50 Tahun Setelah Neil Armstrong Mendarat di Bulan

Hari ini 50 tahun lalu, Eagle mendarat di permukaan Bulan. 20 Juli 1969. Pukul 20.17 UTC.

Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ada di dalam modul pendaratan itu.

Satu astronot lain yang ikut dalam misi Apollo 11 adalah Michael Collins. Tidak seperti kedua temannya, Collins punya tugas lain, mengawal misi dari kapsul Columbia yang berada di orbit Bulan. Kendaraan ini yang nanti akan mereka gunakan untuk kembali ke Bumi.

Dari kapsul Columbia, Collins memotret perjalanan Eagle menuju permukaan Bulan.

Enam setengah jam setelah Eagle mendarat Armstrong membuka pintu palka dan menapakkan kaki. Saat itu hampir pukul 03.00 UTC. Kalender sudah berganti, 21 Juli 1969.

Hampir 20 menit kemudian Aldrin menyusul Armstrong. Mereka memasang berbagai peralatan saintifik dan mengumpulkan bebatuan yang akan dibawa kembali ke Bumi. Beratnya 21,5 kilo.

Setelah 21,5 jam berada di permukaan Bulan, keduanya kembali ke Eagle, dan tak lama setelah itu Eagle kembali angkat sauh, bergabung dengan Columbia yang sendirian dalam sepi orbit Bulan.

Armstrong, Aldrin dan Collin mendarat di Samudera Pasifik, 24 Juli 1969. Empat hari setelah pendaratan di Bulan, atau delapan hari setelah roket Saturn V yang diluncurkan di Kennedy Space Center di Merritt Islan, Florida, membawa mereka ke luar angkasa.

Program Apollo, termasuk Apollo 11, adalah bagian dari Perlombaan Ruang Angkasa, Space Race, antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Perlombaan ini diawali dengan peluncuran satelit Sputnik 1 oleh Uni Soviet pada tahun 1957. Disusul program Mercury AS yang mengirimkan satelit Explorer 1 pada tahun 1958.

Pada 1 April 1958, Uni Soviet mengirimkan misi Vostok 1 yang diawaki kosmonot Yuri Gagarin ke luar orbit bumi. Gagarin yang lahir di Desa Klushino pun tercatat sebagai manusia pertama yang berada di luar angkasa.

Hanya sebulan kemudian, 5 Mei 1958, Amerika Serikat mengirimkan astronot pertamanya, Alan Shepard, menggunakan penerbangan suborbital. Tidak cukup meyakinkan untuk mengimbangi prestasi Gagarin.

Agustus 1961, Soviet kembali mengirimkan kosmonot, Gherman Titov. Kali ini misinya adalah mengelilingi Bumi seharian penuh.

Amerika Serikat baru bisa mengirimkan manusia pertama di orbit Bumi pada 20 Februari 1962. Empat tahun setelah Uni Soviet meluncurkan Vostok 1 dan Gagarin.

Program Mercury AS berakhir bulan Mei 1963.

Adapun program Apollo dimulai pada tahun 1967. Misi pertama yang juga dikenal dengan nama AS-204 itu sedianya melambungkan tiga astronot, Gus Grissom, Ed White dan Roger B. Chaffee.

Peluncuran Apollo 1 direncanakan pada tanggal 21 Februari 1967. Tapi sebulan sebelumnya, sebuah kecelakaan terjadi di anjungan peluncuran saat ujicoba. Ketiga astronot meninggal dunia.

Setelah kegagalan itu, tidak banyak yang diketahui publik masa itu dari misi-misi selanjutnya. Sampai pada 11 Oktober 1968 NASA mengirimkan misi Apollo 7 yang berlangsung selama 10 hari 20 jam, dan mengelilingi orbit bumi sebanyak 163 kali. Misi ini cukup bisa mengobati kecewa dan duka atas kegagalan Apollo 1.

Misi terakhir Apollo dilakukan pada 7 Desember 1972. Apollo 17 mengangkut tiga astronot, Eugene Cernan, Ronald Evans dan Harrison Schmitt. Mereka menghabiskan 12 hari 13 jam dalam perjalanan termasuk pendaratan di Bulan. Tempat pendaratan dinamai sebagai titik Taurus-Littrow.

Apollo 17 menjadi misi pertama yang mendaratkan geologis profesional. Juga tercatat sebagai misi pertama yang diluncurkan pada malam hari.

Sejak bulan Desember 1972 itu sampai hari ini belum ada lagi manusia yang menginjakkan kaki di Bulan. Untuk waktu yang cukup lama, NASA disebutkan menghadapi persoalan keuangan. Perjalanan ke Bulan jelas tidak murah sama sekali.

Selain itu, Perang Dingin yang berakhir dengan kehancuran Uni Soviet juga dianggap menjadikan perjalanan ke Bulan sudah tidak signifikan lagi.

Satu-satunya yang kini dipertahankan adalah eksistensi Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) yang diluncurkan pertama kali pada November 1998 dan merupakan projek gabungan antara NASA, Roscosmos Rusia, JAXA Jepang, ESA Eropa, dan CSA Kanada.

Ini adalah simbol perdamaian sekaligus simbol kemajuan teknologi manusia. Juga kemajuan kemanusiaan.

ISS dibagi dua segmen. Segmen Rusia (ROS) yang digunakan secara ekslusif oleh Rusia dan Segmen AS (USOS) yang bisa digunakan oleh astronot dari negara lain yang sedang berkunjung ke ISS.

Sejak beberapa tahun belakangan ini Rusia santer dikabarkan ingin membangun stasiun luar angkasa sendiri yang diberi nama OPSEK, singkatan dari Orbital’nyj Pilotirujemyj Sborochno-Eksperimental’nyj Kompleks.

Adapun bulan Juni lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar dana segar dipompakan ke tubuh NASA. Dengan dana tambahan sebesar 1,6 miliar dolar AS, Trump mengatakan, “Kita bisa kembali ke luar angkasa dengan cara yang besar (big way).”

Lewat akun Twitternya, seperti biasa, Trump menambahkan dengan berapi-api, “Di bawah pemerintahan saya, kita memperbaiki @NASA ke arah kebesaran dan kita kembali ke Bulan, lalu Mars.”

Hal yang disampaikan Trump via Twitter itu sebetulnya bukan hal baru. Bahkan sudah jadi keputusan. Space Policy Directive 1 yang ditandatanganinya pada Desember 2017.

Hati NASA sudah barang tentu berbunga-bunga menerima dana sebesar itu.

Menurut Direktur NASA Jim Bridenstine dengan uang sebesar itu lembaga yang dipimpinnya akan mengembangkan berbagai unit untuk mengejar rencana pengiriman manusia ke Bulan pada 2024.

Sementara Direktur Komunikasi NASA, Bettina Inclan, menyampaikan rencana NASA mengirimkan wanita pertama ke permukaan Bulan.

Sudah saatnya ada wanita yang berjalan di permukaan Bulan. Sejauh ini dari 12 manusia yang pernah berjalan di Bulan, semuanya adalah lelaki warganegara AS.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s