Peluncuran dua buku, “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” karya CEO RMOL Network, Teguh Santosa, di Jaya Suprana School of Performing Arts di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu (30/7) terasa tidak biasa.
Akhirnya, kemarin saya berkesempatan singgah di Sarinah yang telah direnovasi. Banyak hal baru di Sarinah Baru. Layout lantai berubah luar biasa.
Pelataran parkir disulap jadi taman yang indah. Daya tampung mobil di bagian ini berkurang. Hanya untuk VVIP dan undangan khusus. Sebagai kompensasi, di sisi timur, di depan kafe Demang, dibangun gedung parkir.
Bagian yang juga bikin degdegan adalah relief misterius ini. Terbentang, memanjang, gagah, di bagian utama lantai satu.
Sejak beberapa waktu belakangan ini Pemerintah Republik Ukraina tengah berusaha untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Ukraina terhadap Indonesia, dan sebaliknya.
Saling memahami di antara masyarakat kedua negara yang terpisahkan sejauh 9.500 kilometer ini diyakini akan meningkatkan kualitas hubungan dalam berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi.
Demikian dikatakan Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin, ketika ditemui Kantor Berita Politik RMOL di kantornya di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (28/2).
Dubes Hamianin yang mengenakan batik coklat bercorak burung mengatakan berbagai hal yang dilakukan negaranya adalah dengan mempromosikan pahlawan dan tokoh-tokoh besar yang dimiliki Indonesia.
SEPERTI delapan tahun lalu, Rusia kembali menekan Ukraina. Sejak beberapa waktu belakangan ini Rusia mengkonsentrasikan pasukannya di tiga titik. Di perbatasan dengan Donesk dan Luhansk serta di perbatasan Ukraina dengan Belarusia.
Federasi Rusia telah menarik pasukan dari perbatasan negara itu dengan Republik Ukraina dan menghentikan latihan perang. Rusia juga mengatakan, pihaknya tidak punya rencana menyerang Ukraina, sebaliknya cerita mengenai rencana serangan ke Ukraina itu adalah tuduhan NATO untuk merusak reputasi dan kepercayaan dunia pada Rusia.
DI tengah pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun mengurung dunia dan membatasi pergerakan dan hubungan antar bangsa, nyatanya hubungan Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengalami peningkatan yang berarti.
Insiden di udara Asia Timur yang terjadi kemarin (Selasa, 23/7) tidak hanya melibatkan jet tempur Korea Selatan dan sebuah pesawat pengintai Rusia, tetapi juga melibatkan pesawat China dan Jepang.
Insiden terjadi di atas Pulau Dokdo atau Pulau Takeshima yang masih diperebutkan Korea Selatan dan Jepang.
Kalendar tahun 2019 pada sistem penanggalan Gregorian yang biasa kita gunakan sama dengan kalendar tahun 1895. Tanggal 1 Januari 2019 dan 1895 sama-sama jatuh pada hari Selasa. Begitu juga dengan tanggal 31 Desember sama-sama jatuh pada hari Selasa. Kedua tahun yang berjarak 124 tahun itu sama-sama bukan tahun kabisat.
PEMERINTAH dan media yang dikuasai dan dipengaruhi “blok Barat” masih sering menggambarkan Rusia sebagai ancaman bagi perdamaian dunia. Ketegangan antara Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutunya sangat terasa akhir-akhir ini, terutama di kawasan Timur Tengah.
Agustus 2011, lima tahun lalu, sambil menunggu Sabar Gorky turun dari Elbrus, saya sempat jalan-jalan keliling Moskow dengan dua senior, Pak Ahmad Supardi Adiwijaya dan Tuan Svet Zakharov. Keduanya kini telah tiada. Pak Pardi meninggal dunia setahun setelah kunjungan itu, dan Tuan Zakharov menyusul beberapa bulan lalu.
Masjid Kul Sharif, Qolşärif, Qol Sharif, Qol Sherif atau Kol Sharif. Atau dalam bahasa Rusia dengan aksara cyrillic ditulis мечеть Кул-Шариф (dibaca: mechet Kul-Sharif), dan dalam bahasa Tatar dengan aksara cyrillic ditulis Колшәриф мәчете (dibaca: Qolşärif mäçete).
Sebelum peristiwa G30S pada dinihari 1 Oktober 1965 meletus, pemerintah Uni Soviet pernah berusaha mendamaikan dua tokoh penting Indonesia, Menteri Pertahanan Jenderal AH Nasution dan Ketua Umum CC Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit.
Salah satu upaya itu adalah menggelar pertemuan ramah tamah di Kedubes Uni Soviet pada suatu hari di tahun 1963. Ada sekitar 10 sampai 12 orang yang diundang Dubes Uni Soviet Nikolai Mikhailov dalam pertemuan tersebut. Namun tokoh pentingnya ketika itu adalah Jenderal Nasution dan Aidit yang sangat berpengaruh di masing-masing kelompok.
Pemerintah Uni Soviet tidak mendukung kampanye ganyang Malaysia pemerintahan Sukarno pada paruh pertama 1960an. Di satu sisi Uni Soviet merasa senang karena yang dilawan Sukarno adalah Inggris yang berada di belakang pembentukan Malaysia. Tetapi di sisi lain, kampanye itu disebutkan tidak terukur dan tidak jelas.
