HAWAII dikenal luas sebagai tempat lahir olahraga kelola ombak surfing.
Adalah James Cook, seorang pelaut asal Inggris, orang kulit putih pertama yang dalam catatan sejarah Barat disebut “menemukan” Kepulauan Hawaii, Januari 1779. Dia mendarat di Pulau Hawaii, pulau terbesar di gugusan ini yang berada paling timur agak ke selatan, jadi menenggara. Dari nama pulau inilah kemudian gugusan pulau itu dinamai Hawaii. Kini Pulau Hawaii lebih dikenal dengan nana Big Island, karena faktanya, ia memang pulau terbesar di Kepulauan Hawaii.
Tetapi bukan kaki James Cook yang pertama kali menginjak pantai Kealakekua, di Pulau Hawaii. James Cook meminta salah seorang anak buahnya untuk mengeksplorasi tanah yang baru mereka “temukan” itu.
Cook dan teman-temannya tidak tahu kalau pantai yang dalam bahasa masyarakat lokal berarti Jalan Menuju Tuhan adalah tempat nan suci bagi Lono, dewa mereka.
Masyarakat setempat percaya, bahwa bertahun-tahun lalu, entah kapan persisnya, Lono berangkat entah kemana dan berjanji akan kembali suatu hari nanti. Nah, setiap bulan Januari, tentu masyarakat setempat ketika itu punya sebutan sendiri dalam bahasa mereka, masyarakat merayakan festival Makahiki untuk menghormati dan mengenang keperkasaan Lono yang mereka dengarkan dari nenek-nenek mereka. Cerita itu diwariskan turun temurun, melintasi generasi.
Jadi, ketika penduduk lokal melihat kehadiran kapal besar milik Cook, mereka menyimpulkan Lono telah kembali seperti janjinya sebelum pergi. Sebuah upacara besar digelar untuk menghormati dewa yang kembali. Sebuah rumah khusus dibangun untuk Cook dan para pelautnya. Di hari pertama, menurut catatan sejarah (kulit putih), Cook dipakaikan pakaian kebesaran. Kepadanya juga dipersembahkan babi terbaik kala itu.
Tapi lama kelamaan, Raja Kalaniopuu dan rakyatnya mulai capek juga menyembah dan mengirimkan berbagai sesajen ke tempat Cook. Anak buah Cook pun mulai memperlihatkan watak asli mereka yang manusiawi. Mereka mulai berani main kasar di Hawaii, termasuk main perempuan. Raja Kaliniopuu pun mulai bertanya-tanya dalam hati. Adakah Cook perwujudan dari Lono yang sesungguhnya, dewa, atau manusia biasa? Ketegangan mulai terjadi.
Di awal Februari 1780 Cook hendak melanjutkan perjalanan ke arah utara. Entah bagaimana ceritanya, lampu utama Discovery, kapal yang dinakhodai Cook, hilang. Pelayaran tak mungkin dilanjutkan kalau lampu itu tak ditemukan. Bagaimana hendak mengarungi gelapnya Samudera Pasifik kalau tak ada lampu.
Para pelaut ini curiga, lampu itu dicuri oleh masyarakat setempat. Maka sebuah rencana pun disusun. Tak tanggung-tanggung mereka hendak menangkap Raja Kalaniopuu. Mereka kira, kalau Raja ditangkap, maka lampu akan dikembalikan.
Tapi, yang terjadi sebaliknya. Rakyat marah. Pertempuran tak terelakan. Cook yang baru beberapa minggu sebelumnya disambut sebagai dewa, mati dalam pertempuran itu bersama empat pelaut lainnya. Sementara di pihak masyarakat beberapa juga dikatakan tewas. Ini kata sejarah versi kulit putih.
Kini, di pantai itu berdiri tegak sebuah monumen untuk mengenang Cook dan kematiannya yang treagis, tidak untuk mengenang masyarakat lokal yang juga tewas dalam pertempuran itu.
Kembali ke soal surfing. Selama berada di Pulau Hawaii dalam waktu yang relatif singkat itu, Cook menuliskan pengamatannya akan kehidupan masyarakat setempat, sistem sosial mereka, iklim dan seterusnya dan sebagainya. Salah satu hal yang juga dituliskan Cook adalah surfing. Tulis Cook: beberapa orang lokal bermain-main dengan ombak yang bergulung-gulung menghantam pantai. Mereka berdiri di atas sebilah papan.
ketika cook tiba di kepulauan polinesian, dia hairan bagaimana kaum pribumi dapat belayar dan mengembara menyeberangi lautan..dengan hanya menggunakan kanu..an old man answered him by telling him that ..(you will get my answer when u visit my blog) selamat berkenalan..nice blog timur..
oalah, sepatu james cook tuh di pojokan? btw bagus..
tulis dong tentang raja-raja hawaii… ditunggu
@swordofallah
saya sudah mengakses blog anda… terima kasih telah berkunjung. salam kenal…
@ you-know-who
voldemort kah anda–penguasa dark side yang tak mampu mengalahkan si bayi harry potter? itu foto sepatu saya. hehehe. lagi iseng ketika terbang dari jerman ke jakarta. terima kasih sudi mampir (bukan merek warteg nih..) salam kenal…
james cook sama dengan saya seorang pelaut. lepas tali, lepas cinta. ssst, di rumah kebapaan, 30 meter bujangan. namanya juga pelaut…