Hizbullah Menarik Diri, Ketegangan Mengendur

SEJENAK kita arahkan pandangan ke Lebanon. Setelah empat hari saling serang, tentara pemerintah dan Hizbullah sepakat untuk mengakhiri pertikaian di antara mereka. Konflik yang berlangsung selama empat hari itu menewaskan setidaknya 37 orang.

Hizbullah juga telah setuju untuk menarik pasukannya dari Beirut. Namun begitu Hizbullah mengatakan tidak akan mengkahiri “pembangkangan sipil” sebelum tuntutan mereka dipenuhi pemerintah.

Foto diambil di Bandara Beirut, November 2005, saat saya mengunjungi negeri itu. Foto-foto lain dari Lebanon, juga kisah-kisah kecil selama berada di negeri itu, akan saya sampaikan setelah ini (baca: kapan-kapan).

Bentrokan antara Hizbullah dan pasukan pemerintah terjadi menyusul keputusan pemerintahan Perdana Menteri Fouad Sinior melarang jaringan telekomunikasi milik Hizbullah, dan memecat kepala keamanan bandara Beirut yang dituduh menjadi kaki tangan Hizbullah.

Fouad Siniora adalah salah seorang tangan kanan mantan perdana menteri Rafik Hariri yang tewas dalam serangan bom Februari 2005 lalu. Seperti Hariri, dia juga disebutkan punya pandangan anti-Syria dan kelompok yang didukung Syria, Hizbullah. Dari tahun 1999 hingga 2004 dia menjadi menteri di kabinet Hariri. Awalnya sebagai menteri negara lalu menteri keuangan. Adalah anak Hariri, Saad, yang menominasikan Siniora untuk duduk di kursi perdana menteri.

Sementara Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayed Hassan Nassralah telah membantah tuduhan bahwa Hizbullah memanfaatkan kementerian telekomunikasi Lebanon secara illegal. Dia juga membantah keterkaitan kepala keamanan bandara Beirut dengan Hizbullah. Sebaliknya, dalam pernyataan yang disampaikan hari Kamis pekan lalu (8/5), Hassan Nasrallah menuduh pemerintahan Siniora “main mata” dengan dinas rahasia Amerika Serikat, CIA, dan dinas rahasia Israel Mossad.

Lawan-lawan Hizbullah, menurut dia, telah memperalat pemerintahan Siniora untuk memotong jalur komunikasi Hizbullah dengan maksud memperlemah kekuatan Hizbullah. Sementara bandara Beirut telah dijadikan pangkalan rahasia CIA, FBI, dan Mossad. Berbagai operasi intelijen yang melibatkan hitam (senjata), putih (obat terlarang), dan hijau (uang), dirancang dari bandara Beirut.

>> Pernyataan Hassan Nasrallah.

Setidaknya, keputusan Hizbullah untuk menarik pasukan dari sebagian besar wilayah Beirut yang sempat didudukinya membuat ketegangan sedikit mengendur.

Leave a comment