
AKHIRNYA disertasi Stanley Ann Dunham alias Ann Soetoro terbit juga. Tadi siang saya menerima soft copy covernya dari Mizan yang menerbitkan sebagian dari disertasi itu ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Pendekar-pendekar Besi Nusantara: Kajian Antropologis tentang Pandai Besi Tradisional di Indonesia“.
Judul asli disertasi yang diselesaikan Ann Soetoro pada tahun 1992 ini adalah “Peasant Blacksmithing in Indonesia: Surviving and Thriving Against all Odds“. Dengan ketebalan lebih dari 1.000 halaman, disertasi tersebut dibagi dalam tiga volume.
***

Saya “menemukan” disertasi Ann Dunham saat berkunjung ke ruang kerja Prof. Alice Dewey yang menjadi ketua komite penguji disertasi Ann Soetoro, beberapa bulan lalu.
Pembicaraan berkembang saat saya bertemu dengan Abdillah Toha, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR-RI yang sedang berkunjung ke Hawaii bersama rombongan Komisi I DPR-RI. Dari pembicaraan singkat dengan Abdillah Toha, akhirnya disepakati untuk menjajaki kemungkinan menerbitkan disertasi itu.
Saya kembali berbicara dengan Prof. Dewey. Ia setuju. Lalu saya menghubungi Maya. Dan, Maya pun setuju. Lalu dimulailah pekerjaan itu. Prof. Dewey yang memilah bagian mana yang “dapat” diterbitkan pertama kali.
Bulan Mei lalu, saya membawa naskah sebagian disertasi itu ke Jakarta dan menyerahkannya kepada Mizan. Dan inilah hasilnya.
***

Ann Soetoro menyelesaikan pendidikannya di jurusan antropologi University of Hawaii at Manoa (UHM). Di kampus itu, di kelas bahasa Rusia, ia bertemu dengan Barack Hussein Obama Senior, mahasiswa jurusan ekonomi dari Kenya.
Obama Junior lahir di tahun 1960.
Tak lama, Ann dan Obama Senior sepakat berpisah. Obama Senior melanjutkan pendidikan ke Harvard University. Dia pernah kembali ke Hawaii di tahun 1980. Itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Obama Junior.
Obama Senior meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Kenya tahun 1982.
Sementara itu, tahun 1967, setelah meraih gelar sarjana dari jurusan antropologi UHM dan menikah dengan pria Indonesia, Lolo Soetoro, Ann Soetoro berangkat ke Indonesia. Obama yang baru berusia enam tahun dibawa serta. Tahun 1971 Obama kembali ke Hawaii, dan melanjutkan pendidikannya di Punahou School sampai tamat di tahun 1979 dan pindah ke mainland.
Adapun Ann Soetoro tetap tinggal di Indonesia sampai tahun 1973, ketika ia kembali ke Hawaii untuk meraih gelar master di jurusan antropologi. Ann Soetoro kembali ke Hawaii bersama Maya Soetoro, buah cintanya dengan Lolo Soetoro.
Di tahun 1976, setelah gelar master diraih, Ann Soetoro dan Maya kembali ke Indonesia. Kali ini Obama tidak ikut serta.
Di Indonesia, Ann Soetoro bekerja sebagai peneliti pada berbagai lembaga penelitian, Ford Foundation, USAID, juga pernah menjadi konsultan untuk Bank Rakyat Indonesia.
Kecintaannya pada Indonesia, terutama kehidupan masyarakat kecil di pedesaan, semakin besar. Gelar doktor diraihnya tahun 1992. Bersamaan dengan itu kariernya menanjak. Di tahun 1993 dia bekerja di Women’s World Bank di New York. Tahun 1995 Ann Soetoro meninggal dunia karena kanker rahim yang dia derita setahun sebelumnya.
Jenazah Ann Soetoro dikremasi. Dan abunya ditebarkan di pantai selatan Pulau Oahu, ke arah Indonesia.
Finally terbit juga. Selamat guh
makasih nik. aku juga udah gak sabar mau baca. mestinya dijadikan salah satu literature di kelas POLS 780. heheh…
ini disertasi bang teguh yg nerjemahin ya?
@rizal
disetrasi itu diterjemahkan oleh tim mizan. aku hanya membawa hard copy bab i dan bab v, serta memberi kata pengantar. kata pengantar lain juga diberikan prof. alice dewey.
Sepertinya ada yg salah deh,
“Barack Hussein Obama Senior, mahasiswa jurusan ekonomi dari Kenya, Afghanistan.”
Kapan Kenya pindah ke Afghanistan??
Sepertinya Kenya masih di Afrika 🙂
@achi
aloha, trims, sudah dikoreksi. salah tulis. mahalo. jadi malu 🙂
Salam,,
wah, jadi pingin lihat cetakannya…ternyata makin menarik nih trah Obama…
Bang, tag “we need new president” kira2 yang cocok sapa?
bukunya sedang dicetak. semoga dalam minggu ini sudah selesai. nanti kalau ada perkembangan dari mizan saya kabari lagi.
soal “we need new president”, mohon bersabar, dalam waktu tidak lama lagi saya akan mengendorse tokoh (atau tokoh-tokoh) yang menurut saya layak dan pantas untuk dipertimbangkan sebagai calon presiden dan/atau wakil presiden.
tangan ini pun sudah gatal ingin menuliskannya. tetapi, sabarlah dulu.
Great, thank you Teguh for sharing the story behind the scene.
Saya tertarik dengan Disertasi di atas, hem… tapi gimana cara mendapatkannya yah? semoga bisa pesan khusus di mizan. Salam Hormat.
thanks you barack obama