Catatan: Tulisan-tulisan berikut diambil dari Situs Berita Rakyat Merdeka (www.rakyatmerdeka.co.id), diawali kabar kematian Susana Corry van Stenus pada hari Sabtu, 1 April 2006. Dia adalah salah seorang istri Kahar Muzakkar–seorang yang pernah dikenal sebagai salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, sebelum akhirnya “divonis” sebagai pengkhianat.
Istri Kahar Muzakkar Meninggal di Cinere Pagi Tadi
Sabtu, 01 April 2006, 10:25:25 WIB
Istri Kahar Muzakkar, Susana Corry Van Stenus, tadi pagi (Sabtu, 1/4) meninggal dunia di usia 85 tahun.
Corry yang akrab disapa Mami meninggal di kediamannya di Jalan Raya Parung Bingung, Cinere, Depok, beberapa saat usai menunaikan shalat shubuh sekitar pukul 05.00 WIB.
Selama hayatnya, Mami Corry setia mendampingi suaminya Kahar Muzakkar yang merupakan pimpinan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sulawesi Selatan.
Oleh para pengikut Kahar Muzakkar, si Mami dikenal sebagai Srikandi dari Sulawesi.
Kahar membentuk PRRI pada tahun 1950 karena ketidakpuasan kepada pemerintah pusat. Pemberontakan yang terjadi dimana-mana menyusul kesenjangan yang sangat mencolok antara pusat dengan daerah.
Tidak saja Kahar, saat itu pun meletus pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DII/TII) pimpinan SM Kartosuwiryo, di Jawa Barat.
Pemberontakan Kahar Muzakkar dan Kartosuwiryo berakhir dengan kematian. Kahar ditembak pasukan Siliwangi di hutan Sulawesi Selatan pada 3 Februari 1965.
Sedangkan pasukan Siliwangi menangkap Karto pada 4 Januari 1962 dan menembaknya hingga mati pada 16 Agustus 1962 di Ancol. [t]
15 Tahun Corry Dampingi Kahar di Hutan Sulawesi
Sabtu, 01 April 2006, 16:23:18 WIB
Jenazah Susana Corry van Stenus dimakamkan di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, siang tadi (Sabtu, 1/4). Istri kedua Kahar Muzakkar itu meninggal dunia usai menunaikan shalat shubuh di kediamaannya.
Corry adalah blasteran Belanda-Klaten. Dia yang kerap dipanggil si Mami menikah dengan Kahar Muzakkar tahun 1947 di kota Klaten, Jawa Tengah. Di kota itu pula beberapa tahun sebelumnya Kahar muda yang lahir di Palopo, kota kecil di dekat Teluk Bone, Sulawesi Selatan, sempat menuntut ilmu di Madrasah Mualimin Mualimat.
Begitu menikah, dan masuk Islam, Corry memilih mengikuti kemanapun langkah Kahar Muzakkar. Tahun 1950 Kahar Muzakkar bergabung dengan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat, dan mendirikan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PPRI), serta mengobarkan api pemberontakan terhdap pemerintahan. Bersama Kahar Muzakkar, Corry pun memilih masuk hutan.
Selama 15 tahun dia berjuang bersama Kahar di belantara Sulawesi. Corry memegang peranan penting selama masa gerilya itu, sebagai pemimpin Gerakan Wanita Islam (Gerwais), salah satu organisasi di bawah PRRI.
Seminggu sebelum pemberontakan PRRI berakhir, menurut kabar, Kahar Muzakkar menceraikan Corry. Dia meminta agar Corry keluar dari hutan menuju ke arah selatan. Sementara Kahar Muzakkar melanjutkan gerilya menuju tenggara.
Corry dan empat anak hasil perkawinannya dengan Kahar Muzakkar mengetahui kabar kematian Kahar dari pamflet yang disebarkan pemerintah Republik Indonesia.
Selain menyampaikan kabar kematian Kahar Muzakkar, dalam pamflet yang disebarkan dari udara itu pemerintah Republik Indonesia juga meminta agar para pengikuti Kahar meletakkan senjata dan kembali ke pangkuan republik.
