Inikah Isyarat PAN Mendukung Mega-Sultan

RAPAT Kerja Nasional (Rakernas) III Partai Amanat Nasional (PAN) di Surabaya urung mengumumkan nama calon presiden mereka.

Sebagai gantinya, partai yang didirikan Amien Rais dan kini dipimpin Soetrisno Bachir itu malah mengisyaratkan dukungan untuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2009. Tentu saja dengan syarat PDIP si moncong putih menang dalam Pemilu 2009.

Berita ini juga dimuat di www.myrmnews.com.

Inikah pertanda mereka menyiapkan dukungan untuk duet Mega dan Sultan yang belakangan ini semakin kerap dipasang-pasangkan?

Tadinya PAN diketahui memperlihatkan tanda-tanda serius mendukung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai presiden. Hubungan serius antara PAN dengan Sultan mulai terlihat di bulan Januari lalu, ditandai pertemuan segitiga Soetrisno Bachir, Amien Rais dan Sri Sultan di Gunung Kidul, Jogjakarta, dalam pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II PAN Jogja di Ruang Serbaguna Wanagama, Gunung Kidul.

”Dalam politik tidak harus hitam di atas putih, tetapi dari gerak badan, isyarat itu sudah kelihatan. Silakan ditafsirkan. Saya beberapa kali dalam waktu yang pendek bertemu dengan Sri Sultan,” kata Soetrisno kala itu.

Setelah bertemu di Gunung Kidul, ketiga tokoh itu bertemu di Gedung Cendana, Wanagama.

Kalau dulu mendukung Sultan, mengapa kini PAN mendukung Mega?

Hal ini mungkin didorong oleh realitas politik yang berkembang di tanah air. Faktanya, popularitas Sultan masih berada di bawah Mega. Beberapa survei politik memperlihatkan bahwa Sultan masih berada di posisi ketiga mengikuti Mega yang semakin mengancam posisi unggulan pertama, SBY.

Bersamaan dengan popularitas Mega dan Sultan yang memperlihatkan tren naik, mengiringi popularitas SBY yang memperlihatkan tren turun, wacana menduetkan Mega dan Sultan pun semakin menguat.

Di arena Rakernas III PDIP di Makassar beberapa hari lalu nama Sultan menjadi favorit utama untuk didampingkan dengan Mega dalam Pilpres 2009.

Rakernas III PDIP itu memang tidak secara khusus menyebut nama tokoh yang akan dipasangkan dengan Mega. Hal ihwal pendamping Mega di arena Pilpres 2009 akan diputuskan dalam Rakernas IV di Solo bulan November mendatang.

Namun yang jelas, Mega sendiri telah meminta seluruh kadernya untuk mulai mencari-cari calon pacar yang ”ganteng dan keren” untuk disandingkan dengan dirinya.

Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS) Sukardi Rinakit yang juga berbicara di Rakernas III PDIP merekomendasikan Mega untuk menggaet Sultan yang menurutnya memiliki kewibawaan tradisional.

Duet Mega-Sultan, bila dapat diwujudkan, dapat menjadi ancaman superserius bagi SBY. Demikian Sukardi Rinakit.

Nah, dengan pertimbangan-pertimbangan seperti ini, wajarlah kiranya bila PAN sedikit ”memodifikasi” langkah politik mereka.

One Reply to “”

Leave a reply to anggara Cancel reply