“Bung Karno adalah seorang revolusioner. Tetapi kesalahan beliau adalah pada waktu itu tidah beralih dari revolusi politik dan fisik ke revolusi ekonomi,” ujar peneliti Indonesia dari Rusia, Alexey Drugov di sela makan malam di Wisma Indonesia di Moskow, Rusia (Selasa, 14/5). Continue reading “Uni Soviet Tidak Mendorong Ganyang Malaysia”
Sejak pertama kali ikut serta terhitung sudah 10 kali Kamaz memenangkan ajang rally paling bergengsi di mula bumi, Rally Dakkar yang dulu dikenal sebagai Rally Paris-Dakkar.
Tahun 2013 pengendara Kamaz yang memenangkan Rally Dakkar dengan rute Lima-Tucuman-Santiago untuk kategori truk adalah Eduard Nikolaev.
Saat ini barangkali kawasan Eropa Timur kerap disebut sebagai pasar non-tradisional bagi Indonesia. Tetapi di era 1960an kawasan itu adalah pasar tradisional Indonesia. Hal itu ditandai dengan kuatnya hubungan politik juga bisnis antara Indonesia dengan Eropa Timur di masa itu sampai terjadi perubahan besar dalam konteks politik di arena internasional yang memaksa Indonesia menjauh dari Eropa Timur.
Merujuk pada fakta sejarah itu, Direktur Jenderal Amerika-Eropa Dian Triansyah Djani merasa lebih tepat apabila istilah yang digunakan untuk kawasan Eropa Timur adalah pasar yang saat ini belum tergarap dengan baik. Dan fakta sejarah itu juga memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman menjalin hubungan dengan Eropa Timur. Continue reading “Dirjen Amerop: Kerjasama dengan Eropa Timur Menguntungkan Indonesia”
Bung Karno ngobrol dengan (dari kiri ke kanan) Marilyn Monroe, Elizabeth Taylor, dan Jackie Kennedy, dalam kunjungan ke Amerika Serikat tahun 1962.
Ada dua hal yang dicintai Svet Zacharov dari Indonesia. Keduanya adalah Sukarno dan Pancasila.
Pria berusia 75 tahun ini adalah jurnalis senior yang menjadi kontributor untuk sejumlah media massa di Indonesia. Ia menjadi penterjemah Perdana Menteri Rusia Nikita Khrushchev yang mengunjungi Presiden Sukarno di Jakarta tahun 1960.
Republik Tatarstan berbenah tengah untuk menjadi salah satu tujuan wisata utama di Federasi Rusia. Sejauh ini negeri yang dipimpin Presiden Rustam Minnikhanov yang berkuasa sejak Agustus 2010 itu tampaknya berhasil menarik turis domestik dari negeri-negeri atau subjek federal Federasi Rusia lainnya, juga dari beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah.
Tatarstan juga berhasil menarik perhatian investasi asing, termasuk dari negara-negara Asia seperti Malaysia, Singapura dan Korea Selatan.
John Emerich Edward Dalberg-Acton (1834-1902) dari Inggris yang lebih dikenal sebagai Lord Acton punya adagium yang sampai kini masih berlaku: power tends to corrupt and absolute power corrupt absoultely.
Oleh sementara kalangan di Indonesia, merujuk pada jumlah kasus korupsi yang terbongkar bertambah dari hari ke hari dan kenyataan bahwa kasus-kasus itu melibatkan tokoh-tokoh yang sebelumnya dianggap prominent, adagium Lord Acton itu pun dimutakhirkan menjadi: power tends to corrupt and stupid power corrupt stupidly. Continue reading “Resep Anti-Korupsi di Tatarstan Sangat Sederhana”
Islam diadopsi sebagai agama resmi di negeri yang kini dikenal sebagai Republik Tatarstan pada 922. Di tahun itu pemimpin Bolgar-Volga Aydai Khan menerima delegasi Abasiyah yang dipimpin Ibnu Fadlan.
Khalifah Al Muqtadir yang berkuasa di Baghdad bersedia membantu mengislamkan orang Tatar dengan mengirimkan guru-guru agama ke Bolghar. Baghdad juga membantu pembangunan sejumlah masjid di Bolghar pada masa itu.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat Rusia merayakan Victory in Europe Day atau Hari Kemenangan di Eropa setiap tanggal 9 Mei dengan memberikan bunga kepada para veteran Perang Dunia Kedua yang masih hidup atau meletakkannya di bawah patung-patung para pahlawan dan monumen-monumen yang dibangun untuk mengenang kepahlawanan para pejuang Rusia (d/h Uni Soviet), baik dari kalangan militer maupun sipil.
Dalam sepuluh tahun pertama setelah Uni Soviet bubar, negeri-negeri Muslim di Asia Tengah menggali kembali peradaban Islam yang membentuk mereka sejak abad-abad awal kelahiran Islam hingga keruntuhan Ottoman Turki di penghujung Perang Dunia Pertama. Continue reading “Mas, untuk Gairah Islam di Rusia”