Dalam wasiatnya, Corry yang oleh pengikut Kahar Muzakkar dijuluki sebagai Srikandi dari Sulawesi itu meminta agar jenazahnya digotong saat menju pemakaman. Dan begitulah, puluhan orang bergantian menggotong jenazah Corry menuju tempat peristirahatan terakhir, sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Liang lahat Corry tertutup bersamaan dengan alunan azan yang terdengar dari masjid di dekat TPU Parung Bingung. [t]
Corry Sampaikan Surat Kahar Muzakkar untuk Sukarno
Sabtu, 01 April 2006, 18:35:39 WIB
Susana Corry Van Stenus, wanita blasteran Belanda-Klaten yang wafat di Parung Bingung, Depok, tadi pagi (Sabtu, 1/4) , memainkan peranan penting selama konflik antara Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan pemerintahan Sukarno di kurun 1950-1965.
Selama kurun waktu tersebut, istri kedua Kahar Muzakkar ini ikut sang suami bergerilya di hutan-hutan Sulawesi. Dia adalah Ketua Gerakan Wanita Islam (Gerwais), sebuah organisasi di bawah PRRI.
Kahar Muzakar bukanlah sosok asing bagi pemerintahan Sukarno. Laki-laki kelahiran Palopo, sebuah kota kecil di dekat Teluk Bone, Sulawesi Selatan itu ikut mengawal kemerdekaan Republik Indonesia.
Kahar yang sejak usia muda merantau ke Pulau Jawa ikut mengawal pidato bersejarah Sukarno pada 19 September 1945 di Lapangan Ikatan Atletik Djakarta (Ikada) yang kini dikenal sebagai Lapangan Banteng di seberang kompleks Departemen Keuangan.
Kahar Muzakkar juga berperan penting setelah pemerintahan Republik mundur ke Jogjakarta. Murid Panglima Besar Jenderal Sudirman ini ikut bertarung mengusir Belanda yang masuk ke Jogjakarta pada Agresi Militer Pertama (1947) dan Agresi Militer Kedua (1948). Dia juga berperan saat menghadapi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, September 1948.
Setidaknya ada dua alasan utama mengapa Kahar angkat senjata dan melawan Soekarno yang sebelumnya dia bela. Pertama, dia tidak bisa menerima perlakukan pemerintah terhadap anak buahnya yang tergabung dalam Brigade Hasanuddin. Tak semua dari mereka diterima sebagai anggota TNI, walau telah berjuang untuk republik.
Alasan kedua yang lebih fundamental adalah kecenderungan Sukarno menerima ideologi komunis.
Pada 7 Agustus 1953, saat Republik Indonesia masih berusia delapan tahun, Kahar menyatakan bergabung dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin Kartosuwiryo di Jawa Barat. Dan 10 tahun kemudian dia mendeklarasikan dirinya sebagai Khalifah Republik Persatuan Islam Indonesia (RPII).
Pada 1963, Kahar mengutus Corry menemui Sukarno di Jakarta. Dalam perjalanan itu, Corry yang ditemani anak bungsu mereka, Abdullah, membawa sepucuk surat dari Kahar untuk Sukarno.
Di dalam surat itu Kahar menyatakan dirinya bersedia menyerah dan kembali ke pangkuan republik dengan dua syarat. Pertama, Sukarno membubarkan PKI. Dan kedua, Soekarno menetapkan Ketuhanan sebagai asas negara.
Tetapi, Sukarno memilih tak memenuhi permintaan itu.
Corry pun kembali ke belantara Sulawesi. Dalam perjalanan pulang, dia sempat ditahan Pangdam XIV/Hasanuddin Kolonel Muhammad Jusuf di Makassar.
Hasan, putra sulung pasangan Kahar-Corry, berdiri di samping makam ibunya yang masih merah basah, siang tadi (Sabtu, 1/4).
“Ibu kami adalah wanita yang berjasa pada bangsa dan negara,” katanya.
Abdullah yang menyertai perjalanan Corry, 43 silam, juga tampak di sana. Seperti kakaknya, si anak bungsu ini pun tekun memanjatkan doa. [t]
Kahar Muzakkar Masih Hidup?
Sabtu, 01 April 2006, 20:29:49 WIB
Pemberontakan Kahar Muzakkar tumpas di tangan Operasi Kilat. Pada 3 Februari 1965, ia ditembak mati di tepi Sungai Lasolo, Sulawesi Tenggara.
