Wakil Presiden Amerika Serikat Joseph Robinette Joe Biden, Jr. kaget.
Mantan Senator Delaware dari Partai Demokrat ini tak menyangka Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla akan menggelangkan kepala menjawab pertanyaannya.
Kedua wakil kepala negara itu bertemu di kantor Joe Biden di West Wing Gedung Putih, Washington DC sekitar pukul 14.30 waktu setempat (Rabu, 4/2).
“Apa yang Anda butuhkan,” begitu kira-kira kata Biden saat memulai pembicaraan.
“Kami datang tidak untuk minta apa-apa,” jawab Jusuf Kalla.
Ia menjelaskan, kunjungannya dilakukan untuk, pertama, mengucapkan selamat kepada Barack Hussein Obama dan Joe Biden yang dipercaya rakyat Amerika menjadi duet pemimpin negeri adikuasa itu, dan kedua, untuk bertanya apa yang dapat dilakukan Indonesia untuk membantu Amerika yang sedang menghadapi begitu banyak masalah.
Cerita pertemuan itu disampaikan Jusuf Kalla di ruang 108 Hotel Grand Hyatt, Washington DC, ketika Jusuf Kalla menunggu kehadiran Direktur Intelijen Nasional AS Dennis Blair.
Dutabesar Republik Indonesia Sudjanan Parnohadiningrat yang ikut mendengarkan cerita JK menambahkan, “Beliau (Joe Biden) kelihatannya kaget dan tak menyangka Bapak (JK) akan menjawab seperti itu.”
Sudjanan dan Deputi Wapres bidang Kesra Azyumardi Azra serta Sekretaris Wapres Tursandi Alwi juga menyaksikan pertemuan JK dan Joe Biden.
“Saya tegaskan kepada dia, bahwa saya datang bukan untuk minta apa-apa. Justru saya datang untuk membantu Amerika. Jadi dibalik sudah logikanya,” cerita JK lagi.
Pertemuan JK dan Joe Biden yang direncanakan berlangsung selama 30 menit itu molor. Pertemuan berakhir di menit ke-45. Mantan perdana menteri Inggris Tony Blair yang akan menemui Joe Biden terpaksa harus menunggu lebih lama.
JK menjadi wakil presiden pertama yang diterima oleh Joe Biden sejak ia dan Presiden Barack Obama resmi memimpin negara itu pada 20 Januari lalu. Perjalanan JK ke Washington DC dan pertemuannya dengan Joe Biden terjadi di tengah kabar keretakan duet SBY-JK menjelang Pilpres 2009.
Teguh Santosa 