Alasan kenapa Jenderal (Purn) Endiartono Sutarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 8 September 2008 silam, terjawab sudah.
Saat menghadiri acara Reuni Angkatan 66 di Bandung hari ini (Minggu, 10/1), mantan Panglima TNI ini menceritakan apa yang ia rasakan dahulu ketika masih kecil dan saat dia menjabat sebagai orang penting di Pertamina tidak ada perubahan: Rakyat antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
Mantan aktivis Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) era tahun 1960-an ini merasa aneh. Bagaimana mungkin, dari dahulu hingga sekarang tidak ada perubahan dari pihak manajemen Pertamina untuk mempermudah rakyat memperoleh BBM untuk keperluan sehari-hari.
Sementara itu, sebagai komisaris utama di Pertamina, dia merasa tidak bisa berbuat banyak. Sedangkan para dewan direksi Pertamina itu sendiri, dia menilai tidak ada yang memiliki kebijakan yang pro rakyat. Akan tetapi, dia tidak merinci lebih lanjut tentang kebijakan tersebut.