Dalam situs resmi Pusat Sejarah TNI disebutkan bahwa sebelum memberontak, pemerintahan Bung Karno mengutus Letkol Kahar Muzakkar untuk menghadapi Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) yang terdiri dari bekas laskar yang ikut berperang sepanjang revolusi fisik.
Tetapi, Kahar belakangan menuntut agar KGSS dijadikan Brigade Hasanuddin di bawah pimpinannya. Tak lama, dia menyatakan bergabung dengan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Untuk menghentikan gerakan Kahar, pemerintah menempuh dua cara. Pertama melancarkan operasi militer, dan kedua menawarkan amnesti dan abolisi kepada anggota DI/TII yang mau menghentikan pemberontakannya.
“Sejak awal September 1961, akibat operasi-operasi militer yang dilancarkan TNI, kedudukan DI/TII semakin sulit,” tulis Pusrah TNI.
Pada 21 Oktober 1961 Kahar mengirim utusan untuk bertemu dengan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Muhammad Jusuf. Tak lama, kedua pihak yang bertikai menggelar pertemuan di Bonepute, sebelah selatan Palopo.
Juga disebutkan bahwa dalam pertemuan itu Kahar menyampaikan keikhlasan, keinsyafan dan kepatuhannya terhadap kebijaksanaan pemerintah dalam masalah penyelesaian keamanan dan penyaluran anggota DI/TII.
“Ternyata, Kahar Muzakkar mengingkari janjinya. Pertemuan itu tidak lebih dari suatu siasat untuk mencegah kehancuran DI/TII dengan taktik mengulur-ulur waktu,” demikian Pusrah TNI.
Tetapi kabar lain yang beredar beberapa tahun terakhir mengatakan, Kahar Muzakkar masih hidup. Benarkah? Wallahualam.
Adalah almarhum Muhammad Jusuf yang memegang kebenaran cerita ini. Jenderal Jusuf, bekas Panglima ABRI yang dikenal dekat dan menyayangi prajurit ini, adalah bekas ajudan Kahar di staf Komando Markas ALRI Pangkalan X Jogjakarta, di masa-masa awal kemerdekaan.
Jusuf lah yang dipasang pemerintah sebagai penguasa militer di kawasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara selama masa-masa pemberontakan Kahar Muzakkar. Untuk menangkap bekas komandannya, Jusuf menggelar Operasi Kilat.
Dalam situs resmi Pusrah TNI disebutkan bahwa Kahar Muzakkar ditembak mati Kopral II Sadeli, anggota Batalyon Kujang 330/Siliwangi, di tepi Sungai Lasalo, Sulawesi Tenggara. Hari itu, 3 Februari 1965.
Tetapi menurut cerita lain yang berkembang, saat mengetahui Kahar tertangkap, Jusuf segera menuju TKP. Lalu berdua mereka masuk hutan. Di dalam hutan itulah Jusuf melepas Kahar, dan membiarkannya menghilang.
Benarkah cerita itu? Sekali lagi, wallahualam.
Jusuf membawa mati cerita itu, bersama cerita lain yang juga menjadi kunci dalam sejarah republik ini: Supersemar.
Seperti Jusuf yang wafat di Makassar pada September 2004 lalu, Susana Corry van Stenus yang wafat di Parung Bingung, pagi tadi (Sabtu, 1/4) pun meninggalkan dunia fana ini dengan setumpuk cerita tentang sosok Kahar Muzakkar.[t]
Ikuti edisi lengkap kisah misteri Kahar Muzakkar ini:
Sakit Gula, “Kahar Muzakkar” Meninggal Dunia
Misteri Kahar Muzakkar
14 Bulan di Belantara, Ili Sadeli Menembak Kahar Tiga Kali
“Dia Bukan Kahar Muzakkar, Dia Orang Banjar”Dan tulisan pembuka:
Sepenggal Kahar Muzakkar di Parung Bingung
No Comment
Perjuangan itu memang menuntut pengorbanan dan keikhlasan sebagaimana Almarhumah yang rela berkoban demi suami dan keyakinan perjuangannya.
Ass.wr.wb.
