
KOALISI LSM penyayang hewan baru-baru ini menggelar kampanye di Hawaii. Mereka mendesak perusahaan penyedia babi dan daging babi agar tidak menambah penderitaan babi-babi yang akan dipotong ini. Untuk mendukung kampanye “sayang babi potong” itu, koalisi LSM ini membeli satu halaman penuh koran sore Star Bulletin edisi beberapa hari lalu.
Koalisi yang menamakan diri Handle With Care ini didukung oleh Word Society for the Protection of Animal (WSPA), Human Society International, Human Society of the United States, dan United with Animal Protection Institute.

Menurut Handle With Care, setiap tahun tak kurang dari 15 ribu babi potong dikirim dalam keadaan hidup dari California ke Hawaii. Babi-babi ini menghabiskan waktu empat hari menyeberangi Samudera Pasifik. Penderitaan babi-babi ini, menurut koalisi penyayang babi itu, bahkan sudah dimulai ketika mereka dikirim melalui jalan darat dari berbagai kota di daratan Amerika Serikat.
“Daging mereka dijual dengan merek ‘Island Produced’, ‘Made in Hawaii’, atau ‘Island Pork’, walaupun faktanya babi-babi ini tidak dibesarkan di Hawaii,” tulis koalisi ini dalam iklan mereka. Mereka juga menyesalkan pemerintah yang tidak mengeluarkan peraturan jelas untuk mengurangi penderitaan babi potong.
Pada bagian akhir kampanye mereka, Koalisi Handle With Care mengajak konsumen daging babi dan siapapun yang tertarik dengan isu ini untuk melindungi hak babi potong.
“Sudah saatnya penderitaan yang tidak perlu ini diakhiri. Konsumen memiliki hak untuk memperoleh informasi (mengenai perlakuan terhadap babi potong). Pedagang dan pensuplai babi potong seperti Hawaii Food Products dan Wong’s Meat Market harusnya mempertimbangkan untuk membeli daging babi beku dari mainland, atau hanya menjual daging babi yang dibesarkan di Hawaii,” demikian Handle With Care.
ih, jorok ah, masak ngomongin babi. hahahaha….