

Infopublik – Ketua MPR Taufik Kiemas (tengah) dan Istri mendiang Gus Dur Shinta Nuriyah Wahid menerima penghargaan Lifetime Achievement dari Pemimpin Redaksi RMOL Teguh Santosa pada acara malam budaya Rakyat Merdeka bertema “Beri Daku Sumba” di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, (Rabu 20/3) malam.
Anugerah diberikan dalam rangkaian Malam Budaya bertema Beri Daku Sumba. “Ada empat kategori penghargaan, yakni Lifetime Achievement Award, Democracy Award, Inspiration Award, dan Magnificent Award,” kata Teguh Santosa dari Rakyat Merdeka Online yang menggelar kegiatan tersebut di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (20/3) malam.
Menurutnya, tema Sumba terinspirasi atas keindahan dan kekayaan budaya daerah itu. Sekaligus mengapresiasi demokrasi yang telah dipilih sebagai sistem politik.
Shinta Nuriyah Wahid mendapat Lifetime Achievment Award, karena kerja kerasnya membela hak-hak kaum perempuan dan minoritas di Indonesia. “Melalui Yayasan Puan Amal Hayati, beliau sangat aktif mengadvokasi kesetaraan gender,” kata Teguh.
Shinta sendiri mengatakan akan terus berjuang untuk memberikan advokasi kepada kaum perempuan dan minoritas yang tertindas. “Siapapun mutlak harus mendapatkan kemerdekaan sebagai individu,” katanya yang mendedikasikan penghargaan yang diterimanya untuk rekan-rekannya di Yayasan Puan Amal Hayati.
Dia menjelaskan sebenarnya perjuangan pembelaan kaum perempuan itu dilakukan bersama, bukan oleh satu individu saja. “Sebetulnya apa yang saya terima disini mewakili teman-teman yang selalu memperjuangkan pemberdayaan perempuan dan pemerdekaan perempuan yang selama ini terbelenggu,” jelasnya.
Sementara itu, terkait penghargaan yang diterimanya, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hassan mengaku terkejut. Dikatakannya, justru peran media massa yang harus dikedepankan dalam demokrasi, ketimbang dirinya sebagai pejabat negara. “Saya sangat surprise atas penghargaan yang saya terima malam ini,” kata Syarif.
Peraih medali perak cabang olahraga Angkat Besi Olimpiade 2012 di London, Inggris, Triyatno, menerima penghargaan Lifetime Achievement dari Menpora Roy Suryo pada acara Malam Budaya Rakyat Merdeka bertema “Beri Daku Sumba” di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, (Rabu 20/3) malam.
Menurutnya, di dalam kehidupan ini tidak ada yang sempurna karenanya harus diperbaiki menuju kebaikan. Salah satunya dengan cara berdemokrasi. “Kita harus perbaiki menuju kesempurnaan,” ujarnya.
Keterkejutan juga diakui Sastrawan Taufiq Ismail. Ia mengaku terkejut puisinya digunakan sebagai tema acara malam budaya yang digelar Rakyat Merdeka Grup. Puisi berjudul Beri Daku Sumba ditulisnya di tahun 1970 ketika mengunjungi Uzbekistan, dan mengagumi keindahan alam di sana.
“Saya kaget, kok nama ini yang dipakai, tetapi saya bahagia. Saya berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat bangga dengan budaya dan warisan leluhurnya sendiri,” kata Taufiq saat menyampaikan sambutannya di depan hadirin yang memadati Istana Ballroom Hotel Sari Pan Pacific Jakarta.
Hadir sejumlah tokoh nasional, seperti Rizal Ramli, Roy Suryo, Sinta Nuriah Wahid, Syarief Hasan, Taufik Kiemas, Yusril Ihza Mahendra, Husni Kamil Malik, Hatta Rajasa, Joko Widodo.