Fragmen Revolusi

Saya pernah bertanya pada Dubes Kuba di Jakarta, Nirsia Castro Guevara, ada apa dengan Che Guevara dan Fidel Castro? Mengapa Che meninggalkan Kuba? Apakah karena Castro tak dapat menerima kritik Che pada Uni Soviet yang menurutnya adalah emporium juga?

(Walau memiliki kata Castro dan Guevara di namanya, namun Dubes Nirsia Castro Guevara tidak memiliki hubungan darah dengan keduanya.)

***

Bisa Anda gambarkan hubungan antara Che Guevara dan Fidel Castro?

Setelah kemenangan revolusi kami, Che Guevara ditunjuk sebagai menteri perindustrian dan gubernur bank nasional. Dia juga mewakili negara kami di banyak forum internasional.

Tetapi di sisi lain, sebenarnya Che Guevara juga punya satu keinginan, yakni melanjutkan perjuangan melawan kolonialisme dan membebaskan negeri-negeri yang masih berada di bawah penjajahan asing. Dia ingin melanjutkan perjuangan membebasakan negeri-negeri itu. Dia merasa bahwa sudah menjadi tugas dan kewajibannya untuk membantu mereka.

Dia sempat menulis sebuah buku tentang perang gerilya. Di dalam buku itu dia menuliskan pengalaman melawan diktator Kuba dan berharap pengalaman itu dipelajari oleh sebanyak mungkin orang.

Ketika merasa saatnya sudah tepat untuk meninggalkan Kuba, Che Guevara pergi ke Kongo untuk membantu gerakan kemerdekaan di sana. Tetapi karena situasi di Afrika tidak mendukung, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bolivia.

Dari Bolivia dia kembali sebentar ke Kuba. Kali ini dia mengajak kelompok kombatan yang ikut bersama dirinya pada masa revolusi Kuba. Bersama mereka, Che Guevara kembali ke Bolivia dan setelah itu kita tahu apa yang terjadi. Dia ditangkap tentara pemerintahan diktator Bolivia, dan dieksekusi pada 9 Oktober 1967.

Apakah ada pesan terakhir Che Guevara sebelum meninggalkan Kuba? Apa yang dikatakannya?

Hubungan Che Guevara dan Fidel Castro sangat tulus. Bila kita membuka dokumen sejarah, sebelum meninggalkan Kuba, Che Guevara menulis sebuah surat perpisahan untuk Fidel dan rakyat Kuba. Surat itu tidak rilis sampai kematiannya dipastikan.

Mengapa tidak segera dirilis dan diumumkan oleh Fidel Castro?

Menurut Fidel Castro, kalau surat itu diumumkan tak lama setelah Che Guevara meninggalkan Kuba, maka pihak lawan akan mengetahui bahwa Che Guevara tidak berada di Kuba melainkan sedang berada di tempat lain untuk melakukan perlawanan. Ini tentu akan berbahaya bagi keselamatan Che Guevara.

Jadi, Fidel Castro memutuskan menyimpan surat itu sampai kabar kematian Che Guevara terbukti. Fidel Castro membacakan surat itu dalam sebuah upacara untuk mengenang Che Guevara.

Di dalam surat itu Che mengatakan, kira-kira begini kalau diterjemahkan, “Saya memiliki tugas yang tidak bisa Anda lakukan. Saya ingin melanjutkan menyebarkan revolusi.”

Jadi bukan karena mereka memiliki perbedaan pandangan terkait hegemoni Uni Soviet?

Bukan karena itu. Mereka adalah dua sahabat yang kerap berdiskusi dan memiliki saling pengertian dan ketulusan dalam perjuangan.

Di Institut Che Guevara semua rekaman perjalanannya termasuk ke Indonesia dipamerkan oleh keluarga.

Apakah Che Guevara dianggap sebagai pahlawan nasional?

Ya, tentu saja. Bahkan hari-hari ini kami sedang memperingati kematian dirinya. Di Kuba murid-murid di sekolah diajarkan untuk mengikuti keteladanan Che Guevara.

***

Che Guevara ditangkap pasukan Bolivia dan dieksekusi di dalam ruang kelas di sebuah sekolah di La Higuera, 9 Oktober 1967. Sembilan peluru menghujam tubuhnya.

Mendengar kabar kematian Che, Fidel awalnya menolak untuk percaya.

