulak di pulau itu. Sepuluh tahun kemudian, Pulau Vozrozhdeniya diserahkan kepada Institut Teknik Kesehatan Tentara Merah Uni Soviet.

Menyusul krisis politik di Uni Soviet, fasilitas Aralsk-7 ditutup pada November 1991. Dalam waktu beberapa minggu seluruh penduduk Kota Kantubek di pulau itu yang berjumlah sekitar 1.500 jiwa dievakuasi ke berbagai tempat. Pulau Vozrozhdeniya dan Kantubek pun perlahan-lahan menjadi kota hantu.

Nah, beberapa tahun terakhir permukaan air Laut Aral semakin menyusut karena pasokan air dari Sungai Amu Darya dan Sungai Syr Darya yang selama ini bermuara di Laut Aral juga menyusut. Aliran kedua sungai itu habis di tengah perjalanan menuju Laut Aral karena terserap perkebunan kapas yang memenuhi Uzbekistan.

Bayangkan kalau dalam beberapa tahun ini penyusutan permukaan air Laut Aral tidak teratasi, kata Yusuf Shadimetov lagi.

“Seluruh dunia akan terancam kuman anthrax. Angin yang sering bertiup kencang di kawasan Karakalpakstan akan menyebarkan kuman anthrax dalam waktu cepat.”

Bagaimana riwayat kuman anthrax Uni Soviet itu?

Cerita tentang ini juga menarik. Sebelum saya berangkat ke Uzbekistan, mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) Zaini Azhar Maulani sempat bercerita kepada saya mengenai anthrax dan penyebarannya yang sedang jadi berita besar mengiringi konflik dan aksi terorisme belakangan ini, juga tentang timbunan anthrax di Laut Aral.

Menurut ZA Maulani, stok anthrax di Laut Aral itu justru berasal dari Amerika Serikat, tepatnya dari laboratorium pusat pengembangan senjata kimia di Universitas Iowa (ISU).

Di era 1950an Universitas Iowa di kota Ames berhasil mengembangkan kuman anthrax, yang selanjutnya dikenal dengan nama anthrax Ames.

Mengetahui keberhasilan Amerika Serikat tersebut, Uni Soviet menyusun rencana untuk mencuri formula anthrax Ames. Entah bagaimana detailnya, tetapi Komityet Gosudarstvennoy Bezopasnosty (KGB) disebutkan berhasil mendapatkan formula anthrax tersebut dan kemudian mengembangkan serta memproduksinya secara besar-besaran untuk menghadapi Amerika Serikat.

Catatan lain yang saya temukan belakangan menyatakan hal yang berbeda. Disebutkan bahwa bakteri anthrax Ames merupakan salah satu strain atau tipe dari 89 strain anthrax yang sejauh ini diketahui.

Tipe ini didapatkan dari sapi berusia 14 bulan yang mati secara misterius di Sarita, Texas, Amerika Serikat, tahun 1981. Bakteri yang ditemukan di tubuh sapi diisolasi di Laboratorium Diagnosa Kesehatan Ternak di Texas, dan contohnya dikirim ke Institut Kesehatan untuk Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat Amerika Serikat (USAMRIID) di Fort Detrick, Maryland.

Disebutkan, para peneliti di Institut Kesehatan yang berdiri sejak 1969 itu mengira bahwa contoh bakteri yang mereka terima berasal dari Ames, Iowa. Sejak itulah, bakteri anthrax tipe ini sering disebut sebagai anthrax Ames.

Anthrax Ames mulai dibicarakan secara luas sepekan setelah serangan yang menghancurkan Menara WTC di Manhattan, New York City, pada tanggal 11 September 2001. Publik di Amerika Serikat menyebutnya sebagai serangan surat anthrax karena menggunakan medium surat sebagai tempat untuk mengirimkan serbuk anthrax.

Serangan surat anthrax pertama terjadi pada tanggal 18 September, sebuah surat yang dari stempel pos diketahui berasal dari Trenton, New Jersey, dikirimkan ke kantor ABC News, CBS News, NBC News dan New York Post, yang semuanya berada di New York City. Sepucuk surat juga dikirimkan ke National Enquirer di Boca Raton, Florida, yang merupakan salah satu media yang diterbitkan American Media Inc. (AMI).

Tiga pekan kemudian, pada tanggal 9 Oktober 2001, serangan surat anthrax dialami anggota Kongres AS dari Partai Demokrat, Tom Daschle yang mewakili Dakota Selatan dan Patrick Leahy yang mewakili Vermont. Keduanya selamat dari serangan ini.

Sebanyak lima orang tewas dalam dua gelombang serangan surat anthrax ini, sementara 17 lainnya sempat terinfeksi dan berhasil diselamatkan. Serangan surat anthrax yang waktunya berdekatan dengan serangan terhadap Menara WTC menambah ketegangan di Amerika Serikat dan dunia umumnya.

Adapun saya, tak menyangka bahwa perjalanan ke Uzbekistan akan membawa saya pada satu cerita luar biasa mengenai anthrax. Tidak tanggung-tanggung, ini cerita tentang ratusan drum berisi bakteri anthrax yang dalam waktu dekat sepertinya akan menjadi bahaya baru bagi dunia. [t]

 

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

One thought on “Bahaya Baru dari Vozrozhdeniya”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s