Gus Dur Beberkan Rahasia Tinggalkan Istana

Tak semua hal yang disampaikan Gus Dur dalam pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pagi tadi (Sabtu, 31/10), berkaitan langsung dengan penahanan pimpinan KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

Salah satu hal yang disampaikan Gus Dur adalah peristiwa detik-detik menjelang keputusan dirinya meninggalkan Istana Merdeka pada bulan Juli 2001 silam. Saat itu, pimpinan MPR bersama pimpinan partai politik telah meng-impeach Gus Dur, dan mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Di saat bersamaan, pendukung Gus Dur memberikan perlawanan. Mereka menilai impeachment tersebut cacat konstitusi.

“Waktu saya lengser, saya minta kepada Pak Luhut Pandjaitan (menteri perdagangan kala itu). Saya bilang pada Pak Luhut, bahwa dalam hukum Islam ada ketentuan kalau orang diusir dari rumahnya dia harus melawan, dan saat itulah dia diperkenankan menggunakan kekerasan,” cerita Gus Dur. Di seberang meja Gus Dur, pimpinan KPK dan beberapa deputi mendengarkan dengan serius.

Tetapi, sambung Gus Dur, karena sama sekali tidak berniat mengambil jalan kekerasan, dia lalu meminta agar Luhut Pandjaitan ke kantor Kelurahan Gambir untuk mendapatkan surat perintah pengosongan Istana.

“Dia (Luhut) bingung. Tapi yang penting besoknya dia membawa surat dari kelurahan agar saya meninggalkan tempat (istana),” ujar Gus Dur lagi.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s