Pertemuan pers mahasiswa nasional yang diselenggarkaan Isola Pos, IKIP Bandung, 10 sd 13 November 1997.
Salah satu kesepakatan dalam pertemuan itu menolak H.M. Soeharto. Sikap penolakan itu disebarkan awak redaksi Majalah Polar termasuk dalam bentuk pamflet yg ditempelkan di banyak titik di Jatinangor. Kampus bereaksi, Polar dilarang beredar di lingkungan kampus.
Pada 10 Maret 1998 Sidang Umum MPR RI kembali melantik Soeharto sebagai presiden untuk periode ketujuh. Dua bulan kemudian, 21 Mei 1998, Soeharto mengikuti kehendak jaman, mengundurkan diri dari posisi presiden dan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, BJ Habibie.
Persis setahun setelah pertemuan Isola, 10 sd 13 November 1998, Sidang Istimewa MPR RI menyepakati percepatan pemilu yg akan digelar di tahun 1999.
Pada 14 Oktober 1999, Sidang Istimewa MPR hasil Pemilu 7 Juni 1999, menolak pertanggungjawaban Habibie. Lalu tanggal 20 Oktober 1999 memilih Abdurrahman Wahid sebagai presiden, diikuti Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden.
Demikian seterusnya dan selanjutnya.
Pagi ini, 21 Mei 2023, seperempat abad setelah Soeharto mengundurkan diri, aku duduk di teras Kopi Timur menikmati sepiring lontong medan buatan Dapur Bunda Timur sambil sedikit memikirkan apa2 yang telah berlaku di masa2 yg telah lalu itu.

