Islam Karimov dan Islamic Movement of Uzbekistan

Rakyat Merdeka, 23 dan 24 Mei 2005

JUMAT dua pekan lalu, tak kurang dari seribu orang berdemonstrasi di Andijan, kota di Lembah Ferghana, Uzbekistan. Pasukan pemerintah menghujani demonstran dengan tembakan membabi buta. Menurut pemerintah 169 orang tewas. Menurut rakyat yang menguburkan mayat-mayat itu, korban tewas mencapai 746 orang. Ferghana salah satu pusat kejayaan Islam di masa lalu, kembali bergolak.

Ferghana adalah nama sebuah lembah di Asia Tengah. Bentuknya yang seperti diamond membentang sepanjang 300 kilometer dari timur ke barat, dan 170 kilometer dari utara ke selatan. Di abad-abad lampau Lembah Ferghana merupakan bagian Imperium Khokand, satu dari tiga imperium besar Islam di Asia Tengah selain Khiva dan Bukhara.

Kini lembah itu terpecah dalam lima wilayah besar, yakni Ferghana, Namangan dan Andijan di wilayah Uzbekistan, Khojand di Tajikistan, dan Osh di Kyrgyzstan.

Kelompok paling berpengaruh di kawasan itu adalah Islamic Movement of Uzbekistan (IMU). Kelompok garis keras yang didirikan tahun 1998 ini dengan tegas menyatakan diri mereka hendak mendirikan negara Islam yang membentang di Asia Tengah, meliputi Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Kazakhstan, Turkmenistan, dan Provinsi Xinxiang di China.

IMU memiliki hubungan yang erat dengan Thaliban. Dalam krisis Afghanistan tahun 2001, pemimpin IMU, Jumaboy Ahmadjonovich Khojiyev alias Juma Namangoniy, dipercaya sebagai salah seorang komandan lapangan Thaliban yang berhadapan langsung dengan Pasukan Aliansi Utara yang didukung Amerika Serikat.

Sejumlah laporan menyebut bahwa Jumaboy tewas dalam sebuah pertempuran di Kunduz, Afghanistan. Namun hingga kini belum ada konfirmasi atas kematiannya. Sejumlah kalangan menduga Jumaboy masih hidup, dan kini bergerak di bawah tanah.

Bagi Islam Karimov, bekas Sekretaris Partai Komunis yang menjadi presiden Uzebekistan sejak negara itu lepas dari Uni Soviet, IMU adalah lawan berat yang sulit ditaklukan. Sejak awal kemerdekaan Uzbekistan, IMU telah mendesak agar Karimov memberlakukan syariat Islam.

Tahun 1991, IMU mengundang Karimov ke Namangan untuk mendiskusikan hal itu. Pertemuan tersebut berantakan, dan dilaporkan hanya menjadi ajang saling teriak. Karimov kembali ke ibukota Tashkent dengan rasa marah tak tertahankan, dan mulai memikirkan cara untuk mengenyahkan IMU. Di sisi lain IMU menyimpulkan Karimov tidak bisa diajak bekerja sama, dan karenanya harus digulingkan.

Tahun 1999 pengeboman berantai di pusat Tashkent mengejutkan rakyat Uzbekistan. Sebanyak 16 orang tewas dalam peristiwa itu. Dipercaya, bom itu ditujukan untuk Karimov. Tak sulit bagi pemerintah Uzbekistan untuk menuding IMU sebagai biang keladi. Dan sejak saat itu, Jumaboy menjadi orang paling dicari di Uzbekistan.

Konflik dengan kelompok militan Islam itulah yang mendorong pemerintah Uzbekistan memenuhi permintaan Amerika Serikat agar wilayah udara Uzbekistan dibuka bagi pesawat-pesawat pengebom Amerika dalam krisis Afghanistan tahun 2001. Membantu Amerika berperang melawan Thaliban di Afghanistan, bagi Karimov, kemungkinan besar adalah jalan lain untuk memusnahkan kelompok Islam militan di negaranya.

Hubungan militer Amerika dengan Uzbekistan memang terbilang erat. Setidaknya ada dua lokasi yang dijadikan basis pasukan Amerika di Uzbekistan, yakni di Kanabad dan Termez yang berada di garis perbatasan dengan Afghanistan. Namun begitu, tetap Karimov terlihat sangat berhati-hati memainkan kartu politiknya selama krisis Afghanistan.

Walau telah memberikan wilayah udara dan pangkalan militernya untuk Amerika, Karimov tetap tak mau membuka pintu perbatasan di Termez. Puluhan wartawan asing, termasuk penulis, yang berada di sana pada masa itu hanya bisa mengurut dada, karena rencana perjalanan ke Mazar I Sharif, kota paling utara Afghanistan, terganjal.

