Satu Indonesia dalam Satu ASEAN

ryamizard ryacudu hasjim djalal teguh santosa

Yang kami muliakan:
Ketua Dewan Pembina Indonesia Maritime Institute, Profesor Hasjim Djalal
Mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu

Yang kami hormati:
Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan
Gubernur Sumatera Selatan, Bapak Alex Noerdin
Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Syahril Yasin Limpo
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Bapak Basuki Tjahja Purnama
Bupati Kutai Timur, Bapak Isran Noor
Bupati Banyuwangi, Bapak Abdullah Azwar Anas
Bupati Musi Banyuasin, Bapak Pahri Azhari
Bupati Purwakarta, Bapak Dedi Mulyadi
Walikota Palu, Bapak Rusdi Matura
Walikota Manado, Bapak Vicky Lumentut

Yang juga kami hormati
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia, Bapak Margiono dan kawan-kawan dari Rakyat Merdeka Group serta panitia dari Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online.

Yang juga kami muliakan:
Seluruh tamu dan undangan, hadirin, pembaca Rakyat Merdeka Online yang telah menyempatkan diri hadir dalam Malam Budaya Manusia Bintang ini.

Mohon maaf karena saya tidak bisa menyebutkan satu persatu nama hadirin yang mulia.

Bapak dan Ibu, saudara-saudara, kawan dan sahabat sekalian.

Sambutlah salam hangat dan semangat, salam kebangsaan ini:

MERDEKA!

2014 kita sebut sebagai tahun politik. Sore hari, 9 April nanti, kita sudah bisa memperkirakan bagaimana komposisi parlemen kita. Baik yang di daerah maupun yang di pusat.

Dari hasil pemilu 9 April itu, kita juga sudah bisa memperkirakan akan seperti apa wajah pemerintahan kita berikutnya. Konstelasi menuju pemilihan presiden pasca 9 April nanti tampaknya akan semakin sederhana, walaupun patut diperkirakan ada kerumitan dalam perjalanan menuju konstelasi yang sederhana itu.

Pada akhirnya, semua perkiraan kita mengenai wajah pemerintah dalam hal ini siapa yang duduk di kursi RI-1 dan RI-2 akan dibuktikan pada pemilihan presiden 9 Juli.

Setelah presiden dan wakil presiden terpilih, pertanyaan berikutnya: lantas apa?

Bapak dan Ibu sekalian, saudara-saudara, kawan dan sahabat,

Tidak seperti pergelaran sebelumnya, Malam Budaya Manusia Bintang tahun ini tidak mengangkat tema salah satu budaya lokal Indonesia. Tidak seperti tahun lalu, misalnya, yang mengangkat tema Beri Daku Sumba. Atau tahun 2006 lalu yang mengangkat tema dari Kalimantan Timur.

Kali ini Malam Budaya Manusia Bintang mengangkat tema ONE INDONESIA IN ONE ASEAN, SATU INDONESIA DALAM SATU ASEAN.

ASEAN Economic Community adalah semangat bersama yang dicanangkan negara-negara anggota ASEAN tahun 2007 lalu. Ada keinginan yang begitu kuat untuk menjadikan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal. Ada keyakinan bahwa ASEAN dapat menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif dan integratif terhadap sistem ekonomi global.

Sebagai pasar dan basis produksi tunggal, diharapkan sejak 2015 nanti akan terjadi free flow atau perlintasan yang bebas untuk barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil.
Kalau kita buka penanggalan, maka masa itu sungguh tidak akan lama lagi.

MEA inilah salah satu tantangan besar yang sedang kita hadapi. Parlemen baru dan pemerintahan baru nanti perlu menyadari hal ini.

Gagasan borderless bukan sesuatu yang baru dan begitu mewah. Dia adalah sebuah keniscayaan. Semestinya, kemampuan kita menghadapi situasi itu juga merupakan keniscayaan.

Pertanyaan untuk kita semua adalah bagaimana kita tetap bisa mempertahankan keindonesiaan sebagai sebuah identitas bersama dan kepentingan nasional bersama di tengah situasi tanpa batas ini.

Bapak dan Ibu sekalian, saudara-saudara, kawan dan sahabat,

Malam ini kami sengaja mengundang Anda semua untuk bersama kami berkhidmat menyaksikan sejumlah tokoh di Indonesia yang kami kategorikan sebagai Manusia Bintang tahun ini.

Malam ini kami akan memberikan penghargaan Lifetime Achievement, Democracy Award, Public Campaigner, Science Achievement dan Golden Performance.

Seperti bintang di langit malam, setiap mereka bersinar. Di balik sinar itu ada kekuatan yang begitu besar, yang tanpanya sinar tadi tidak bisa menaklukkan jarak yang terbentang begitu panjang antara ia dan kita.

Bintang yang berpendar di langit malam ikut membangkitkan kesadaran manusia-manusia pertama untuk perlahan tapi pasti membangun peradaban di muka bumi. Setiap bintang adalah penanda dan penunjuk arah. Setiap bintang adalah inspirasi.

Seperti itulah harapan kita kepada tokoh-tokoh ini.

Bapak dan Ibu sekalian, saudara-saudara, kawan dan sahabat,

Secara khusus dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Profesor Hasjim Djalal dan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang bersedia menerima penghargaan tertinggi dari kami, Lifetime Achievement.

Nanti kita sama-sama mendengarkan orasi budaya dari kedua tokoh kita ini.

Itu yang dapat saya sampaikan sebagai sambutan Malam Budaya Manusia Bintang tahun ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

MERDEKA!

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s