Tentara Bolivia memotong kedua tangan Che dan mengirimkannya ke Argentina, lalu ke Kuba untuk mengkonfirmasi kematian Che.

Tubuh Che Guevara dimakamkan di sebuah tempat yang dirahasiakan. Di tahun 1995 seorang pensiunan tentara Bolivia membongkar misteri kuburan Che dan beberapa temannya.

Tahun 1997 kuburan itu dieskavasi, dan tulang belulang Che dibawa ke Kuba, ke tempat peristirahatan terakhirnya di Santa Clara.

Dubes Sudan Abdalla: Mengapa Berpisah Kalau Semua Hak Anda Dijamin

SELAIN Afrika, Sudan juga tengah memasuki era baru. Era baru yang lebih menantang dan menjanjikan.

Continue reading “Dubes Sudan Abdalla: Mengapa Berpisah Kalau Semua Hak Anda Dijamin”

Dutabesar Abdalla: Afrika (Kembali) Melihat Indonesia

INDONESIA kembali memainkan peranan penting dalam hubungan dengan negara-negara di benua Afrika. Di tahun 1955 silam, Presiden Sukarno mengundang bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang baru merdeka di akhir Perang Dunia Kedua untuk berkumpul di Bandung. Dalam Konferensi Asia-Afrika itu dirumuskan satu dokumen politik yang diberi nama Dasa Sila Bandung, yang dalam prinsipnya mendoronga agar negara-negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika mengembangkan kerjasama yang positif dan konstruktif dengan sesama mereka.

Continue reading “Dutabesar Abdalla: Afrika (Kembali) Melihat Indonesia”

Dubes Al Hamar: Jalan Keluar Perseteruan Dan Perselisihan Adalah Dialog

SIAPAPUN tahu Qatar adalah salah satu pendukung utama war on terror yang dipimpin Amerika Serikat menyusul serangan terhadap Menara WTC di New York pada 11 September 2001. Qatar memberikan kesempatan kepada pasukan multinasional yang dipimpin AS untuk menggunakan wilayahnya sebagai pangkalan militer. Dukungan Qatar pada perang melawan teror berlangsung hingga kini.

Continue reading “Dubes Al Hamar: Jalan Keluar Perseteruan Dan Perselisihan Adalah Dialog”

Dubes Al Hamar: Bagi Qatar, Indonesia Negara Yang Penting

DAWLAT Qatar atau Negara Qatar terletak pada wilayah geografis yang unik. Di tengah Teluk Parsi, di sebuah semenanjung di sisi timur jazirah Arab. Berbatasan langsung dengan Saudi Arabia di selatan. Dipisahkan oleh laut dengan Uni Emirat Arab di sebelah tenggara, dengan negara pulau Bahrain di baratdaya, dan dengan Iran di seberang timur.

Continue reading “Dubes Al Hamar: Bagi Qatar, Indonesia Negara Yang Penting”

Dubes Tunisia: Faktanya, Persaingan Dagang Mempengaruhi Seluruh Dunia

GELOMBANG demonstrasi di Tunisia semakin menjadi oleh sebuah peristiwa di Sidi Bouzid, sekitar 300 kilometer sebelah selatan Tunis, pada 17 Desember 2010. Seorang penjual buah, Mohamed Bouazizi (26), membakar diri di depan kantor polisi sebagai tanda protes atas tindakan aparat menyita gerobak buahnya.

Continue reading “Dubes Tunisia: Faktanya, Persaingan Dagang Mempengaruhi Seluruh Dunia”

Dubes Dridi: Indonesia Dukung Transisi Demokrasi Tunisia

TERLETAK di Afrika Utara, diapit Aljazair, Libya dan Laut Mediterania, Republik Tunisia memiliki hubungan istimewa dengan Republik Indonesia.

Pemimpin gerakan kemerdekaan Tunisia, Habib Bourguiba, berkunjung ke Jakarta dan bertemu Bung Karno pada tahun 1951. Sejak itu, Indonesia secara aktif memberikan dukungan untuk kemerdekaan Tunisia. Puncak dari upaya diplomatik Tunisia untuk meraih kemerdekaan adalah lobi yang dilakukan di arena Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Setahun kemudian, Prancis angkat kaki dari negeri itu.

