Pendeta di Gereja Obama Juga Mainkan Isu Kulit Hitam

JEREMIAH Wright, pendeta di gereja Trinity United Chicago, sedang jadi sorotan. Bulan Desember tahun lalu, dalam sebuah kebaktian di hari Minggu, Wright yang punya hubungan dekat dengan Barack Obama menyerang Hillary Clinton.

Menurut Wright, langkah Hillary Clinton menuju Gedung Putih lebih ringan daripada langkah Barack Obama. Itu karena Hillary berkulit putih, sementara Obama berkulit hitam.

“Barack tahu apa artinya jadi laki-laki kulit hitam yang tinggal di sebuah negara dan peradaban yang dikontrol oleh orang kaya kulit putih. Hillary tidak pernah dipanggil nigger. Hillary tidak pernah dianggap sebagai bukan-manusia (karena warna kulitnya),” kata Wright.

Sepanjang 20 tahun terakhir Obama menjadi jemaat di gereja ini. Obama sendiri pernah menggambarkan hubungan dekatnya dengan Wright seperti hubungan keponakan dengan paman. Wright juga pendeta yang menikahkan Barack dengan Michele, serta membaptis kedua anak mereka.

Rekaman khutbah Wright di bulan Desember 2007 itu kini beredar di internet. Sejak Januari lalu, Wright pensiun dari gereja itu.

“Siapa yang peduli dengan apa yang harus dihadapi anak kulit hitam setiap hari di negara dan budaya yang dikontrol oleh orang kaya berkulit putih,” kata dia lagi.

Melalui tim kampanyenya Obama mengatakan bahwa Wright bukan bagian dari tim sukses yang membantu dirinya. Mengaitkan pernyataan Wright dengan diri Obama adalah sesuatu yang terlalu dipaksakan. Obama juga mengatakan, walau punya hubungan dekat dengan Wright, tetapi tidak semua yang diomongkan Wright dapat dia setujui.

Obama yang lahir dan besar di Hawaii menegaskan, dirinya menentang penggunaan isu rasisme sebagai alat serang dalam kampanye. Siapapun yang menggunakan isu rasisme, katanya, entah di kubunya atau di kubu Hillary, akan dia kecam.

Wright memang dikenal sebagai pendeta “garis keras” yang kerap mengritik “pemerintahan kulit putih” di Amerika Serikat. Beberapa hari setelah peristiwa 11 September 2001, misalnya, Wright juga menyampaikan khutbah yang controversial.

Kata Wright, adalah Amerika Serikat yang membawa serangan itu ke dalam teritori Amerika, karena selama ini Amerika lah yang mempraktikan cara hidup teroris.

“Kita bom Hiroshima, kita bom Nagasaki, dan kita bom tempat-tempat yang jaraknya ribuan kilometer dari New York dan Pentagon, dan kita tidak pernah mengedipkan mata.”

“Kita mendukung negara teroris yang menjajah Palestina dan orang kulit hitam di Afrika Selatan. Dan sekarang kita marah karena apa yang kita lakukan di banyak negara kini menimpa kita. Ayam Amerika sekarang pulang untuk mengeram,” katanya.

Leave a comment