Berikut ini dikutip dari twit saya tanggal 1 Juli 2014.
1. Saya tahu banyak kawan yg kecewa karena pilihan saya tak sama dg mereka. Jgn khawatir, saya tak kecewa dgn pilihan mereka.
2. Bagaimanapun jg kompetisi politik tidak absolut, tapi relatif. Kompetisi politik adalah proses mengkomparasi pilihan yg ada.
3. Hasil akhir dari pilihan itu adalah resultan dan kombinasi pengalaman-pengalaman.
4. Bisa jg dikatakan pilihan politik tidak melulu soal benar dan salah. Seringkali ia hanya soal baik dan buruk. Sangat personal.
5. Bukankah kita sdh berkali-kali mengikuti kompetisi politik? Semestinya kita sdh terlatih dan terbiasa menghadapi perbedaan yang ada.
6. Siapapun yg menang, ini bukan republik Prabowo atau Jokowi. Tapi Republik Indonesia.
7. Siapapun yg jadi penguasa berikutnya, percayalah kita semua harus kerja keras utk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini.
8. Saya jg sadar uraian saya ini klasik, bukan barang baru. Sdh sering dibicarakan. Tp, saya tak menemukan cara lain utk menjawab pertanyaan
9. Saya ingin benar membersihkan udara kita dari prasangka dan kebencian yg tidak akan membawa kita kemana-mana. Sementara dunia trus berubah.
10. Saya mengajak kawan semua mendukung tanpa membenci yg lain, tanpa menghujat dan menghina yg lain.
11. Saya tidak akan menjelaskan alasan saya memilih pasangan tertentu di ruang publik, medsos. Karena bisa kontraproduktif.
12. Tp saya akn senang menjelaskannya bl kita bertemu muka, bicara apa adanya.