Tulisan yang anda sampaikan masih menurut versi pemerintah,sebaiknya anda istigfar,sebaiknya pelajari sejarah versi darul islam dan kemudian anda bandingkan kebenarannya.DI yang murni masih eksis sampai sekarang. Pemerintah masih terus gencar memfitnah DI yang masih di berlandaskan Al-Qur’an dan hadits.orang Di yang sering muncul di publik ada dua;yang satu rekayasa pemerintah lewat intelnya dan yang kedua adalah orang DI yang tak sabar. jauh lebih banyak yang bersabar yang masih underground mempertahankan kemulian perjuangan islam. ILMUILAH SESUATU SEBELUM MENYAMPAIKAN KEPADA PUBLIK
@retsa
aloha,
saya juga no comment deh… 🙂
@alfie_khc
aloha, setuju. amin…
@anchu
waalaikumsalam, dan aloha.
astagfirullahal adzim.
pertama, saya memang tak punya pengetahuan yang sempurna, bukan hanya tentang DI dan kahar muzakkar, juga tentang semua hal. hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
kedua, saya bisa menerima pandangan saudara bahwa DI masih difitnah. banyak orang dan kelompok yang tak berdaya, tak bisa bersuara, yang terus difitnah.
ketiga, saya khawatir anda tidak membaca sampai tuntas tulisan saya di atas. ada empat bagian yang (sebetulnya) ditulis secara terpisah (dalam waktu yang berbeda). namun untuk meringkas saya satukan dalam halaman ini. kalau memang anda belum membaca sampai ke bawah, dan memperhatikan catatan mengenai kronolgi waktu berita diturunkan, mohon kembali membaca tulisan di atas sampai tuntas. kalau anda sudah membaca tulisan ini sampai tuntas sebelumnya, maafkan saya, bila saya mengatakan: anda salah tangkap.
keempat, saran yang baik. saya jadi ingat pada prinsip soliloqui, kebenaran ada pada diam dan kesunyian. banyak orang yang saya kenal juga mempraktikkan jalan hidup ini. perlu juga dipertimbangkan. tetapi andai saja saudara mempunyai banyak hal, entah informasi atau apapun, yang berkaitan dengan masalah ini, please, sudilah kiranya berbagi.
kelima, wassalamualaikum, dan mahalo.
Sy cari pejuang NKRI pemberontakan kahar muzakar kok gak ada ya???????
ruh tentara islam akan segera bangkit di abad 2000 ini. allah akbar 3x
sejarah memang pada yang menang. yang kalah jadi pengkianat smua.
nah kalo menang di peroleh dengan cara yang curang, yang jadi pengkhianat yang mana ya…?indonesia…oh…indonesia… terlalu banyak penghianatnya. lha… kita cuma menikmati dan belajar untuk bertahan hidup dari penghianat. sejarah indonesia emang lebih pelik ketimbang sejarah adam. semua yang memberontak kalo ga dibunuh ya di fitnah seumur hidup. sampai mati berkalang fitnah. ya seperti kahar muzakkar salah satunya diantara tokoh-tokoh yang lain…semua orang menganggap sukarno sebagai the real president.
tapi agak sedikit jarang diajarin disekolahan bahwa “sang bapak” beristri sembilan (yang diketahui, yang tidak, wallahualam) atau yang pernah tertangkap kamera waktu ML. atau ketika dia meninggal yang shalatin mayatnya itu adalah tokoh yang pernah ia penjara sendiri. (buya hamka yang saya maksud). nah apakah itu pernah dicatat oleh sejarah. it’s okay kalo anak SD ga perlu tau masalah kehidupan seksnya. tapi apakah khalayak umum juga ga boleh tau bahwa mantan tahanan itu yang menulis tafsir dan menyalatkan sang president. maaf kalo agak melenceng. selama yang saya ketahui, sejarah indonesia tidak bisa ddijadikan acuan, karena setiap yang menjadi penguasa akan merubah segalanya…
hidup kahar muzakkar…hidup hamka…hidup m.natsir…hidup bung karno…hidup suharto…
Sejarah memang harus di luruskan..aku sebagai warga periangantimur (ciamis) daerah kuat kekuasaan DI/TII dan sebagai cucu/buyut dari pejuang DI merasa sakit hati kalau membaca sejarah dari versi pemerintah seperti dalam sejarah 30 th indonesia merdeka dari sekian banyak sejarah perjuangan gerakan pejuangan organisasi islam nyaris gak di ceritakan…tapi jangan takut saudara jawabat masih punya sympatisan DI/TII yang berangotakan lebih dari 3 juta orang terdiri dari semua element masarakat dari mulai rakyat biasa/pns/militer/pengusaha dan intelectual..tujuan nya sama menegakan syariat walau dengan metode berbeda..insya allah with out violence…
Teruskan perjuangan demi kemuliaan islam higga titik darah penghabisan..Allahu Akbar 3x !
