PEMERINTAH Amerika Serikat bersedia melakukan pembicaraan damai dengan Taliban, tetapi tidak dengan Al Qaeda.
Begitu kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates di Washington, Kamis waktu Amerika (9/10) atau Jumat waktu Indonesia (10/10).
Rekonsiliasi, menurut Gates, adalah penyelesaian rangkaian konflik di Afghanistan secara politik. Namun perdamaian itu harus dilakukan berdasarkan syarat dan ketentuan yang diajukan pemerintah Afghanistan. Taliban harus mengakui serta mengikatkan diri pada aturan tersebut.
“Ini adalah jalan keluar untuk kita semua,” kata Gates seperti dikutip Reuters beberapa saat lalu.
Dia juga menegaskan bahwa pembicaraan damai tidak akan diikuti oleh siapapun yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda, kelompok yang berada di balik serangan 11 September 2001 dan menjadi target utama dari aksi kontra-terorisme Amerika Serikat selama tujuh tahun terakhir ini.
“Kita harus pastikan bahwa kita tidak berbicara mengenai hal apapun yang berkaitan dengan Al Qaeda,” ujar Gates lagi.
Saat diminta ketegasan apakah pembicaraan damai hanya mungkin dilakukan dengan Taliban, dan tidak mungkin dengan Al Qaeda, Gates menjawab singkat. “Yeah.”
Beberapa waktu lalu komandan pasukan Inggris di Afghanistan Brigadier Mark Carleton-Smith dan pimpinan PBB mengatakan bahwa konflik di Afghanistan tidak dapat diselesaikan dengan jalan militer. Menurut hemat mereka pembicaraan rekonsiliasi akan menjadi tahap penting untuk mengakhiri konflik.
Pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan beberapa diplomat juga berpendapat bahwa adakalanya pembicaraan dengan kelompok militan perlu dilakukan.