Saya kira keliru bila mengharapkan jurnalis pro atau anti pada sebuah pemerintahan. Hukum-hukum jurnalistik yang memayungi seorang jurnalis membuat dirinya ada di atas kedua hal itu; bahkan tidak di antara keduanya.
Tugas utama seorang jurnalis jelas bukanlah memilih pro atau anti, mendukung atau menolak sebuah rezim. Tugas seorang jurnalis adalah menjaga gawang kesadaran komunal.
Seorang jurnalis mungkin terlihat tengah terlibat dalam sebuah pertarungan kepentingan. Tetapi percayalah, seorang jurnalis yang baik tahu batas-batas terluar dan batas-batas terdalam dari kewajiban dan pengabdiannya pada masyarakat.
Jurnalis bukan penjaga kepentingan rezim, juga bukan pengawal kepentingan kelompok-kelompok politik-ekonomi yang sempit.
Salah besar bila publik mengharapkan dan mengupayakan jurnalis membela atau menentang sebuah rezim. Jurnalis tidak peduli dengan siapa rezim yang berkuasa. Jurnalis semestinya lebih peduli pada bagaimana sang rezim berkuasa.
Mata tidak dapat menggambarkan sesungguhnya, telinga tidak dapat mendengar maksud, subtansi bukan objek tapi subjek… berjuanglah Jurnalis untuk menyingkap tabir.