Ya belakang rumah nenek corry itu rumah saya,, ya saya memang masih usia 19 tahun , jadi belum banyak tahu tentang sejarah,- saya hanya di ajarkan sejarah oleh ayah saya tercinta dari UBK –
langsung saja,, pantas saja almarhumah nenek corry itu – semasa hidup nya – luwes,ramah,baik.. walau sudah berkepala 8 usianya,, saya membayangkan ( walau tidak melihat fotonya ketika muda ) nenek ini waktu muda pasti cantik dan pintar,dan ternyata setelah membaca artikel di atas saya baru mengetahui nya,,
Trim’s
Hidup kahar muzakkar…..
Knapa sih pada bilang hidup semua(hidup kahar muzakkar…hidup hamka…hidup m.natsir…hidup bung karno…hidup suharto…) padahal mereka udah pada mati. Kalau Kahar Muzakkar hidup apa tidak hawatir dia akan bunuh Soekarno. sementara kalau natsir hidup maka dia akn lanjutkan PRRInya, sementara Hamka kalau hidup beliau sih Enak… kita dapat ceramah agama. nah.. kalau soekarno Hidup pasti akan lanjutin demokrasi terpimpinnya dan kalu Soeharto Hidup…… dia pasti akan terus bertindak otoriter dan kalau anda Mahasiswa…? hati2 lho ngomomg sedikit kau di dor…dooor…..doooooooooooooooor
Aku masih ingat ketika ayahku bertugas di Palopo untuk menumpas gerakan Kahar Muzakar..pasukan brigadir mobil Malang Jawa Timur ada 8 yang gugur, kalau tidak salah waktu itu dibawah pimpinan komandan brigmob, Herman Momon, ayahku sebagai kepala personalia Brimob Malang bergabung dengan beberapa perwira lainnya, kembali ke Jawa setelah tugas lebih dari setahun..Sampai sekarang yang masih hidup adalah ayahku, beliau sudah berumur 83 th. beliau juga pejuang angakatan ’45. Aku pernah mendengar cerita itu, Kahar Muzakar tertangkap dan menghilang..betul atau tidaknya..kurang tahu …
Terima kasih ata postingnya..
Uchu_Mbojo,.,., mw tau klo kahar muzakkar idup.,., inul dkk,gusdur dkk,perang ambon,perang sampit, n termasuk kamu yang berpaham democrazy,,,, smuax bakal di tumpas,., dgn smangat jihadx,/.,.,.,. karena islam di indonesia uda dikhianati,.,. ma teman2mu,.,., piagam jakarta di khianati??? islam setengah mati melawan penjajah eh demokcrazy yang enak2an,.,
semoga ALLAH SWT mendengar doa kita sodaraku
Bang T, sepuluh tahun yang lalu saya sempat tinggal 3 bulan di desa yg dulu merupakan slah satu ‘pusat pergerakan’ Kahar Muzakkar. Nenek yg rumahnya kami tinggali sering bercerita ttg beliau and Ibu Corry. Orang2 tua di desa itu pun sangat bersemnagat ketika diajak cerita ttg Kahar. Dalam ingatan tua mereka sepertinya Kahar merupakan sosok yg sangat kharismatik…
Saya pernah ke gua yg katanya dulu jd persembunyian Kahar…
Ada apa ni guh?? Kok ribut2 soal penghianatan??
