Selain Tutut Soeharto dan Megawati Soekarnoputri, “Kemerdekaan Indonesia” juga berulang tahun pada hari ini, 23 Januari. Bagi “Kemerdekaan Indonesia” ini adalah ulang tahun ke-77.
Pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat pengaruh Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia yang kini adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Sejarawan asal Australia Greg Poulgrain mengibaratkan emas di Papua yang dikuasai Freeport sebagai “kutukan” bagi Indonesia. Kekayaan alam yang melimpah itu ikut mewarnai dinamika politik di tanah air juga pertarungan kepentingan di arena internasional.
Kalendar tahun 2019 pada sistem penanggalan Gregorian yang biasa kita gunakan sama dengan kalendar tahun 1895. Tanggal 1 Januari 2019 dan 1895 sama-sama jatuh pada hari Selasa. Begitu juga dengan tanggal 31 Desember sama-sama jatuh pada hari Selasa. Kedua tahun yang berjarak 124 tahun itu sama-sama bukan tahun kabisat.
Di dalam testimoni yang dirilisnya sekitar seminggu seteah PT Inalum (Persero) membayar 51 persen saham PT Freeport Indonesia senilai 3,85 miliar dolar AS, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan betapa rumitnya negosiiasi divestasi itu dilakukan.
Pemerintah Indonesia boleh menepuk dada rasa bangga setelah membayar 51 persen saham PT Freeport Indonesia senilai 3,85 miliar dolar, bulan Desember 2018 lalu.
Dirut Inalim Budi G. Sadikin dan CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson
Pernyataan bahwa PT Inalum (Persero) tidak akan menerima deviden selama dua tahun sungguh mengagetkan. Inalum adalah pemilik 51,2 persen saham Freeport Indonesia. Pembayaran saham senilai 3,85 miliar dolar AS itu dilakukan pada tanggal 21 Desember yang lalu. Presiden Joko Widodo mengumumkan sendiri peristiwa yang menurutnya bersejarah itu di Istana Negara.
Having
seen out the year 2018, in which we adorned the history of the motherland, the
revolution and the nation with meaningful events leaving another indelible
imprint in the history, we are seeing in the new year 2019 full of hope.
TIONGKOK merupakan negara multisuku dan multiagama. Hak-hak kebebasan beragama dan kepercayaan warga negara Tiongkok dijamin Undang-undang Dasar. Pemerintah Tiongkok, berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya, termasuk Muslim suku Uighur di Xinjiang untuk menjalankan kebebasan beragama dan kepercayaan.
Termasuk
suku Uighur, ada 10 suku di Xinjiang yang mayoritasnya menganut agama Islam,
dengan jumlah penduduk sekitar 14 juta.
Ada
24,4 ribu masjid di wilayah Xinjiang, atau sekitar 70 persen dari jumlah total
masjid di seluruh Tiongkok, jumlah masjid per kapita berada di jajaran terdepan
di dunia. Jumlah ulama ada 29 ribu orang, sekitar 51 persen dari jumlah total
di seluruh negara. Di Xijiang, ada 103 ormas agama Islam, mengambil porsi 92%
dari seluruh ormas agama di Xinjiang. Didirikan pula beberapa pesantren dan
madrasah.
Setiap
tahun, pemerintah lokal menyelenggarakan ribuan Muslim menunaikan ibadah haji
ke Mekkah dengan menggunakan charter flight dan menyediakan staf dokter,
tukang masak, pemandu, penerjemah dan sebagainya untuk memberikan layanan
sepanjang perjalanan. Kitab Suci Al Quran dan serangkaian koleksi dari Al-Sahih
Muhammad Ibn-Ismail al-Bukhari telah diterjemahkan dan dipublikasikan dalam
bahasa Mandarin, Uighur, Kazak, Kirgiz dan bahasa lainnya di Tiongkok.
Akibat
pengaruh ekstremisme keagamaan internasional, ekstremisme keagamaan telah
tumbuh dan menyebar luas di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir ini. Oknum
ekstremis dan teroris telah merancang dan melakukan tindakan kekerasan dan
teror sebanyak ribuan kali di Tiongkok, termasuk kerusuhan tanggal 5 Juli 2009
di Urumqi yang mengakibatkan 197 korban jiwa dan lebih dari 1700 orang teluka;
serangan teror di stasiun kereta api Kunming pada tanggal 1 Maret 2014 yang
mengakibatkan 31 orang tewas dan 141 orang terluka.
Selain
itu, mereka juga merancang dan melaksanakan sejumlah tindakan kekerasan dan
teror yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang luar biasa
besarnya, antara lain serangan kekerasan dan teror di Urumqi pada 22 Mei 2014,
di Shanshan pada 26 Juni 2013, di Shache pada 28 Juli 2014, di Baicheng pada 18
September 2015.
Masyarakat
dari berbagai suku di Xinjiang sama-sama merasa marah dan mengecam kejahatan
teroris. Dalam surat kepada pemerintah daerah oleh anak seorang polisi Uighur
yang gugur saat menjalankan tugas, berbunyi bahwa saya berharap Pemerintah
dapat secara tegas memberantaskan tindak pindana kekerasan dan teror sampai
tuntas supaya tidak ada anak lagi yang membesar tanpa pendampingan ayahnya.
Terorisme
dan ekstremisme adalah musuh manusia.
Dengan
menyerap pengalaman komunitas internasional dalam melawan terorisme, Tiongkok
telah mengambil serangkaian langkah deradikalisasi. Di sebagian daerah di
Xinjiang, sejumlah penduduk masih kurang menguasai bahasa mandarin, kesadaran
dan ilmu pengetahuan hukum terbatas, keterampilan kerja mereka pun tidak
memadai untuk mendapatkan kerja sehingga sangat rentan akan penghasutan dan
instigasi oleh terorisme dan ekstremisme.
