Gracias Fidel

Santa Clara, Ibukota Villa Clara, Kota Che Guevara. Sekitar 260 kilometer dari Havana ke arah tenggara. Didirikan tahun 1689.

Pertempuran Santa Clara di akhir Desember 1958 menjadi penentu kemenangan Revolusi Kuba. Adalah Che Guevara bersama pasukannya, di fase terakhir pertempuran berhasil melumpuhkan kereta baja berisi tentara cadangan dan peralatan tempur yg dikirim Fulgencio Batista utk memperkuat pasukannya yg sedang menghadapi pasukan Fidel Castro di Santiago de Cuba.

Andaikan Che Guevara tak berhasil melumpuhkan kereta itu saat melintasi Santa Clara, cerita ttg Kuba dan Revolusi tak seperti sekarang ini. Tetapi hari itu Tuhan agaknya berkenan memberikan kesempatan kepada Revolusi.

Bagi Batista dan pendukungnya, kegagalan mengalahkan pasukan Fidel Castro di Santiago de Cuba dan kehancuran pasukan cadangan mereka di Santa Clara adalah tanda-tanda kekalahan yang nyata. Senyata-nyatanya.

Dia harus bergerak cepat, sebisa mungkin menghindar dari topan Revolusi.

Dinihari 1 Januari 1959 Batista meninggalkan Kuba, terbang ke Republik Dominika.

Fidel Castro, Che Guevara, dan pemimpin Revolusi lainnya tiba di Havana seminggu kemudian. Tak ada perlawanan sama sekali. Mereka disambut kalungan bunga dan dieluelukan layaknya pahlawan.

Mereka adalah hujan yg mengakhiri musim kering yang panjang. Lagi pongah.

Foto ini saya abadikan di salah satu sudut Santa Clara, kota yg menyimpan Che Guevara dalam-dalam di dalam hatinya.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s