PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berharap Ukraina tidak mendukung rencana Amerika Serikat membangun pangkalan misil di sejumlah negara Eropa, termasuk Polandia dan Republik Czech.
Bila Ukraina mendukung rencana Amerika yang oleh Putin disebut sebagai awal babak baru perlombaan senjata, bukan tidak mungkin bila keadaan mendesak Rusia akan menjadikan Ukraina target serangan misil.
Hal itu disampaikan Putin dalam jumpa pers bersama Presiden Ukraina Viktor Yushchenko di Kremlin hari Selasa (12/2) waktu setempat. Kedua pemimpin itu bertemu untuk membahas sejumlah hal termasuk krisis gas yang sedang terjadi di kawasan Eropa.
Dalam kesempatan itu Putin kembali mengecam rencana Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membangun pangkalan misil di Polandia dan Republik Czech. Menurut Putin pembangunan pangkalan misil itu akan memperburuk keadaan di kawasan Eropa dan Asia.
Sementara Amerika berdalih pangkalan misil itu dibangun untuk melindungi negara sekutunya di Eropa dari serangan yang sewaktu-waktu mungkin dilakukan Iran dan Korea Utara.
Putin meminta agar Ukraina tidak bergabung dengan Amerika dan NATO.
“Ini (pembangunan pangkalan misil Amerika Serikat) menakutkan tidak hanya untuk dikatakan, tetapi juga untuk dipikirkan bahwa Rusia, dalam rangka merespon keadaan darurat akibat pembangunan pangkalan misil di Ukraina, yang tidak dapat diabaikan dari teori, akan mengarahkan serangan misilnya ke Ukraina,” ujar Putin.
“Dapatkah Anda membayangkan itu untuk sesaat? Itulah yang sedang kami pikirkan saat ini,” masih kata Putin kepada wartawan seperti dikutip BBC.
Sementara Yushchenko mengatakan dirinya menyadari beberapa isu yang sangat sensitif bila Ukraina ingin bergabung dengan NATO. Dia berharap hal itu dapat dibicarakan secara terbuka dan saling percaya.
“Orang mesti memahami bahwa apapun yang dilakukan Ukraina di kawasan ini tidak ditujukan untuk menyerang negara lain, khususnya Rusia,” tambah Yushchenko.
Teguh Santosa 