Gara-gara “Bayang-bayang Intervensi”

Hasril Chaniago menjadi salah satu bintang di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa lalu (8/9).

Lahir di Nagari Koto Tangah, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, tahun 1962, Hasril pernah bekerja di Harian Singgalang dan menjadi Pemimpin Redaksi di Hariang Minang.

Dari sekian hal yang disampaikannya dalam ILC yang membahas pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, ada satu yang memicu diskusi baru, yakni tentang hubungan kekerabatan anggota DPR RI dari PDIP Arteria Dahlan dengan Bachtaruddin, salah seorang pendiri PKI di Sumatera Barat.

“Saya mohon maaf, sudah berulang-ulang saya dengar pernyataan di ILC itu, saya tidak menuduh seperti itu, hanya ingin mengungkap tradisi demokrasi orang Minangkabau yang begitu toleran,” tulis Hasril Chaniago menjelaskan maksudnya menyampaikan hubungan kekerabatan Arteria Dahlan dengan Bachtaruddin di ILC.

“Dan ketika berbicara ttg topik itu, saya memulainya bahwa Ari dari keluarga Masyumi, dari garis Rasuna Said. Tapi di situ ada lahir Tokoh PKI, Bachtaruddin. Kalau dilihat generasi itu terbilang generasi kakek dari Ari,” sambungnya di laman Facebook miliknya.

Belakangan publik baru tahu, bahwa ini, informasi mengenai hubungan kekerabatan antara Arteria Dahlan dan Bachtaruddin, pun bukan hal yang benar-benar baru. Laman Wikipedia sudah lebih dahulu mengaitkan Arteria dengan Bachtaruddin yang menjadi anggota DPR RI hasil Pemilu 1955 mewakili PKI di Sumatera Tengah.

Belakangan publik baru tahu, bahwa ini pun bukan hal yang benar-benar baru. Laman Wikipedia sudah lebih dahulu mengaitkan Arteria dengan Bachtaruddin yang menjadi anggota DPR RI hasil Pemilu 1955 mewakili PKI di Sumatera Tengah.

Di DPR RI kala itu, Bachtaruddin menjadi pimpinan Fraksi PKI.

Bachtaruddin lahir di Maninjau tahun 1907 dan meninggal dunia di Jakarta, Juni 1956. Dua tahun sebelum Bung Karno membubarkan Masyumi yang ditengarai berselingkuh dengan kekuatan asing yang hendak mengganggu kedaulatan negara, dan sembilan tahun sebelum peristiwa G30S yang dilakoni anasir komunis di tubuh TNI AD.

Juga disebutkan bahwa Bachtaruddin adalah saudara tiri Hajjah Rangkayo (HR) Rasuna Sahid yang namanya diabadikan di kawasan Kuningan.

Beberapa hari lalu saya diundang Bang Ilham Bintang untuk mengikuti diskusi yang menghadirkan Bang Hasril Chaniago untuk kembali membahas hal itu. Bang Asro Kamal Rokan dan beberapa wartawan senior lain juga hadir.

Bang Ilham mengatakan, mengundang saya karena saya dekat dengan Mbak Rachmawati Soekarnoputri dan pernah berkarier di Universitas Bung Karno (UBK). Diharapkan, saya bisa memperkaya diskusi.

Tapi boro-boro, saya memilih menjadi pendengar sejati.

Di acara ILC itu, Bang Hasril menyitir salah satu isi buku dari sejarawan Australia, Greg Poulgrain, yang judul aslinya “The Incubus of Intervention” dan diindonesiakan menjadi “Bayang-bayang Intervensi”.

Lalu dalam diskusi terbatas virtual itu pun Bang Hasril kembali mengutip buku Greg.

Tadi, pulang dari rumah mertua, saya menerima pesan dari Greg yang sedang terkunci di Brisbane. Lalu saya teringat Bang Hasril. Maka mulailah saya menjadi mak comblang. Melaporkan kepada Greg bahwa bukunya disebut-sebut dalam acara ILC, dan mengirimkan kepadanya beberapa link dari kegiatan itu.

Di sisi sini, saya hubungi Bang Ilham Bintang, menanyakan nomor WA Bang Hasril.

Puncaknya adalah saya video call Greg. Memang sudah lama tidak bertemu. Beberapa hari belakangan ini Greg meminta saya membaca bab 7 buku terbaru yang ditulisnya. Judulnya, “JFK vs Allen Dulles: Battleground Indonesia”.

Buku ini masih dijual versi e-book. Mungkin setelah pemilihan presiden AS di bulan November edisi printednya akan diterbitkan.

Saya berjanji kepada Greg akan mereviewnya dan mempublikasikannya di Majalah Republik Merdeka.

Sambil berbicara dengan Greg saya undang Bang Hasril. Dan pertemuan itu pun terjadi.

Bang Hasril kaget. Greg pun tak menyangka. Mereka bertukar sapa, saling tanya. Bang Hasril memperlihatkan halaman buku karya Greg yang dibacanya. Greg tampak gembira.

Insya Allah, keduanya akan melanjutkan pembicaraan via WA chat, e-mail, atau kalau pageblug sudah selesai dan Greg kembali bisa ke Indonesia, akan kopi darat juga.

Bisa di tempat saya dan Greg biasa ngopi, Metropole.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s