Kalah di Depan Mata, McCain Diminta Hentikan Caci Maki

PARTAI Republik mulai kebakaran jenggot.

Para pemimpin partai berlambang gajah itu meminta agar jago mereka, Senator Arizona John McCain meninggalkan retorika caci maki dan fokus hanya pada berbagai program yang akan dilakukannya bila dia berkuasa di Gedung Putih. Hanya dengan begitu, menurut mereka, McCain dapat mengalahkan Senator Illinois kelahiran Hawaii Barack Obama yang kini semakin diunggulkan.

Sepanjang pekan ini kubu Partai Republik sungguh kewalahan menerima kenyataan bahwa daya tarik McCain semakin melorot.

Dalam debat kedua pekan lalu, McCain masih belum bisa menandingi penampilan Obama. Kekalahannya dalam debat itu coba diimbangi McCain dan pendampinginya, Gubernur Alaska Sarah Palin, dengan jalan menghujat Obama dalam kampanye mereka.

Retorika McCain dan Palin di atas panggung sudah dipenuhi kata-kata yang dapat mengobarkan kebencian dan rasa permusuhan terhadap Obama.

“Obama memulai karier politiknya dari ruang tamu seorang teroris domestik,” kata Palin, misalnya, merujuk pada hubungan Obama dengan Bill Ayer, pendiri kelompok Weather Underground yang terlibat dalam sejumlah aksi pengeboman, termasuk di Pentagon di masa Perang Vietnam.

Ayer yang profesor di University of Illinois di Chicago tinggal satu kompleks dengan Obama di Chicago’s Hyde Park. Keduanya juga aktif di Woods Fund, sebuah organisasi kemanusiaan yang membantu orang miskin di Chicago dan Illinois. Mereka juga aktif di Chicago Annenberg Challenge, lembaga yang mendorong reformasi pendidikan. Lembaga itu didirikan Ayers. Nah, Ayers pun pernah menggelar pertemuan di rumahnya saat Obama mencalonkan diri sebagai anggota Senat pertengahan 1990an.

“Dia (Obama) berteman dengan kelompok teroris,” kata Palin lagi.

Masih belum puas dengan serangan yang membabi buta itu, Palin menyebut Obama sebagai musuh tentara Amerika.

Pernyataan-pernyataan penuh kebencian ini dinilai banyak pengamat dan pemerhati jalannya pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai sesuatu yang jelas-jelas merugikan McCain. Bukannya mendapat simpati, Palin malah dianggap sebagai bagian yang melemahkan posisi McCain.

Sementara itu, para pendukung Partai Republik pun sudah mulai tidak sabaran. Dalam sejumlah pertemuan dengan McCain dan Palin mereka dengan tegas menyatakan kekecewaan mereka atas penampilan duet ini.

Nah, keadaan semakin parah setelah Palin dinyatakan bertindak sewenang-wenang memecat mantan adik iparnya dari dinas polisi negara bagian Alaska. Mahkamah Agung Alaska juga menolak keinginan Palin agar pengusutan atas kasus itu dihentikan. Berita tak sedap dan memalukan ini terang saja membuat suasana semakin keruh. Palin semakin dikhawatirkan menjadi penghambat jalan McCain ke Gedung Putih.

Hal lain yang ikut merusak citra McCain dalam beberapa pekan terakhir adalah krisis moneter Amerika yang bukannya membaik, malah semakin parah setelah pemerintahan George W. Bush menggelontorkan dana talangan sebesar 700 milair dolar AS untuk pasar modal Wall Street.

McCain berusaha mengambil jarak dengan kegagalan pemerintahan Bush khususnya dalam sektor keuangan ini. Dia bahkan mengikuti langgam Obama dengan menyerang Gedung Putih dan menyatakan dirinya adalah seorang maverick yang independen dan tak segan-segan mengkritik pemerintah yang dikuasainya partai dan temannya.

Retorika ini pun tidak mampu memperbaiki posisi McCain di mata publik. Dia justru dianggap sebagai oportunis yang sedang berusaha mencuci tangannya yang berlumuran noda.

Ketua Partai Republik di Michigan Saul Anuzis mengatakan kini rasa frustasi dan putus asa semakin terasa di kalangan pendukung McCain dan Palin.

“Anda merasakan frustrasi yang sesungguhnya karena waktu semakin sempit. Pesan politik kami (Partai Republik) dan pesan yang disampaikan dalam kampanye tidak nyambung,” katanya. McCain dijadwalkan akan berkampanye di Michigan.

Mantan gubernur Wisconsin Tommy Thompson mengatakan sulit, walaupun bukan tidak mungkin, bagi McCain menang di Michigan.

Saat ditanya New York Times apakah dia puas dengan kampanye McCain, Thompson menggelengkan kepala. “Tidak,” jawabnya.

Ketua Partai Republik di Pennsylvania Robert A. Gleason mengatakan serangan keras dan agresif yang disampaikan McCain tidak berhasil untuk mendongkrak popularitasnya di kalangan pemilih moderat dan wanita di selatan negara bagian itu. Padahal kelompok inilah, yang menurut Gleason harus dipukau McCain.

Vin Weber, mantan anggota Kongres dari Minnesota lain lagi.

“Hal utama yang harus dilakukan McCain adalah fokus pada pesan tunggal yang singkat dan jelas lagi tegas, serta bertahan dengan pesan itu selama 30 hari mendatang apapun yang terjadi,” katanya.

Dia menambahkan, McCain punya banyak senjata untuk menghantam Obama. “Tetapi ini saatnya memilih.”

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

One thought on “Kalah di Depan Mata, McCain Diminta Hentikan Caci Maki”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s