Tragedi Gaza Terburuk dalam 40 Tahun

KEHANCURAN yang dialami Gaza setelah dibombardir Israel tanpa henti selama sepekan ini sedemikian memprihatinkan.

Ini adalah kehancuran terburuk dalam 40 tahun terakhir sejak perang Arab-Israel tahun 1967.

Pemerintah Israel bertekad terus melancarkan serangan sampai Hamas yang memenangkan pemilihan umum secara demokratis di Palestina musnah.

Sejauh ini belum ada upaya konkret dari dunia internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mereka.

Kunjungan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice ke Palestina dan Israel dalam beberapa hari terakhir pun ternyata hanya digunakan untuk memainkan isu konflik Israel-Palestina demi popularitas George W. Bush sebelum meninggalkan Gedung Putih bulan Jauari tahun depan.

BBC melaporkan berbagai kelompok kemanusiaan mengecam serangan yang dilancarkan Israel itu. Dalam sebuah laporan berjudul Gaza Strip: A Humanitarian Implosion, Amnesty International, Save the Children, Cafod, Care International, dan Christian Aid, mengatakan blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza merupakan sebuah aksi yang melanggar hukum internasional.

Blokade yang disertai serangan terus menerus sejak sepekan lalu itu, menurut aliansi ini, secara dramatis telah membuat kualitas kehidupan di Jalur Gaza anjlok. Jumlah penduduk miskin dan warga yang kehilangan lapangan pekerjaan bertambah besar. Pendidikan anak-anak Palestina juga terhambat. Belum lagi persoalan kesehatan yang semakin memburuk.

Daleep Mukarji, dari Christian Aid, mengatakan warga Gaza tidak akan menemui kedamaian kecuali Israel, Fatah, the Quartet (AS, PBB, Uni Eropa, dan Rusia) bekerjasama dengan Hamas dalam memberikan masa depan yang cerah untuk rakyat Palestina di Gaza.

Sementara kelompok anti-perang Woman in Black Honolulu akan menggelar demonstrasi raksasa hari Jumat waktu Hawaii atau Sabtu waktu Indonesia.

Dalam demonstrasi itu mereka akan mengecam Israel yang membantai rakyat Gaza, juga mengecam dukungan yang diberikan pemerintahan Amerika Serikat terhadap Israel.

“Kita tidak dapat berdiam diri di saat Amerika Serikat mendukung Israel membunuh lebih dari 100 orang Palestina hanya dalam waktu lima hari,” tulis kelompok itu dalam selebaran yang dibagikan via e-mail.

One Reply to “”

Leave a reply to denie trian Cancel reply