Ntar di panggil laksus helvet klen smua.. Hehehehe
yang ngaku kahar i2 cpa? belajar sejarah dulu baru koment!!!
setiap sistem Allah (kebenaran) memang selalu bermusuhan dengan sistem manusia yang jahil, oleh karena itu kekalahan AL HAQ adalah sunnatullah dan kemenangannya adalah sunnatullah juga, maka persiapkan diri, keluarga, tetangga, teman untuk menyambut KHILAFAH ALA NUBUWAH…..Insya Allah Amiin…………………
Imam Kartosuwiryo,Amir Fatah,Kahar Muzakar,Ibnu Hajar dan Tgk Daud Breueh. mereka semua adalah tokoh DI/TII. sebenarnya mereka itu adalah pahlawan yang banyak terlibat pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan RI diseluruh tanah air, Sejarah mencatat laskar Hizbullah dan Sabilillah yang dikatakan sebagi tulang punggung DI/TII di Jawa tengah, banyak berjasa dalam mengusir Belanda. Tetapi Sejarah memang buta, karena politik seorang pahlawan bisa dianggap pengkhianat dan sebaliknya pengkhianat dianggap pahlawan, dan kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata. ALLAHU AKBAR!!!!!!
aku tidak tahu,tapi akutidak percaya pada sejarah yang diterbitkan oleh gerombolan pengkhianat dan penipu…kebenaran hanya dari ALLOH…
BENCI TAPI CINTA…
Beda paham, paham SKM dan Kahar adalah paham SALAFI.. jelas beda, jangan disamakan antara ISLAM dengan SALAf, ISLAM adalah ciptaan ALLAH SWT. Sementara SALAFIAH adalah ciptaan manusia..
gerakan fundamental dan radikal ini memang selalu mengatas namakan islam dalam bergerak supaya dianggap dekat atau dianggap ISLAM, gerakan NII/TII masih tetap hidup, terbukti JEMAAH IMRAN, lalu berubah arqom lalu berubah lagi, baru ini sudah berubah Jemaah Islamiyah, lalu berubah lagi mantiqi, lalu sekarang kearah pemberontakan menjadi NII GAYA BARU.. mohon berhati hati wahai muslim, ingatlah selalu sejarah OPSUS, Sejarah SKM, sejarah SALAFI..
kembalilah menjadi Ikhsan, iman ada didalam hati dan perbuatan baik, Jangan terlalu jauh menghina Soekarno dlsb setidaknya mereka telah mendirikan MASJID, beda dengan Pemberontak yang merampok, Beda!
MARI KITA WASPADA
Paham SALFIAH berkembang luas di NKRI, Paham ini adalah BUKAN PAHAM ISLAM, melainkan diciptakan oleh pemikir ARAB yang membenci ke kalifahan RAJA Fadh ARAB SAUDI, bUKTINYA ?? :
JAMAN MUHAMMAD RASULLULAH SAW. TIDAK ADA PAHAM SALAFIAH..
paham salaf bergerak dengan GAYA : sel sel, mereka mengenal dan mengangkat IMAM, dari yg kecil hingga yang besar (MAHDI), lalu menyebut pimpinannya sebagai IMAM, sel ini berapaham NEGARA Kerajaan, memiliki Kementrian dlsb, bila perlu tidak segan memproklamirkan diri, ciri dakwahnya selalu menghujah, Bid;ah itu kata senjata mereka, kalo tidak Bid’ah maka SESAT!, kalimat ini di permudah dengan berbagai hadist RASUL sewaktu memerangi Quraisy..dengan sedikt pelintir sini dan sana, cara menghasilkan dana, diantaranya MErampok dan Mencuri, Gerakan mereka berbasis KELUARGA, JI, Jemaah IMRAN, dlsb termasuk didalamnya
MASIH INGET PAM SWAKARSA PASCA KERUSUHAN ’98?? INI LAH CIKAL BAKAL FPI+KELOMPOK RADIKAL SEANGKATAN PENYADANG DANA MO TAU??? TOMMY SUHARTO ! NAH LOH..KOK BISA? SANGAT BISA HARTO TAU DIA AKAN JATUH DI PERTENGAHAN MEI ’98..DIA SUDAH MELAKUKAN SEGALA UPAYA ALA GESTOK 1965 (KERUSUHAN SIPIL) NAMUN UPAYA ITU GAGAL, TENTARA (AD) TIDAK BISA DIHARAPKAN KARENA BILA AD BERGERAK(RPKAD+KOSTRAD) DUNIA INTERNASIONAL AKAN BERTINDAK…AT THAT TIME THE LAST CARD SUHARTO HAD WAS….ISLAM FUNDAMENTALIST..MELALUI BAIS DAN BAKIN KELUARGA CENDANA MELAKUKAN GERILYA POLITIK DAN PENGUCURAN DANA, MENGHUBUNGI MANTAN2X DI/TII+SIMPATISAN DENGAN ALASAN ISLAM SEDANG TERANCAM..MAKA BERMUNCULANLAH KISDI,MMI,LASKAR JIHAD ETC..ETC. DARI KADER2X MEREKA LAH MUNCUL ORANG2X SEPERTI IMAM SAMUDRA DAN KINCO (DIAWALI DENGAN PERANG AGAMA DI AMBON DAN POSO)
yang pasti suatu saat dunia akan akui klo islam itu terbukti benar ,,,
Trrims atas cerita artikelnya,..tolong di perbanyak lagi dari berbagai sumber, klu bisa semuanya di ceritakan sesuai kenyataan sejarah baik yg negarif maupun yg positif. nanti kan ! endingnya pembaca yg menilai.