Keputusan Karimov tidak membuka pintu perbatasan dengan Afghanistan itu pun membuat pihak Amerika harus bolak-balik ke Rusia. Mereka membujuk agar Rusia yang memiliki pangkalan di Tajikistan, mau bekerjasama dengan mereka menggulingkan Thaliban.

****

Di masa krisis Afghanistan, Amerika juga menggelontorkan 6 juta dolar AS kepada Uzbekistan untuk menghancurkan virus antrhax yang disimpan Uni Soviet di Pulau Vozrozhdeniya yang berada di tengah Laut Aral, sebelah utara Uzbekistan.

Januari 2002, rombongan Senator Amerika bertemu Karimov di Tashkent. Dalam pertemuan itu, pimpinan rombongan, Joseph Lieberman dan John McCain mengucapkan terima kasih atas peran serta Uzbekistan dalam perang melawan terorisme.

Hubungan Amerika dan Uzbekistan belakangan merenggang. Sejumlah analis menyimpulkan bahwa Karimov tak senang dengan sejumlah janji Amerika yang tak dipenuhi. Karimov juga terganggu dengan LSM asing berbasis Amerika yang kerap mengkritik kebijakan dalam negerinya.

Karimov pun kini cenderung berpaling bekas saudara tua, Rusia. Dia telah beberapa kali bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sehari setelah pasukannya membantai orang-orang di Andijan, Karimov menyempatkan diri menghubungi Putin. Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara sepakat bahwa kekhawatiran mereka akan bahaya destabilisasi di kawasan Asia Tengah telah terbukti. Mereka juga sepakat untuk terus berkonsultasi mengatasi masalah itu.

Sikap Amerika sedikit terbelah dalam menghadapi krisis Andijan ini. Karimov telah mengatakan bahwa pasukannya membantai kelompok teroris yang berhubungan dengan Thaliban dan Hizbut Tahrir. Pernyataan ini bernada meminta persetujuan Amerika. Seolah dia berkata, “Bukankah ini yang kalian lakukan terhadap kelompok teroris berbau Islam, seperti di Afghanistan dan Irak. Bukankah kami adalah partner kalian dalam perang melawan teroris? Kalau begitu, tolong jangan ganggu kami. Dukunglah kami.”

Di sisi lain, Amerika sedang berusaha membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan mereka di Afghanistan dan Irak. Bush tak ingin dirinya dianggap berperang melawan Islam. Lihat saja, bukankah Bush telah memanggil Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, dan mendesak Sharon untuk menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza? Bukankah Bush telah bereaksi keras saat melihat foto Saddam Hussein dalam keadaan setengah telanjang?

Selain itu, Uzbekistan belum menjadi agenda utama Amerika. Bush dan Menlu Condolleeza Rice sedang asyik bermain retorika menekan Iran dan Korea Utara dalam isu nuklir, dan menekan Suriah yang dituding melindungi teroris yang melarikan diri dari Irak.

Amerika memang tak senang melihat hubungan Rusia dan Uzbekistan yang semakin membaik. Dalam kunjungan ke Rusia memperingati 60 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua, misalnya, Bush berkali-kali menyindir masa lalu Rusia.

Tetapi menjatuhkan Karimov dalam waktu dekat juga bukan pilihan yang bijak bagi Amerika. Sebabnya mungkin bisa dikatakan sederhana. Sampai hari ini belum muncul tokoh oposisi terhadap Karimov dari kubu sekuler. Sementara sudah pasti Amerika tidak akan mendukung tokoh oposisi dari kubu Islam. Apalagi Islam garis keras.

Untuk sementara, satu-satunya cara yang bisa dilakukan Amerika adalah mengulur waktu dan menunggu proses sirkulasi politik di Uzbekistan terjadi secara alami. Misalnya, melalui pemilihan umum tahun 2007. Itu pun kalau Karimov tidak mengamandemen kembali aturan tentang akhir masa jabatannya. [t]

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

One thought on “Islam Karimov dan Islamic Movement of Uzbekistan”

  1. asslmlkmwrwb.. salam kenal..
    syukron untuk artikelnya.. krn waktu kuliah di HI dulu tidak bgt menyinggung perpolitikan didaerah ini,dan jg belum sempat mencari.. jd saya sempat bertanya2 bagaimana kontelasi politik di negara2 ini, bagi saya cukup menarik.. tp juga sedih ternyata begt bnyak negara muslim yang tidak punya prinsip, bisa share gak pak situs2 yang konsen membahas mslh2 dinegara2 eks rusia ini?, jazakumullah khair..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s