
Lelaki kedua dari kiri yang sedang membetulkan letak kaca mata di dalam foto ini adalah Dutabesar Kim Changbeom.
Ketika foto diambil, di akhir 2017, diplomat karier ini bertugas di Kantor Walikota Seoul, di Korea Selatan. Dia menjadi diplomat senior yang membantu Seoul menjalin kerjasama dengan kota-kota lain di dunia.
Kini ia adalah Dutebesar Republik Korea untuk Republik Indonesia.
Hari itu, Dubes Kim Chanbeom mengajak kami ke sebuah tempat yang istimewa.
Letaknya di lantai basement Kantor Walikota Seoul, tidak jauh dari Hotel President tempat kami menginap. Hanya berjalan kaki, sekitar lima menit. Di sudut Sejong-daero, Myeong-dong.
Saya lupa apakah ruangan itu di B3 atau B4.
Ruangan istimewa ini diberi nama Seoul Control Center.
Ada tiga unit di dalamnya.
Pertama, Transport Operation and Information Service (TOPIS). Seperti namanya, ini unit yang memonitoring transportasi dalam kota Seoul. Dilengkapi ribuan CCTV dengan resolusi tinggi hingga bisa mengambil gambar koin di dasar Sungai Cheonggyecheon-ro dengan sangat jelas. Manajemen lalu lintas realtime, dibantu GPS yang dipasang di setiap kendaraan, dan sebagainya.
Dengan ribuan CCTV yang canggih itu bukan hanya situasi kemacetan, kecelakaan lalulintas yang bisa dipantau. Tetapi kejadian-kejadian lain yang berdimensi bahaya. Kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.
Unit kedua adalah Disaster Management yang memonitoring semua jenis bencana yang mungkin terjadi sepanjang round the clock, 27/4. Early warning dan disaster response adalah tanggung jawab unit ini. Dalam situasi yang semakin rumit, dari unit ini pula akan dilakukan kordinasi lintas sektoral yang melibatkan berbagai lembaga.
Unit terakhir disebut Chungmu atau Emergency Preparation. Unit ini yang bertanggung jawab terhadap keamaan dan keselamatan Seoul sebagai ibukota negara dan warga Seoul dalam situasi darurat yang tidak diinginkan.
Dalam keadaan darurat dan kritis itu, unit ini akan menyelenggarakan fungsi administratif, dan kalau perlu mengendalikan operasi militer selama perang atau situasi seperti perang. Unit ini dilengkap berbagai alat perlindungan NBC (Nuclear, Biological, Chemical).
Disebutkan, apabila sesuatu yang luar biasa terjadi, misalnya bencana alam, atau serangan lawan, baik yang bersifat konvensional ataupun tidak seperti serangan nuklir atau senjata biologi, fasilitas SCC ini dapat menampung beberapa puluh orang untuk beberapa puluh hari.
Saya lupa detailnya.
Kami diberi kesempatan untuk berkeliling fasilitas ini. Boleh memotret objek apa saja. Kecuali: pintu masuk yang terbuat dari besi baja yang sangat-sangat tebal.