Menyaksikan Kim Jong-un Membuka Selubung Patung Kim Il-sung dan Kim Jong-il

Kim Jong-un melambaikan tangan kepada ribuan orang yang telah menunggu kehadirannya di Bukit Mansu, Pyongyang, Korea Utara, Jumat petang (13/4). Beberapa jenderal penting Tentara Rakyat Korea (TRK) dan pejabat-pejabat utama Partai Pekerja Korea (PPK) berdiri menemaninya.

Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Kim Yong-nam, Direktur Jenderal Departemen Organisasi TRK Li Yong-ho, Direktur Jenderal Departemen Ideologi TRK dan Sekretaris Komite Pusat PPK Kim Gi-wan tampak di antara barisan utama yang menemani Kim Jong-un. Salah seorang petinggi PPK yang juga adik bungsu mendiang Kim Jong-il, Kim Gyong-hui, pun berdiri tak jauh dari Kim Jong-un yang adalah keponakannya.

Diperkirakan tidak kurang dari lima ribu orang telah berkumpul di pelataran Museum Revolusi Rakyat Korea di bukit itu. Di barisan depan berdiri dengan rapi ratusan perwira tinggi dan menengah Tentara Rakyat Korea. Bintang-bintang kehormatan berjejer rapi di seragam dinas mereka yang umumnya berwarna hijau lumut. Hanya perwira-perwira Angkatan Laut yang mengenakan seragam biru tua. Di sebelah kanan kelompok perwira TRK berdiri dengan tak kalah rapi para petinggi Partai Pekerja Korea. Pin bergambar wajah Kim Il-sung dan Kim Jong-il tersemat rapi di dada kiri mereka.

Beratus-ratus karangan bunga telah pula disiapkan di dalam barisan perwira TRK dan petinggi PPK.

Di belakang kedua kelompok elit ini adalah barisan tidak kurang dari dua ribu anggota masyarakat. Masing-masing mereka membawa bunga plastik merah muda dan merah yang mewakili warna bunga Kim Il-sung dan bunga Kim Jong-il.

Selanjutnya adalah korps diplomatik negara sahabat Korea Utara yang berdiri di sayap kanan. Sementara di sayap kiri adalah kelompok delegasi asing yang diperkirakan berjumlah tak kurang dari dua ribu orang. Rombongan besar ini berada di Pyongyang untuk mengikuti sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan perayaan 100 tahun Kim Il-sung sang pendiri Korea Utara.

Di bagian paling belakang adalah kelompok jurnalis asing yang diundang pemerintah Korea Utara untuk menyaksikan peluncuran roket yang membawa satelit Kwanmyong Song 3. Roket yang sempat menuai kontroversi karena disebut negara Barat sebagai misil balistik jarak jauh itu telah diluncurkan Jumat pagi sekitar pukul 7.50 waktu setempat. Walau berhasil dilesatkan ke udara, namun roket itu gagal membawa satelit menuju orbit bumi di luar angkasa. Dilaporkan satelit terjatuh dan kini pihak Korea Utara sedang memeriksa penyebab kejadian ini.

Balon-balon gas berukuran besar telah pula mengudara di bagian belakang pelataran yang penuh sesak oleh manusia itu.

Di belakang Kim Jong-un yang melambaikan tangannya sambil terus tersenyum berdiri kokoh dua patung perunggu berukuran raksasa. Selubung kain putih masih menutupi kedua patung itu.

Selain untuk membuka selubung kedua patung, kehadiran Kim Jong-un di Bukit Mansu ini adalah penampilan pertamanya di depan ribuan delegasi asing sejak terpilih sebagai Sekretaris Pertama PPK dalam Kongres beberapa hari lalu. Ini adalah jabatan tertinggi di partai itu.

Kehadiran Kim Jong-un juga menjadi semacam sinyal penting dari pihak Korea Utara kepada pihak Barat yang sejak kematian Kim Jong-il bulan Desember tahun lalu terus meragukan kepemimpinannya.

Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Rakyat Korea Kim Yong-nam dalam sambutannya mengatakan bahwa Kim Jong-un mendapat kepercayaan penuh dari seluruh rakyat Korea untuk memimpin negeri itu dan melanjutkan cita-cita perjuangan kakek dan ayahnya.

Kim Yong-nam yang menduduki posisi penting itu sejak zaman Kim Il-sung juga mengutip pernyataan Kim Jong-il sebelum wafat yang meminta agar seluruh rakyat Korea mendukung kepemimpinan Kim Jong-un.

Dukungan terhadap Kim Jong-un, ujar Kim Jong-il seperti dikutip Kim Yong-nam, adalah modal utama agar Korea dapat terus bergerak maju menyelesaikan revolusi Korea.

“Sebagai penerus Presiden Kim Il-sung, juga sebagai prajurit dan murid Jenderalsimo Kim Jong-il kita harus mengimplementasikan perintah seumur hidup yang disampaikan Presiden Kim Il-sung dan Jenderalsimo Kim Jong-il tanpa kompromi dan membawa semua ajaran yang diajarkan mereka,” ujar Kim Yong-nam lagi.

“Semua anggota Partai, prajurit dan pejabat Tentara Rakyat Korea, dan rakyat, harus mengikuti dan menghormati Kamerad Kim Jong-un dengan keyakinan revolusioner dan kesadaran penuh. Juga melindunginya dengan seluruh jiwa raga,” sambung Kim Yong-nam yang kini sudah berusia 87 tahun.

Adapun Kim Jong-un sama sekali tidak memberikan sambutan dalam upacara pembukaan selubung patung itu. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah rakyat Korea yang mengelu-elukan dirinya.

Sepintas dari kejauhan, sosok Kim Jong-un tampak mirip dengan sang kakek, Kim Il-sung.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s