NEIL Abercrombie mengirimkan sepucuk surat ke Geraja Katholik di Vatikan.
Dalam surat itu Senator Hawaii dari Partai Demokrat ini bertanya, apakah melakukan penyiksaan terhadap tawanan adalah perbuatan dosa besar, atau tidak.
Surat itu dikirimkan Abercrombie kepada Monsignor Gianfranco Girotti, petinggi Vatikan yang menangani masalah etika dan pengampunan dosa.
Awal pekan ini Girotti mengatakan bahwa Otoritas Gereja Katholik di Vatikan memasukkan tiga dosa baru dalam daftar dosa besar yang dikenal di tradisi Katholik.
Ketiga dosa baru itu adalah penggunaan obat-obatan terlarang, rekayasa genetika, dan polusi.
“Selama berabad-abad Gereja Katholik telah menetukan dosa bagi jutaan manusia di seluruh dunia. Saya kirim surat kepadanya untuk bertanya apakah Gereja Katholik juga mempertimbangkan penggunaan atau dukungan terhadap penggunaan teknik-teknik penyiksaan dalam interogasi merupakan perbuatan dosa,” kata Abercrombie seperti dikutip Honolulu Advertiser.
Abercrombie juga mengatakan dirinya merasa terganggu dengan kenyataan bahwa Gereja Katholik tidak menyebutkan isu kontemporer mengenai penyiksaan ini.
Menurut teman dekat dan salah seorang pendukung Senator Illinois Barack Obama di Hawaii, pengumuman tiga dosa baru oleh Gereja Vatikan yang dilakukan bersamaan dengan penolakan Presiden George W. Bush untuk menghilangkan penyiksaan dalam pemeriksaan tawanan sebagai sesuatu yang ironis.
“Saya percaya bahwa lembaga masyarakat yang berperadaban memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan persoalan ini. Saya secara tulus meminta pandangan Anda mengenai posisi Gereja Katholik mengenai penggunaan teknik-teknik penyiksaan ini,” tulis Abercrombie dalam suratnya.
Jawaban Gereja Katholik atas pertanyaannya ini, yakin Abercrombie, akan memberikan sumbangan yang signifikan dalam pembicaraan mengenai penyiksaan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap tawanan-tawanan yang berada di berbagai penjara di banyak negara.
Di Washington awal pekan ini Presiden Bush mengatakan, penyiksaan yang dilakukan di penjara-penjara milik Amerika di banyak negara telah terbukti efektif memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mencegah ancaman terhadap keamanan.
Dengan pertimbangan itu dia menolak usul yang disampaikan Kongres agar pemerintah menghapuskan penyiksaan dalam interogasi tahanan.
“Ini bukan saatnya bagi Kongres untuk menghapuskan praktik yang terbukti ampuh untuk menjaga Amerika tetap aman,” kata Bush.
sebenarnya tidak usah menunggu fatwa vatikan ttg penyiksaan. Kembali saja ke ajaran Yesus, cintailah musuhmu seperti engkau mencintai dirimu sendiri. Jadi, musuh aja harus di cintai, apalagi disiksa. weleh..weleh…
salam kenal, main ke blog saya ya mas.