Dari Aneta ke Antara, dari Bucharest, Hanoi hingga Terdampar di Amstelveen

“KETIKA Indonesia merupakan tanah jajahan, Belanda memperlakukan saya dengan baik. Saya menjabat apa yang disebut redaktur pribumi (inheemse) dari Kantor Berita Aneta. Pimpinan Redaksi terdiri dari orang-orang Belanda. Saya sebagai redaktur Indonesia, hubungan saya dengan rekan-rekan Belanda baik: gaji saya dinaikkan oleh Direktur Mr. De Vries. Gaji saya sebanyak 110 gulden, suatu jumlah yang besar ketika itu. Continue reading “Dari Aneta ke Antara, dari Bucharest, Hanoi hingga Terdampar di Amstelveen”

Menangkan Anas, Banyak yang Merogoh Kocek Sendiri

Siapakah sesungguhnya yang bertarung di arena pemilihan ketua umum Partai Demokrat yang berlangsung hari Minggu lalu (23/5) di Bandung? Continue reading “Menangkan Anas, Banyak yang Merogoh Kocek Sendiri”

Fatamorgana yang Menyesatkan Kok Diiklankan Besar-besaran

Menang dan kalah dalam sebuah pertandingan adalah hal yang biasa. Continue reading “Fatamorgana yang Menyesatkan Kok Diiklankan Besar-besaran”