Pemerintah dan penguasa militer di Republik ini, mayoritas dikuasai kaum Munafik dengan alasan Pancasila dan NKRI bekerja sama AS mengeruk bumi untuk kekayaan dan sumber dana CIA, Yahudi dan kroninya. Brfoya-foya untuk kekayaan pribadi dan keturunannya, sedangkan kaum muslim ditindas dengan cara dimiskinkan di tanah gemah ripah loh jinawe. Pancasila hanya kepalsuannn
saudaraku semua,.. kebenaran itu datangnya dari Allah dan hanya kepadaNya lah kita semua kembali… insyaflah! jangan mati sebelum manjadi islam kaffah.
Tenanglah saudara-saudaraku kaum muslimin dan muslimat bahwa yang haq itu pasti suatu saat akan mucul dan menang…karena kehendak Allah Swt. Percuma bersilang kata mengenai sejarah…yakini saja yang haq…karena dienulhaq tidak akan trekubur oleh manipulasi sejarah…
sy setuju
nenek saya blum mati,sbnarnya dy msh hidup untuk kita semua
sekedar membetulkan pertemuan kahar muzakkar dan jend. yusuf di bone pute, bukan di palopo tapi 30 km dr kota watampone,kab. bone .sulsel
kita tdk lg terjerumus pada aspek negara islam ataupun sejenisnya, ketika membicarakan seorang Kahar Muzakar..
Hal yg terpenting saat ini adalah bgmana dasar perjuangan beliau melihat ketidakadilan dalam perekrutan untuk menjadi anggota TNI bagi para anggota KGSS. Mereka adalah para pejuang tp tidak terperitungkan dalam catatan sejarah bangsa ini. kahar memliki sikap empati terhadap mereka, bahkan mengorbankan hidupnya demi memperjuangkan nasib mereka.
Saya pikir inilah yg harus kita kumandangkan, ketika ketidakadilan terjadi dalam lingkup masyarakat majemuk saat ini.
makasi banyak…
Semoga tulisan ini bermamfaat utk kita dan membuka kebenaran sejarah.
apa hubungan kahar muzakkar dengan uang brazil emas dan platinum???? apa cm pengalihan isu DI/TII atau memang kahar dikejar sukarno karna harta karun itu??? dimana bukti sejarah yg sebenarnya
Sejarah Perjuangan Kahhar Mudzakkar Memang Tdak Ada Duanya… Hanya Karna Harta dan Pangkat Hingga Membalik Sejarah… Sudah jelas Mengapa Kahhar Memberontak.. Karna Pemerintahan Saat Itu Bobrok… alias Imbasnya Liat Sekarang ini.. yang benar Disalahkan & Yang Salah Dibenarkan… Rakyat yg jadi korban….
saya adalah cucu dari kahar muzakkar……
saya yakin kakek saya masih hidup sampai sekarang ini….
dia ada didekat kita dan sesalu menjaga kita….
kakek saya dapat berpindah pindah dengan dan dapat berubah wujud..
aku rindu sama kakek saya…..
MERDEKAAAAAAA…..
Kalau ada sumber ttg budaya dan aktifitas kahar muzakkar bagi donk..
