MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengancam akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Bersatu. Berita yang dimuat Harian Tempo hari ini waktu Jakarta, telah dibantah Mensesneg Hatta Rajasa.
Kata Hatta, tidak benar kabar yang menyatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran eselon I Departemen Keuangan mengajukan rencana pengunduran diri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu malam (5/11).
“Itu tidak betul. Kemarin Ibu Sri Mulyani ikut rapat kemudian memberikan keterangan soal posisi Indonesia dalam menghadapi pertemuan negara-negara G-20. Saya lihat rumors itu bukan yang pertama, jadi itu tidak betul,” kata Hatta di Kantor Kepresidenan, Jumat (7/11) seperti ditulis myRMnews.
Seperti diberitakan Koran Tempo, Sri Mulyani mengancam mundur karena berbeda pendapat dengan anggota kabinet Indonesia Bersatu lainnya tentang status perdagangan saham Bumi Resources milik Grup Bakrie.
Menteri Ani kecewa dengan adanya intervensi pemerintah kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sedianya akan mencabut suspen perdagangan saham Bumi Resources pada Kamis (6/11) pukul 08.30 WIB. Namun, tiba-tiba ada permintaan dari seorang anggota kabinet yang meminta BEI untuk tetap mensuspen saham Bumi.
Ini bukan kali pertama beredar kabar Sri Mulyani akan mundur.
Di saat SBY sedang menyusun kabinet (Oktober 2004), Sri Mulyani juga sempat dikabarkan mau mundur dan menolak keinginan SBY agar namanya dipasang di kabinet. Berikut berita yang saya ambil dari masa itu (yang juga telah dimuat di blog ini).
Ibu Ani IMF Ancam Mundur?
BEBERAPA jam sebelum pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, beredar kabar yang menggemparkan. Sumber kuat di Cikeas mengatakan Sri Mulyani yang menjadi calon kuat Menteri PPN/Kepala Bapenas mengancam menarik diri dari formasi kabinet dengan alasan tak kuat menahan tekanan publik yang menganggap dirinya “kaki tangan” International Monetary Fund (IMF).
Selain itu, Direktur Eksekutif IMF untuk wilayah Asia Tenggara itu juga disebut tak bisa bekerjasama dengan calon kuat Menteri Keuangan Rizal Ramli yang menolak dominasi asing, termasuk IMF.
Sri Mulyani yang dihubungi tadi malam menolak memberikan komentar seputar masalah ini. Kepada Rakyat Merdeka, sekitar pukul 22.00 WIB, Sri Mulyani mengatakan dirinya sedang rapat. Dia minta dihubungi satu jam kemudian. Namun, saat dihubungi kembali, Sri Mulyani tetap menolak bicara. Dengan alasan sedang jalan, dia memutuskan pembicaraan.
Adapun Rizal Ramli yang Koordinator Tim Indonesia Bangkit (TIB) menolak dirinya dikaitkan dengan rumor yang mengatakan Sri Mulyani akan mengundurkan itu.
Menurut Rizal yang pernah menduduki pos Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Perekonomian dan Kepala Bulog semasa pemerintahan Gus Dur itu, siapapun yang duduk di kabinet tentu bekerja berdasarkan arahan presiden.
“Karena itu, jangan membawa masalah ini menjadi persoalan pribadi. Ini masalah negara, ini penting. Siapa pun harus belajar bekerja dalam teamwork,” ujar Rizal tadi malam.
“Yang penting, ke depan kita ingin membangun Indonesia yang tangguh, tapi tetap menjadi bagian dari masyarakat internasional,” katanya sambil menambahkan dia menolak mengomentari rumor.
Anggota Tim Khusus SBY M. Lutfhi yang dihubungi tadi malam membenarkan ada isu yang menyebut Sri Mulyani akan mundur.
“Memang sempat ada isu itu. Tapi, tidak jadi mundur,” ujar Lutfhi.
Selain masalah Sri Mulyani, SBY kemarin juga sempat disibukkan oleh mundurnya EE Mangindaan, Sekjen Partai Demokrat yang sudah menjalani fit and proper test. Namanya sudah diposisikan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun kemarin, bekas Gubernur Sulut ini menarik diri karena ingin fokus di parlemen.
Setelah Mangindaan mundur, PD lantas mengusulkan dua nama. Yakni Jero Wacik yang dicalonkan sebagi Menteri Pariwisata dan Budaya, serta Taufik Efendi yang akan diposkan sebagai Menteri Aparatur Negara. Kedua pengganti Mangindaan itu kemarin sudah mengikuti ujian seleksi.
Mundurnya Mangindaan ini diakui oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Sutan Bathoegana.
“Permintaan mundur Pak Mangindaaan bersifat pribadi. Dan kami DPP menerima dengan baik,” katanya.
