MoeslimChoice Adalah Produk Akal Sehat, Bukan Coretan di Dinding Kota

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera untuk kita semua yang hadir di ruangan ini.

Syukur alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kesehatan dan mengizinkan kita bersilaturahmi di tempat yang berbahagia ini.

Juga salam dan shalawat kepada junjungan dan teladan kita, Nabi Muhammad SAW.

Yang kami muliakan,

Menteri Komunikasi dan Informatika, Bpk. Rudiantara, yang di tengah kesibukan masih berkenan menyempatkan diri menghadiri kegiatan ini.

Gubernur DKI Jakarta, Bpk. Anies Baswedan, yang juga sibuk, dan masih euphoria kemenangan Persija. Selamat

Anggota DPD RI, Ibu Fahirah Fahmi Idris

Bpk. Rizal Ramli, ekonom senior kita.
Bpk. Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara.

Bang H. Rhoma Irama.

Juga sahabat saya, Walikota Palembang, Bpk. Harnojoyo.

Serta semua hadirin dan hadirat, yang tanpa mengurangi rasa hormat, tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya juga ingin menyapa sahabat saya, Bung Usman Rizal, yang memberikan kepercayaan kepada saya untuk ikut mengelola Majalah MoeslimChoice bersama RMOL Network.

Bung Usman Rizal adalah seorang visioner, ia melihat peluang, ada ruang kosong yang mesti diisi, di kalangan umat Muslim zamanow.

Maka, lahirlah MoeslimChoice ini setahun yang lalu.

Diawali dengan majalah, lalu menyusul website, dan malam ini akan diresmikan format TV streamingnya.

Walau baru diresmikan malam ini, tapi sebenarnya MoeslimChoice.Tv sudah mengudara, dan bersama RMOL.Tv menyiarkan langsung Reuni 212 di Silang Monas beberapa waktu lalu, dari awal sampai akhir, selama sembilan jam.

Tak lupa salam hormat dan terima kasih saya untuk teman-teman RMOL Network yang bekerja keras dan memungkinkan acara ini terselenggara.

Juga terima kasih atas pergelaran fashion show yang dikordinir oleh Majalah Farah yang dipimpin Ibu Intansari Fitri.

Bapak dan Ibu sekalian,

Tentu tidak ada lagi keraguan terkait peranan Islam dan umat Muslim di negeri ini, sejak negeri ini masih sekadar dibayangkan dan hidup di alam pikiran para pemuda dan pelajar di era kebangkitan kebangsaan, lalu di era revolusi kemerdekaan, hingga kini di zamanow, di era posttruth, dimana keyakinan akan kebenaran tidak lagi mesti berkaitan dgn kebenaran itu sendiri.

Sejarawan politik McTurnan Kahin dalam studi mengenai revolusi dan kebangsaan Indonesia mencatat ada dua tulang belakang yang memungkinkan revolusi menentang kolonialisme di negeri ini berbuah kemerdekaan.

Kedua backbone itu, yang pertama adalah bahasa Melayu Pasar yang dipergunakan kalangan terdidik dan pelajar, tokoh pergerakan, dan pemimpin2 masyarakat di masa pra kemerdekaan.

Dengan bahasa Melayu Pasar gagasan kebangsaan jadi mungkin untuk dipertemukan, diasah, dibumikan, dan akhirnya berhasil diperjuangkan.

Backbone yang kedua adalah Islam, atau dalam istilah Kahin Muhammadanisme yang dianut oleh sebagian besar rakyat di negeri jajahan yang ketika itu bernama Hindia Belanda ini.

Dengan ini menjadi lebih mudah membumikan gagasan kemerdekaan karena Islam, seperti semua agama Langit lainnya, mengajarkan bahwa drajat setiap manusia adalah sama.

Dan dengan demikian, penjajahan yang dilakukan manusia atas manusia lain, penjajahan yang dilakukan satu bangsa atas bangsa lain, sudah pasti bertentangan dgn nilai-nilai Islam.

Dan karenanya harus dilawan.

Bapak dan Ibu sekalian,

Dalam kaitannya dengan kehadiran media massa di kalangam umat Muslim, tentu saja sebelumnya sudah ada banyak.

Mereka lahir, berkembang dan kemudian beberapa di antaranya hilang ditelan zaman.

Adapun Bung Usman Rizal menghadirkan MoeslimChoice dalam konteks kekinian yang posttruth tadi.

MoeslimChoice hadir ketika alat produksi informasi dan kebenaran, atau apa yang dibayangkan sebagai kebenaran, sdh tidak lagi dimonopoli oleh raksasa media.

Alat produksi informasi dan kebenaran, atau apa yang dibayangkan sebagai kebenaran itu, kini ada di telapak tangan setiap individu.

Individu lah yang menjadi produsen sekaligus konsumen informasi.

Dengan mengatakan ini semua, saya ingin mengingatkan kawan-kawan MoeslimChoice bahwa tantangan yang kita hadapi sebagai insan pers semakin rumit.

Kecakapan jurnalistik tentu harus dan wajib hukumnya kita miliki.

Profesionalisme juga harus kita kedepankan.

Ada yang berpandangan bahwa tingkat kepercayaan pada produk jurnalistik saat ini relatif rendah. Karena satu dan lain hal yang bisa kita diskusikan secara terpisah.

Terlepas dari itu, kita wajib mendapatkan kepercayaan publik itu.

Saya juga mengingatkan bahwa MoeslimChoice bukan pamflet politik, bukan selebaran gelap. Bukan coretan di dinding-dinding kota.

Ia adalah produk pers, karya kerja jurnalistik, yang tunduk pada hukum2 dan etika jurnalistik universal.

Ia adalah produk kreatifitas.

Dan karenanya ia adalah produk akal sehat.

Seperti semua media di bawah payung RMOL Network, MoeslimChoice harus dikerjakan dgn standar etika jurnalistik yang tinggi, harus profesional, harus menawarkan gagasan, harus menawarkan jalan keluar. Harus memperlihatkan pembelaan pada kepentingan rakyat yang lebih luas.

Bapak, Ibu dan kawan semua,

Setelah ini, kita akan menyimak Tausiyah Budaya yang akan disampaikan Bpk. Rizal Ramli.

Kita juga akan menyaksikan penyerahan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang memberikan kontribusi positif di tengah masyarakat Muslim.

Namun sebelum itu, saya rasa kita semua perlu menyimak dg baik sambutan Menkominfo Bpk. Rudiantara, yang tidak bosan-bosan memberikan bimbingan kepada RMOL Network.

Sekaligus saya mohon kesediaan Bpk. Rudiantara untuk meresmikan MoeslimChoice.Tv.

Demikian,

Wassalamualaikum wr. wb.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s