Buat skripsi
Di Republik ini bukan hanya agama islam yg hidup dan berjuang untuk meraih kemerdekaan tetapi mereka pahlawan bangsa juga beragama lain Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu, Budha dan bahkan konghuchu, jadi kalian yg beragama Islam harusnya berjiwa Nasional sbagai sifat pemersatu bangsa supaya bangsa indonesia bisa maju mengejar ketertinggalan dari bangsa lain. Kalau tidak ada jiwa Nasional maka kita selalu akan dililit konflik.
beda antara pahlawan dengan penghianat hanya setipis kulit bawang, tergantung siapa yang berkuasa….
sejarah tentang DI/TII di Sulsel hanyalah rekayasa pemerintah, ada unsur politik pada saat itu, dengan kata lain agar memudahkan perusahaan tambang ASING masuk ke wilayah tersebut, Nama Kahar hanya ddijadikan sebagai korban.
Dari hasi penelitian saya banyak kejanggalan jika Kahar melakukan pemberontakan di Sulsel terutama di Tanah Nuha (Luwu Timur)
1. Yang melakukan pembantaian kepada masyarakat d tanah Nuha adalah tentara
2. Masyarakat tidak pernah melihat sosok Kahar turun langsung melakukan pembantaian, hanya tentara-tentara yang mengaku bahwa mereka adalah tentara Kahar
3. Jika masyarakat tidak mau masuk Islam, mereka dibunuh, di iris kulitnya, bahkan ada yang ditenggelamkan di danau dengan diikat menggunakan batu.
4. Tentara-tentara tersebut selalu melakukan kebohongan kepada pemimpin-pemimpin desa (sekitar 24 desa waktu itu), dengan mengatakan bahwa para pemimpin itu ditunggu Kahar di sebuah desa yang menjadi basis/markas islam, namun ketika para pemimpin itu dibawa justru bukan kesuatu desa tapi ke hutan atau pesisir danau, yang kemudian mereka disiksa jika tidak mau masuk islam.
5. masyarakat di tanah nuha diperintahkan untuk meninggalkan desa-desa mereka.
6. Ketika masyarakat meninggalkan desa mereka, di Malili mereka sudah di nanti oleh tentara Brawijaya, kemudian mereka di beri pilihan “mau tetap islam atau kembali ke agama sebelumnya”
7. ketika masyarakat sudah pulang ke kampung mereka masing-masing setelah mengetahui bahwa tanah Nuha sudah dinyatakaan aman, desa-desa mereka sudah tidak bisa didiami karena perusahaan Tambang sudah masuk di wilayah desa-desa mereka.
8. Banyak yang tidak percaya, bahkan masyarakat setempat yang merupakan bekas korban kekejian yang menurut sejarah adalah tentara-tentara Kahar, justru mengatakan kalau yang dibunuh oleh tentara waktu itu adalah bukan Kahar.
Silahkan saudara pikirkan sendiri, terlalu banyak rekayasa sejarah di negeri ini.
kehebatan ilmu Kahar muzzakar adalah setingkat dengan soekarno, sehk siiti zennar, Jend.Sudirman yang berbeda adalah cara meninggalnya dimana jasadnya dapat berubah menjadi orang lain (menyamar), sehingga banyak cerita-cerita orang tua dulu berani mengatakan mereka belum mati sampai saat ini, buktinya dengan ketingginya ilmu mereka semasa hidupnya dapat dilihat bahkan bertemu dengan orang-orang itu padahal jasadnya ada di jakarta, kecuali Jend.Sudirman yang memilih diam …. namun ketiga orang tersebut bukan orang-orang sembarangan melainkan manusia pilihan …… ffpck.tuur.
Sepulu Tahun Yang Lalu, Saya Pulang Ke Kampung Halaman Orang Tua, Bone, Sulawesi Selatan… Disana Kahar Muzakar Masih Aktif Dalam Mengajar Pengajian, Dan Saya Yakin Yang Ditembak Mati Ditahun 1965 Bukanlah Kahar, Melainkan Pengikutnya Yang Mirip Kahar Muzakar, Pemerintah Pada Saat Itu Hanya Untuk Meluluhkan Semangat Pengikutnya Bahwa Kahar Muzakar Telah Wafat
kehilapan,adaalah kewajaran,namaun janggan di jadikan kebiasan,yang jelas karna kembalinya ke hukum islam yg hakiki,semua para pejuang kita tak lah bersalah.mereka hanya korban,dan ilmulah yg menyatukan mereka ,subahanaulalah maha tau allah dg segalanya tejadi,dan kami yakin semua demi keebaikan yg akan datang