Continue reading “Dubes Dridi: Indonesia Dukung Transisi Demokrasi Tunisia”

Dubes Jepang: Tidak Ada Hubungan Bertetangga Yang Bebas Dari Masalah

UNIPOLARISME pasca Perang Dingin tak berumur panjang. Hanya dalam waktu kurang lebih satu dekade berbagai kekuatan ekonomi dan politik baru bermunculan. Di Asia Timur, China yang untuk waktu cukup lama memilih menutup diri di balik tirai bambu secara mengagetkan muncul ke permukaan.

Tidak hanya meningkatkan anggaran militer berkali lipat, China juga mengumumkan ambisi menjadi lokomotif Jalur Sutra baru yang dikenal dengan nama One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI). Seperti China, Jepang juga tidak mau kalah.

Continue reading “Dubes Jepang: Tidak Ada Hubungan Bertetangga Yang Bebas Dari Masalah”

Dubes Jepang: Kompetisi Selalu Bagus

PADA bulan Oktober 2015 pemerintah Indonesia memberikan proyek kereta api cepat (High Speed Railways/HSR) Jakarta-Bandung kepada Republik Rakyat China (RRC) yang belakangan juga tampak semakin agresif mendekati Indonesia.

Keputusan ini mengecewakan pemerintah Jepang yang merasa telah terlibat cukup jauh. Untuk mengobati kekecewaan Jepang itu, Presiden Joko Widodo mengutus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ketika itu, Sofyan Djalil, bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Continue reading “Dubes Jepang: Kompetisi Selalu Bagus”

Dubes Jepang: Bila Ekonomi Tumbuh 6,5 Persen, Indonesia Nomor 4 Terkuat Di Dunia

NIHON atau Nippon. Negeri matahari terbit. Kemenangan dalam perang melawan Kekaisaran Rusia di Manchuria dan Semenanjung Korea pada 1904-1905 melambungkan reputasi Kekaisaran Jepang sebagai saudara tua Asia. Kemenangan ini menyempurnakan supremasi Jepang di kawasan Asia Timur sejak merebut Formosa dari China dalam perang 1895.

Continue reading “Dubes Jepang: Bila Ekonomi Tumbuh 6,5 Persen, Indonesia Nomor 4 Terkuat Di Dunia”

Dubes Meksiko Armando G. Álvarez: Dunia Memang Sedang Rumit

SITUASI politik global sedang tidak menentu. Sering diibaratkan seperti laut yang sedang diterpa badai atau the turbulent ocean. Badai ini membahayakan perjalanan setiap kapal yang sedang melintasi samudera dari satu benua ke benua lainnya.

Continue reading “Dubes Meksiko Armando G. Álvarez: Dunia Memang Sedang Rumit”

Kita Di Antara Tujuh Tahun Damai Dan Tujuh Tahun Perang

6c4c6c55-1d2d-436d-966a-27d834dfa1bc

TIDAK berlebihan bila menilai Panama berada di tengah dua raksasa dunia yang sedang bertarung, Amerika Serikat dan Republik Rakyat China (RRC). Panama toh tidak sendirian. Ada banyak negara yang bernasib serupa.

Continue reading “Kita Di Antara Tujuh Tahun Damai Dan Tujuh Tahun Perang”

Kami Ingin Lebih Banyak Orang Indonesia Berkunjung Ke Panama

PSX_20181031_183800

DUTABESAR Deborah Ho Ng De Cogley baru dua tahun bertugas di Jakarta. Alumni Universitas Santa Maria La Antigua dan Universitas Latin Panama ini lahir 53 tahun lalu di kota Colon. Itu adalah kota terbesar kedua di Republik Panama, yang berada di sisi utara Samudera Atlantik.

Continue reading “Kami Ingin Lebih Banyak Orang Indonesia Berkunjung Ke Panama”

Teroris Tidak Selalu Datang Membawa Senjata

Setelah dua tahun bertugas sebagai Dutabesar Republik Arab Suriah di Jakarta, DR. Ziad Zaheredin semakin memahami bahwa Indonesia dan Suriah memiliki banyak persamaan. Sama-sama negeri muslim yang moderat, menghargai keberagaman, dan memiliki sejarah yang panjang. Kedua negara juga memiliki hubungan baik sejak lama. Setidaknya sejak tahun 1947, ketika Suriah menyampaikan dukungan kepada kemerdekaan Indonesia di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Continue reading “Teroris Tidak Selalu Datang Membawa Senjata”

