“Eh, jangan lupa. Indonesia juga.”
Juga dimuat di myRmnews.
Begitu kata Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama dalam sebuah rapat dengan Menlu Hillary Rodham Clinton beberapa waktu lalu.
Dalam rapat itu Obama dan Hillary membahas negara Asia mana yang harus dikunjungi oleh tokoh pemerintahan Amerika dalam waktu dekat. Kunjungan ini penting untuk menekankan garis baru kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang akan didasarkan pada kepentingan bersama dan sikap saling menghormati.
Awalnya Hillary yang merupakan lawan Obama dalam pemilihan presiden tingkat awal di Partai Demokrat tahun lalu menyebutkan tiga negara Asia sebagai prioritas. Ketiga negara itu adalah Jepang, Korea dan Republik Rakyat China.
Tetapi bagi Obama ketiga negara itu tidak cukup merepresentasikan kawasan Asia. Maka berserulah ia agar Hillary Clinton yang mantan the first lady juga memasukkan Indonesia ke dalam daftar prioritas negara Asia yang akan segera dikunjungi.
Cerita mengenai seruan Obama ini disampaikan Wakil Presiden Amerika Serikat Joseph Robinette Joe Biden, Jr. saat berbicara dengan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di kantor Joe Biden di West Wing Gedung Putih, Rabu siang waktu setempat (4/2) atau Kamis pagi WIB (5/2).
Cerita Joe Biden ini menambah keyakinan Jusuf Kalla betapa Indonesia merupakan negara yang begitu diperhitungankan oleh pemerintahan Obama. Keyakinan ini pun pada gilirannya menambah kepercayaan diri JK.
Itulah sebabnya, antara lain, dia semakin tegas menekankan posisi dan sikap Indonesia terhadap kebijakan baru politik luar negeri Amerika Serikat seperti yang telah digariskan Obama dalam pidato usai pelantikan dirinya sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat tanggal 20 Januari lalu.
Dutabesar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Sudjanan Parnohadiningrat juga memiliki penilaian yang sama mengenai cerita Joe Biden itu.
“Pernyataan Presiden Obama memperlihatkan (bahwa bagi pemerintah Amerika) betul-betul Asia itu Indonesia,” ujar Sudjanan yang sebelumnya bertugas sebagai Sekjen Departemen Luar Negeri.
