Asia Tenggara Pusat Kebangkitan Islam

Banyak kalangan menilai, Islam yang diamalkan kaum Muslimin belum mampu menyentuh permasalahan riil umat. Karena itu, agar Islam benar-benar aktual dan fungsional, umat Islam harus melakukan pembaruan pemikiran dan sikap keberagamaan mereka selama ini. Membahas lebih dalam hal ini, berikut wawancara tim At-Tanwir dengan presiden Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM)–sebuah lembaga Islam semi pemerintah—Datuk Mohammad Nakhaie Ahmad, yang juga pengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan mantan anggota parlemen. Petikannya:

Menurut Amatan Anda, sejauhmana proses pembaruan Islam saat ini?

Saya kira, proses itu terus berlangsung. Proses pembaruan yang berlangsung saat ini merupakan keberlanjutan dari proses yang sama di masa lalu. Jadi ada kesinambungan. Hanya saja, hasil pembaruan itu memang belum sesuai seperti yang kita harapkan bersama. Ada banyak tantangan yang menyebabkan hal itu belum memuaskan.

Anda sebut tantangan yang dihadapi dalam pembaruan. Bisa dijelaskan?

Tajdid atau pembaruan ajaran Islam saat ini jelas berbeda dengan pembaruan di masa-masa terdahulu, semisal masa Mohammad Abduh, Al-Afghani, dan lain sebagainya. Perbedaan itu disebabkan kondisi dan situasi yang terjadi, sehingga berpengaruh pada tingkat tantangan yang dihadapi di masa lalu dan masa kini berbeda. Kalau dulu tantangannya adalah penjajahan atau kolonialisme, maka saat ini tantangannya jauh lebih berat, seperti derasnya arus globalisasi dan modernisasi. Kecanggihan sains dan teknologi yang mengiringi derap globalisasi, langsung maupun tak langsung, berdampak pada kehidupan beragama umat Islam. Dengan sendirinya, proses pembaruan berhadapan dengan globalisasi yang secara riil menawarkan nilai yang berbeda dengan ajaran Islam itu sendiri. Kita menghadapi serangan budaya.

Tapi, kebanyakan dunia Islam sekarang berada di bawah kemiskinan. Bagaimana dengan pembaruan kalau faktanya miskin?

Ini problem serius yang sudah lama dihadapi umat Islam. Kemiskinan membuat umat Islam tertinggal dalam segala bidang. Yang terpenting adalah rendahnya pendidikan. Kalau dunia pendidikan kita tak berkualitas, itu semua terkait dengan tingkat kemampuan ekonomi. Karena miskin, umat Islam tak bisa berbuat banyak. Itu sebabnya, kita konsen, bersama lembaga lain, termasuk CMM, mengatasi masalah ini, sehingga target pembaruan dan peningkatan sumber daya manusia dapat tercapai.

Caranya dengan apa?

Banyak jalan. Tapi kita akan konsen di bidang pendidikan dan pemberdayaan lapangan kerja. Kita harus perkuat perekonomian umat yang masih pada tahap merangkak, sehingga akan menjadi kuat. Pendidikan, kita akan lakukan semaksimal mungkin peningkatan kualitas atau mutu pendidikan, bekerjasama dengan berbagai institusi dan lembaga lain.

Ada tesis bahwa kebangkitan Islam akan muncul dari Asia Tenggara. Menurut Anda?

Ya, itu sudah lama terdengar. Tapi, memang ada beberapa faktor riil yang mendukung tesis itu. Pertama, kawasan Asia Tenggara (Melayu) memiliki stabilitas ekonomi dan politik yang baik, memungkinkan terjadinya perubahan menuju reformasi kepada kondisi yang lebih baik. Kedua, umat Islam di rantau Melayu ini tidak memiliki permasalahan mendasar yang dapat memicu konflik atau perpecahan. Justru Muslim Melayu mayoritas memiliki mazhab yang sama, yakni sunni (ahlu sunnah wal jamaah). Ketiga, kawasan Asia Tenggara terletak di kawasan pertumbuhan ekonomi dunia yang pesat dan potensial menjadi pusat perkembangan perekonomian dunia abad ke-21 ini. Keempat, Muslim serantau memiliki sumber daya manusia dan alam yang kaya yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan proses reformasi. Dan kelima, adanya hubungan yang baik antara pemerintah dan ulama serta intelektual di kawasan ini, yang memungkinkan adanya kerjasama yang erat bagi kegiatan dan keberlangsungan reformasi.

One Reply to “”

  1. Islam akan bangkit ketika pemikiran masyarakatnya sudah berubah, cara pandang yang digunakan berubah, dan pola pikirnya berubah.Untuk mengembalikan kejayaan Islam tidak bisa hanya dengan konsen pada bidang pendidikan dan pemberdayaan lapangan saja. melainkan dengan mengembalikan kembali sistem pemerintahan islam secara menyeluruh (islam mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan masih banyak lagi). karena hanya dengan syariat islamlah masyarakat islam akan BERJAYA….

Leave a reply to aini Cancel reply