INILAH.COM, Jakarta – Rencana pergantian Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada 2013 dinilai sudah tepat. Sebab perlu waktu bagi Kapolri baru untuk mempersiapkan Pemilu 2014.
Menurut pengamat politik FISIP UIN Jakarta Teguh Santosa, rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti Kapolri di 2013 sangatlah tepat karena sebagai persiapan Pemilu 2014. Presiden perlu menunjuk pejabat baru guna mengisi posisi strategis sebelum pemilu digelar.
“Saya yakin, Pak Presiden punya alasan kuat. Yang enggak ada urusannya dengan politik. Bahwa potensi konflik, kekerasan serta chaos jelang pemilu selalu naik. Sehingga perlu ditunjuk pejabat strategis baru jauh sebelum digelarnya pemilu,” kata Teguh kepada INILAH.COM, Rabu (10/7/2013).
Menurut Teguh, Presiden SBY tidak perlu lagi bimbang atau ragu dalam menjalankan agenda khususnya menyangkut pergantian Kapolri dan Panglima TNI di 2013.
“Enggak bagus kalau ditunda-tunda, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk menyegerakan semua urusan. Rasanya cocok kalau pergantian sebelum Lebaran,” tutur alumni University of Hawaii at Manoa (UHM) di Honolulu, Hawaii itu.
Sebagaimana diberitakan, percepatan pensiun Kapolri yang diberengi dengan penggantian Panglima TNI pada Agustus 2013 dirasakan mendesak. Alasannya, jika pergantian Kapolri dilaksanakan bersamaan dengan pensiun Timur sangat berdekatan dengan masa Pemilu 2014.
Namun, apabila pelantikan Kapolri dan Panglima TNI baru dilaksanakan pada Agustus 2013, maka mereka cukup untuk konsolidasi dan pembenahan internal di masing-masing lembaganya guna persiapan Pemilu 2014 yang sudah dekat. [yeh