Inilah keyakinan kami, inilah kiblat kami…

IMG_2239

_MG_5091

_MG_5283

_MG_5336

IMG_2403

Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang kami hormati,
Ketua MPR RI, Bpk. Zulkifli Hasan
Menteri Koordinator Maritim, Bpk. Indroyono Soesilo
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti
Menteri Pariwisata, Bpk. Arif Yahya
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksmana Ade Supandi
Bpk. Hamdan Zoelva, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

Yang juga kami hormati,
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen M. Fuad Basya
Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Ronny Sompie
Prof. David Perdanakusuma, ahli bedah plastik Indonesia
Bpk. Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise dan Business Service PT Telkom

Pimpinan Rakyat Merdeka Group

Bapak dan Ibu sekalian, adik-adik mahasiswa,

Media, baik itu media massa ataupun media sosial, adalah alat perang paling canggih yang pernah diciptakan manusia. Kecanggihannya mengalahkan kecanggihan senjata paling mutakhir sekalipun yang ada pada masa kini.

Karena dengan menggunakan media, sebuah bangsa dan/atau negara dapat menaklukkan bangsa dan/atau negara lain tanpa menembakkan sebutir peluru pun.

Media menyerang sistem pemahaman dan kesadaran individu. Makanya, suatu kali Malcolm X berkata, “Kalau Anda tidak hati-hati, maka media bisa membuat Anda membenci orang yang tertindas dan di saat bersamaan mencintai orang yang melakukan penindasan.”

Sejak Perang Dunia Kedua berakhir kita menyaksikan begitu banyak contoh dimana bangsa dan/atau negara dihancurkan pertama kali dengan infiltrasi informasi via media.

Media jelas punya potensi destruktif, merusak dan menghancurkan.

Tetapi di sisi lain, media juga punya kemampuan konstruktif dan membangun. Negeri kita adalah buktinya.

Indonesia dibangun oleh kesadaran kebangsaan yang dialirkan lewat tulisan-tulisan kaum intelektual muda pada masanya, di awal abad ke-20.

Pengalaman individual di bawah penjahahan dirajut perlahan-lahan, menyatukan founding fathers kita yang berasal dari begitu banyak suku bangsa dengan begitu banyak bahasa ibunda. Menciptakan satu pengalaman yang sama, pengalaman keindonesiaan.

Inilah keyakinan kami, inilah kiblat kami. Bahwa media harus bekerja untuk tujuan-tujuan yang konstruktif, untuk bangsa dan negara Indonesia.

Tentu kita tidak perlu sama untuk semua hal. Prinsip demokrasi mempersilakan perbedaan tumbuh subur dalam perjalanan sebuah bangsa.

Tetapi kita juga perlu menyadari bahwa perbedaan bukanlah tujuan.

Memberikan ruang untuk perbedaan-perbedaan adalah cara untuk menyempurnakan kita, menyempurnakan Indonesia.

Sementara tujuan kita, seperti yang telah dituliskan founding fathers kita dan kita semua setujui menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Setiap kali menyelenggarakan Malam Budaya yang sudah menjadi semacam tradisi tahunan bagi kami, kami selalu membingkai dan memilihkan tema untuk disampaikan kepada para pembaca kami.

Tahun ini kami memilih tema INDONESIA POROS ASIA yang merupakan kelanjutan dari tema tahun lalu, ONE INDONESIA IN ONE ASEAN, dan tema tahun-tahun sebelumnya yang menitikberatkan pada kapasitas lokas kita.

Kami mengajak kita semua untuk tidak berhenti pada slogan Indonesia Poros Asia. Kami mengajak kita semua untuk bekerja keras bersama-sama mewujudkannya.

Dalam kaitan itu, kami seperti di tahun-tahun sebelumnya, merasa perlu memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang menurut hemat memberikan sumbangan besar pada bidang mereka yang memperkuat pondasi dan keyakinan kebangsaan kita.

Nanti pada saatnya, Ketua Tim Penilai, Sdr. Yayan Sopyani Al Hadi, akan menyampaikan siapa-siapa yang memperoleh penghargaan tahun ini.

Bapak dan Ibu sekalian,
Sebelum menutup sambutan ini, saya ingin mengundang sahabat kami. Sdr. Sabar Gorky, yang telah mendaki puncak Elbrus di Rusia dan Kilimanjaro di Tanzania pada 2011 lalu.

Insya Allah, pada tanggal 17 Agustus 2015 nanti, bersamaan dengan Ulang Tahun Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia, Sabar Gorky akan mengibarkan bendera merah putih di atas Cartenz, Papua.

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kesediaan hadir di tempat ini. Tidak lupa terima kasih dan penghargaan saya untuk kawan-kawan redaksi yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini, di bawah asuhan Pak Feril Nawali.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

One thought on “Inilah keyakinan kami, inilah kiblat kami…”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s