SEBUAH ledakan di kota Damaskus, Syria, Rabu siang waktu setempat (13/2), menewaskan salah seorang pemimpin Hizbullah. Imad Mughniyeh, tokoh Hizbullah yang selama bertahun-tahun dicari oleh Amerika dan Israel, tewas dalam serangan bom di sebuah pemukiman di pinggiran kota yang juga dikenal dengan nama Syam itu.
Kelompok Hizbullah menuding Israel berada di balik serangan itu.
Mughniyeh seringkali disebut sebagai pemimpin operasi militer khusus Hizbullah. BBC menyebut kematian Mughniyeh merupakan kehilangan besar bagi Hizbullah yang terlibat dalam perang dengan pasukan Israel di Lebanon.
Beberapa jam setelah ledakan, televisi pemerintah Syria mengkonfirmasi bahwa ledakan yang dipicu bom mobil itu menewaskan satu orang tanpa menyebut nama korban.
“Polisi dan anggota dinas rahasisa Syria berlarian ke lokasi ledakan begitu mendengar ledakan itu. Sementara masyarakat di sekitar lokasi kaget,” kata seorang warga seperti dikutip Reuters.
“Kami melihat petugas keamanan menggotong tubuh seseorang menjauh dari kerumunan,” kata seorang saksi mata lain.
Al Manar, televisi milik Hizbullah, segera mengumumkan kematian itu.
“Dengan rasa bangga kami mengumumkan pemimpin jihad Islam untuk mempertahankan Lebanon kini telah bergabung dengan para martir, saudara kita, komandan haji Imad Mughniyeh”.
Hizbullah dilaporkan akan menggelar pemakaman Mughniyeh hari Kamis besok.
Perdana Menteri Israel Danny Yatom, yang juga mantan kepala dinas intelijen Mossad, menyebut Mughiyeh sebagai orang yang paling berbahaya dan kejam diantara teroris.
“Eksekusi atas dirinya adalah pencapaian besar bagi masyarakat yang bebas dari terorisme. Dari kejadian ini kita dapat mengetahui bahwa teroris tidak kebal,” katanya dalam pernyataan pribadi.