Muhammad Cheng Ho

Cheng Ho atau Zheng He. Lahir dengan nama Ma He di Kunmin, Yunnan, Tiongkok, tahun 1371.

Leluhurnya berasal dari Emporium Khawarizmian, yang meliputi Iran, Uzbekistan, dan sebagian Afghanistan kini. Setelah ditaklukkan Jenghis Khan tahun 1221 negeri itu berada di bawah kekuasaan Mongol.

Kakek buyut Zheng He adalah Sayyid Ajall Shams al-Din Omar, seorang ulama kelahiran Bukhara dan keturunan Imam Ali bin Abu Thalib.

Ketika cucu Jenghis Khan, Kublai Khan, mendirikan Dinasti Yuan, Sayyid Ajall Shams al-Din Omar ditugaskan sebagai gubernur Yunnan, sebuah wilayah di tengah daratan Tiongkok yang berbatasan dengan Vietnam, Laos, dan Myanmar kini.

Tahun 1381, giliran Dinasti Ming menaklukkan Yunnan, dan sejak saat itu keluarga Zheng He bergabung dengan penguasa baru.

Zheng He kecil pun tumbuh bersama putra mahkota Zuh Di.

Kelak di tahun 1402, Zuh Di dinobatkan sebagai Kaisar Yongle menggantikan ayahnya sang pendiri dinasti.

Perubahan rejim ini ikut mendongkrak karier Zheng He di lingkungan istana. Ia menjadi orang kepercayaan Kaisar dan dipercaya memimpin angkatan laut Tiongkok.

Adalah Zheng He atau Cheng Ho yang memimpin armada Tiongkok ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke kepulauan nusantara di selatan, yang dalam imajinasi geografis Tiongkok disebut Nanyang.

Cerita pelayaran armada Tiongkok ini diulas mantan perwira kapal selam Angkatan Laut Inggris, Gavin Menzies, dalam buku “1421 The Year China Discovered the World” yang terbit tahun 2002.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain buku ini terbit dengan judul “1421 The Year China Discovered America”.

Buku itu sempat sangat terkenal dan diperbincangkan di banyak tempat. Walaupun oleh sementara kalangan dianggap kontroversial dan lebih sebagai pseudo-sejarah.

Saya membeli buku ini saat berkunjung ke Singapura di tahun 2005. Di Bandara Changi buku ini dipromosikan sedemikian rupa. Dipajang di banyak titik di bandara sehingga sangat mudah untuk dilihat.

Di beberapa toko buku di Orchard Road yang sering saya singgahi saat kuliah di NUS tahun 1999, pun buku ini dipajang dengan cara yang impresif. Sampai luber ke lantai.

Pastilah ini buku penting, pikir saya sebelum memutuskan membelinya.

Dalam buku itu, Menzies menguraikan penelitian yang dilakukannya saat masih berdinas di kapal selam HMS Rorqual. Ia menjelaskan ekspedisi Dinasti Ming yang dipimpin Zheng He bersama empat laksamana lainnya, Hong Bao, Zhou Man, Zhou Wen dan Yang Qing, mengelilingi dunia.

Bahkan, Menzies menyimpulkan, armada Dinasti Ming inilah yang lebih dahulu “menemukan” Amerika, di tahun 1421, atau 71 tahun sebelum Columbus tiba di Kepulauan Bahama.

Dalam perjalanan dari Semarang menuju Samudera India, Cheng Ho melintasi Selat Malaka. Dalam catatan lain, saya membaca Zheng He singgah di Singapura.

Kemarin sore, saya shalat magrib di Masjid Muhammad Cheng Ho di Tanjung Buntung, Batam.

Apakah Cheng Ho dan armadanya pernah bersandar di tempat ini sebelum direklamasi?

Saya tidak tahu. Sedang mencari-cari petunjuk.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s