Dubes Roya Rahmani: Indonesia Promosikan Perdamaian Di Afghanistan

175673_07354805092018_WWC_DUBES_AFGHANISTAN_DWI_PAMBUDO_RM_23

KEKERASAN masih terus terjadi di Afghanistan. Namun demikian, pondasi perdamaian di negara itu sudah jauh lebih baik dari masa-masa sebelumnya.
Berita Terkait

Continue reading “Dubes Roya Rahmani: Indonesia Promosikan Perdamaian Di Afghanistan”

Dubes Afghanistan: Yang Kami Butuhkan adalah Perdamaian

WWC DUBES AFGHANISTAN_DWI PAMBUDO_RM_21 2

REPUBLIK Islam Afghanistan kembali dilanda teror bom. Di bulan Agustus 2018, hingga pertengahan bulan, sudah tiga kali terjadi aksi bom bunuh diri.

Continue reading “Dubes Afghanistan: Yang Kami Butuhkan adalah Perdamaian”

Dubes Kim Changbeom: Indonesia Adalah Partner Alami Korea

497271_07081711072018_Dubes_Korsel-1

DUTABESAR Republik Korea atau Korea Selatan, Kim Changbeom, senang bisa kembali ke Indonesia. Dia menganggap Indonesia adalah negeri keduanya, dan penugasannya di Jakarta kali ini seperti pulang kampung saja.

Alumni Seoul National University (SNU) yang meraih gelar doktor dari John Hopkins University ini ditugaskan pertama kali ke Indonesia pada 2003-2005. Sebelum itu dia bertugas di Kedubes Korsel di Amerika Serikat (1998-2001), Pakistan (1993-1995), dan Jepang (1987-1995).

Continue reading “Dubes Kim Changbeom: Indonesia Adalah Partner Alami Korea”

Kami akan Kembalikan Kedaulatan dengan Operasi Militer

thumbnail-4

thumbnail-2

thumbnail-3

thumbnail-5

thumbnail-6

Yang Mulia Tamerlan Garayev menyambut Majalah RMOL di ruang kerjanya di Jalan Karang Asem Tengah, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Wajahnya oval dengan garis dagu yang tegas dan hidung tinggi. Rambut dan kumisnya telah memutih.

Continue reading “Kami akan Kembalikan Kedaulatan dengan Operasi Militer”

Taiwan Tidak Pernah Dikuasai Komunis China

Untitled

REVOLUSI Xinhai di tahun babi besi 1911 yang dipimpin DR. Sun Yat-sen mengakhiri era kekaisaran China. Menyusul kemenangan revolusi kaum nasional itu, Republik China pun diproklamasikan pada 1 Januari 1912.

Continue reading “Taiwan Tidak Pernah Dikuasai Komunis China”

Valiollah Mohammadi: Mereka Memperluas Iran Phobia

20171127_161907

DUTABESAR Republik Islam Iran, Yang Mulia Valiollah Mohammadi, menyambut Majalah RMOL di ruang kerjanya di lantai dua gedung Kedubes Iran di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta. Di luar sana langit mendung, hujan rintik tengah turun membasahi bumi.

Continue reading “Valiollah Mohammadi: Mereka Memperluas Iran Phobia”

Mereka Ingin Hentikan Revolusi Bolivarian

SECARA umum ada dua pendapat mengenai asal-usul nama Venezuela. Pandangan pertama mengatakan bahwa nama Venezuela diperkenalkan penjelajah Amerigo Vespucci dari Venize, Italia, yang pada 1499 dalam sebuah ekspedisi menyusuri pesisir negeri itu dari Delta Orinoco hingga ke Danau Maracaibo. Rumah-rumah panggung yang berjejer rapi di sekeliling Danau Maracaibo mengingatkan Vespucci pada kampung halaman. Vespucci menyebut daerah itu sebagai Veneziola yang juga berarti Piccola Venezia atau Venezia Kecil.

Continue reading “Mereka Ingin Hentikan Revolusi Bolivarian”

YM Oudia Benabdellah: Indonesia dan Maroko Sama-sama Penghubung Kawasan

20171026_160739

TERLETAK di pojok barat belahan utara benua Afrika, persis pada persimpangan Samudera Atlantik di barat dan Laut Mediterania di utara, Maroko bukan negeri yang asing bagi Indonesia.