Berdasarkan
situasi ini, pemerintah daerah menyediakan program pelatihan dan pendidikan
vokasi gratis kepada sebagian orang yang terdampak oleh pemikiran ekstremisme.
Konten pelajarannya adalah bahasa mandarin, ilmu pengetahuan hukum,
keterampilan kerja dan pendidikan deradikalisasi.
Kursus
yang disediakan oleh lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi itu termasuk
produksi pakaian dan topi, pengolahan makanan, perakitan produk elektronik,
tipografi dan pencetakan, e-commerce dan lain-lain. Para pelajar dapat
mengambil satu atau dua kursus sesuai dengan keinginan dan kondisi diri
sendiri. Selama masa pelatihan, para pelajar dibayar gaji. Kebiasaan kehidupan
normal mereka dihormati dan dilindungi berdasarkan latar belakang eknis dan
agamanya.
Setelah
para pelajar lulus, institut ini akan merekomendasikannya kepada perusahaan
lokal sesuai dengan keterampilan kerja mereka, supaya para lulusan mendapat
pekerjaan dan menjadi kaya. Praktek ini membuktikan bahwa pelatihan vokasional
merupakan tindakan efektif di Xinjiang untuk menghapuskan lingkungan dan tanah
terorisme dan ekstremisme, dan juga mencegah kejahatan kekerasan dan teror.
Hingga
saat ini, tindakan antiteroris komprehensif di Xinjiang telah mendapat hasil
nyata. Selama 21 bulan ini, tak pernah terjadi serangan teroris dan kekerasan
di Xinjiang, jumlah perkara tindak pidana dan gangguan keamanan umum menurun
secara drastis. Kondisi keamanan umum di Xinjiang membaik signifikan,
penyebaran ekstremisme keagamaan terkendali efektif. Stabilitas sosial
mempercepat pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan
PDB Xinjiang pada tahun 2017 mencapai 7.6 persen. Pada bulan Januari sampai
September tahun ini, Xinjiang mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara
sebanyak 132 juta orang,
bertumbuh 40 persen dibandingkan waktu sama tahun yang lalu.
Sekarang
Xinjiang semakin indah dan aman. Penduduk setempat tak perlu takut-menakut
lagi, bisa berjalan-jalan, belanja, makan bersama dan bertamasya dengan tenang
hati. Kepercayaan beragama setiap suku di Xinjang termasuk Uighur dilindungi
pemerintah dengan lebih baik.
Tiongkok dan Indonesia merupakan tetangga baik, teman baik dan mitra baik. Kita selalu saling mendukung dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan besar masing-masing. Kami yakin bahwa jika telah diketahui keadaan nyata Xinjiang, teman-teman Indonesia akan lebih memahami dan mendukung tindakan yang diambil pemerintah Tiongkok untuk memerangi terorisme dan ekstremisme, menjaga stabilitas sosial dan keamanan masyarakat di Xinjiang. Dalam beberapa tahun ini, Kedutaan Besar Tiongkok terus-menerus menulis artikel di media Indonesia untuk memperkenalkan keadaan Xinjiang, mengundang tokoh-tokoh agama dan jurnalis Indonesia untuk berkunjung ke Xinjiang dan provinsi-provinsi yang lain. Seperti apa yang mereka lihat, penduduk Xinjiang dari berbagai suku dan muslin lain di Tiongkok sedang hidup dan bekerja dengan bahagia. Kami menyambut lebih banyak teman-teman Indonesia mengunjungi, melihat dan mengenal Tiongkok yang nyata. []
KEDUA matanya berkaca-kaca, suaranya terdengar berat. Sekuat tenaga ia menahan emosi agar air matanya tidak jatuh menetes. Raut wajah wanita berusia 29 tahun itu menyiratkan rasa ketakutan yang amat sangat saat bercerita tentang penyiksaan dan penderitaan yang dialaminya di tanah airnya sendiri, Uighur-Xinjiang, Republik Rakyat China.
Wanita itu bernama Mihrigul Tursun. Dibantu seorang penerjemah, Tursun berbicara di hadapan National Press Club di Washington, Amerika Serikat, akhir November lalu mengenai penyiksaan yang dia alami di kamp pendidikan politik di Xinjiang.
Tursun lahir di Uighur, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR). Beberapa tahun lalu ia ke Mesir untuk belajar bahasa Inggris. Di negeri Cleopatra itu pula Tursun bertemu dengan pria yang kelak menjadi suaminya. Dari pernikahan ini, Tursun melahirkan bayi kembar tiga.
TOKYO, JAPAN – JANUARY 19: (CHINA OUT, SOUTH KOREA OUT) Former Prime Minister Kakuei Tanaka appears at the Tokyo District Court at a Lockheed scandal trial on January 19, 1978 in Tokyo, Japan. (Photo by The Asahi Shimbun via Getty Images)
PUBLIK Amerika Serikat mengenalnya sebagai “Skandal Penyuapan Lockheed”. Kasus itu terjadi di tahun 1976, menjelang akhir era pemerintahan Gerard Ford.
Bersama beberapa kasus penyuapan besar lainnya, “Skandal Penyuapan Lockheed” mendorong pemerintahan Jimmy Carter yang mulai berkuasa di tahun 1977 mengusulkan sebuah peraturan yang secara tegas melawan praktik penyuapan yang dilakukan perusahaan Amerika Serikat kepada pihak-pihak di luar negeri demi mendapatkan kontrak, konsesi atau pembelian dan sebagainya.