INILAH.COM Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai tidak akan mempu menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 jika tidak berkoalisi. Mengingat, dari hasil beberapa Pilkada, PDIP tak berkutik mengusung calonnya sendiri.
Penilaian itu disampaikan pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Teguh Santosa.
Menurutnya, kekalahan di beberapa Pilkada seharusnya menjadi bahan pertimbangan PDIP dalam menghadapi Pilpres 2014.
”Bagaimanapun, PDIP tidak mampu memenangkan kekuasaan bila hanya mengusung kader sendiri,” kata Teguh, Jakarta, Jumat (30/8/2013) malam.
Untuk itu, kata Teguh, PDIP harus mau merangkul kekuatan lain di luar partai selagi memiliki ideologi yang jelas.
”Akan semakin membahayakan bila eksklusifitas PDIP dapat dianggap sebagai kepongahan,” tegasnya.
Diketahui, PDIP kembali mengalami kekalahan di Pilkada Jawa Timur setelah mengusung Bambang DH-Said Abdullah. Selain itu, PDIP juga telah mengalami kekalahan di Pilkada Sumatera Utara dengan pasangan Effendi Simbolon (ES)-Djumiran Abdi (DA), di Pilkada Jawa Barat pasangan Rieke-Teten yang diusung PDIP kalah dan PDIP juga mengalami kekalahan di Pilkada Bali setelah mengusung pasangan Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS). [mes]
Teguh Santosa 