Continue reading “YM Oudia Benabdellah: Indonesia dan Maroko Sama-sama Penghubung Kawasan”

Trump Membuat Hubungan AS dan Kuba Kembali Memburuk

eb456c24-2f8e-4013-a3b1-de54b673a249

NIRSIA Castro Guevara bertugas sebagai Dutabesar Republik Kuba untuk Republik Indonesia sejak bulan Agustus 2015. Sebelum dikirim pemerintahan Raul Castro ke Jakarta, wanita kelahiran Provinsi Granma, 4 Maret 1956, ini pernah menjadi Dutabesar Kuba di Republik Sri Lanka dan Republik Maladewa (2008-2012) dan di Kerajaan Kamboja, Kerajaan Thailand dan Republik Myanmar (2002-2006).

Continue reading “Trump Membuat Hubungan AS dan Kuba Kembali Memburuk”

Dubes An Kwang Il: Kami Sudah Siap Menghadapi Situasi Paling Buruk

Screen Shot 2017-10-07 at 12.37.38 AM

TANGGAL 29 Agustus 2017 Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara meluncurkan misil antarbenua jarak menengah Hwasong-12. Melesat sejauh 2.700 kilometer dan mencapai titik tertinggi 550 meter, Hwasong-12 melintasi Hokkaido, Jepang, sebelum akhirnya menghujam satu titik di Samudera Pasifik, sekitar 1.180 kilometer dari wilayah Jepang.

Continue reading “Dubes An Kwang Il: Kami Sudah Siap Menghadapi Situasi Paling Buruk”

Dubes Korut: Malaysia Lebih Percaya Informasi Pihak Ketiga

744458_09200512032017_17190542_10155006121161668_6009590915962505908_n

HUBUNGAN Repulik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) atau Korea Utara dengan Malaysia memburuk setelah peristiwa kematian seorang pria warganegara Korea Utara di Bandara International Kuala Lumpur pertengahan Februari lalu.

Continue reading “Dubes Korut: Malaysia Lebih Percaya Informasi Pihak Ketiga”

Interview with Me: The Issue Behind Religious Anger in Indonesia

Professor George Cherian of Singapore interviewed me when we met in Bali Media Forum in November 2013. The interview goes from the 2005 Danish cartoon, up to the issue of intolerance in Indonesia and the role of mass media and social media in Indonesia. Continue reading “Interview with Me: The Issue Behind Religious Anger in Indonesia”

Ahmadou Ould Souilem: Perjuangan Polisario Sudah Selesai

Agustus tahun lalu Ahmadou Ould Souilem memutuskan untuk kembali ke Maroko. Ia meninggalkan kamp pengungsi Tindouf di Aljazair, tempat ia dan kawan-kawannya merajut mimpi melepaskan diri dari Maroko.

Continue reading “Ahmadou Ould Souilem: Perjuangan Polisario Sudah Selesai”

Wawancara Bila SBY dan Megawati Berkoalisi

megaUNTUK menelusuri kemungkinan koalisi Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono saya menghubungi beberapa pihak di Jakarta yang saya anggap memahami konstelasi politik di tanah air belakangan ini.

Beberapa saya hubungi via Skype, dan beberapa lainnya saya hubungi via FB.

Berikut ini adalah kutipan pembicaraan saya dengan salah seorang diantara mereka. Sebut saja Robert.

10:50pm
Teguh
aloha

10:51pm
Robert
aloha too
apa kabar kawan Continue reading “Wawancara Bila SBY dan Megawati Berkoalisi”

Pramoedya: Omong Kosong Saja Rekonsiliasi

bung pram

14 MARET 2000. Di halaman Istana Merdeka pagi itu, saat Gus Dur menyampaikan permintaan maaf kepada orang-orang yang menjadi korban dalam pembantaian massal menyusul peristiwa G30S. Gus Dur juga mengatakan siap membuka kembali kasus itu. Continue reading “Pramoedya: Omong Kosong Saja Rekonsiliasi”

Kepepet, Wiranto dan Prabowo Mungkin Koalisi

wiranto-prabowo1

LANGGENGKAH koalisi SBY dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden mendatang? Relakah Partai Golkar yang merupakan partai terbesar, bila ketua umumnya itu hanya menjadi orang nomor dua? Continue reading “Kepepet, Wiranto dan Prabowo Mungkin Koalisi”