Dalai Lama Ancam Mengundurkan Diri

DARI pengasingan di Dharmsala, India, Tenzin Gyatso mengancam akan mengundurkan diri dari posisi kepala negara dan kepala pemerintahan Tibet.

Tenzin Gyatso yang menjadi Dalai Lama sejak dilahirkan tahun 1935 meminta agar rakyat Tibet baik yang hidup di Tibet maupun yang hidup di pengasingan seperti dirinya dapat menahan diri, dan tidak menggunakan jalan kekerasan untuk menghadapi pemerintahan China.

Tahun 1950 Dalai Lama dilantik sebagai pemimpin politik Tibet. Setahun kemudian, tentara Republik Rakyat China menekan pemerintahannya di Lhasa.

Setelah kerusuhan besar yang terjadi tahun 1959, Dalai Lama memilih hidup dalam pengasingan.

Kerusuhan kembali merebak di Tibet sepekan terakhir ini. Pemerintah China yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade bulan Agustus nanti mengatakan pihaknya tengah mencari kelompok teroris yang membahayakan pelaksanaan Olimpiade.

Lhasa, ibukota Tibet, kini dalam keadaan tegang. Pemerintahan China dilaporkan telah menambah jumlah tentara mereka di kota itu, dan menyatakan Lhasa tertutup bagi media asing.

Menurut Associated Press, Dalai Lama mengatakan bila keadaan semakin tak terkendali dan memburuk, satu-satunya pilihan bagi dirinya adalah mengundurkan diri.

Salah seorang pembantu utama Dalai Lama, masih menurut Associated Press telah mengklarifikasi dan memperjelas pernyataan Dalai Lama.

“Bila rakyat Tibet memilih menggunakan jalan kekerasan, beliau akan mengundurkan diri. Sebab dia sepenuhnya mendukung jalan non-kekerasan,” kata Tenzin Takhla, sang pembantu utama Dalai Lama.

Pengunduran diri yang dimaksud Dalai Lama, sambungnya, adalah dari posisi kepala negara dan kepala pemerintahan Tibet di pengasingan, bukan dari posisi pemimpin spritual.

“Dia akan tetap menjadi Dalai Lama,” ujar Tenzin Takhla lagi.

Tenzin Gyatso diakui sebagai reinkarnasi Dalai Lama ke-13 pada usia dua tahun. Dia memperoleh kekuasaan penuh di Tibet pada usia 15 tahun. Di saat bersamaan pasukan China yang baru saja didirikan oleh oleh Mao Zedong memasuki Tibet.

Kerusuhan yang terjadi di Tibet menyusul aksi damai tanggal 10 Maret yang digelar para biksu untuk mengenang kekerasan yang terjadi di tahun 1959 silam. Menurut pemerintah China, korban tewas dalam kerusuhan itu hanya 16 orang. Sementara pemerintahan Dalai Lama menyebut korban tewas mencapai 80 orang.

3 Replies to “Dalai Lama Ancam Mengundurkan Diri”

  1. gak ada habisnya konflik china-tibet…sekarang china malah balik menuduh dalai lama bohong soal jumlah korban yg jatuh. dunia internasional sendiri sering dituduh “diam” re konflik ini, mungkin krn posisi china yg strategis di bid ekonomi…just a thought

  2. @antown
    kata banyak orang yang seharusnya mundur itu SBY. lebih baik dia konsentrasi ngurusi rekaman lagu-lagunya…

    atau bikin studio rekaman dan perusahaan label musik.

    trus setelah itu bikin lomba nyanyi memperebutkan piala SBY.

Leave a reply to teguhtimur Cancel reply