Bankir Miskin Kuliahi SBY Cara Mengurangi Kemiskinan Tahun 2030

PERAIH Nobel Perdamaian yang dikenal sebagai ’Bankir Orang Miskin’ Muhammad Yunus kemarin menjadi dosen bagi Presiden SBY, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Dalam kuliah yang digelar di Istana Negara, pria asal Bangladesh itu memberikan sejumlah tip untuk keluar dari keruwetan kemiskinan.

Berita dikutip dari Jawa Pos.

Yunus yang tampil bersahaja itu sangat optimistis Indonesia bisa keluar dari persoalan kemiskinan. Bahkan, dia memprediksi pada 2030, kemiskinan tidak ada lagi di bumi Indonesia. Syaratnya, pemerintah dan masyarakat harus optimistis dan berkomitmen untuk terus mengikis kemiskinan tersebut.

Kehadirannya di istana itu atas undangan khusus Presiden SBY. Undangan yang ditulis tangan oleh SBY tersebut dikirim pada 13 Februari 2007. Tapi, baru kemarin Yunus sempat ke Indonesia untuk menghadiri Presidential Lecturer.

Tema yang diangkat Yunus dalam ceramahnya adalah We Can Put Poverty Into Museums (Kita Dapat Memuseumkan Kemiskinan). Selama 45 menit pria yang menjadi pelopor kredit untuk orang miskin di negerinya itu berceramah tanpa teks.

Yang membuat SBY, Kalla, dan para menteri berbinar adalah saat Yunus menyampaikan rasa optimistisnya bahwa Indonesia bisa bebas dari kemiskinan dalam 23 tahun mendatang. Hal itu juga akan terjadi di Bangladesh. “Kalkulasi saya berasal dari fakta bahwa kita sudah berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan, separonya pada 2015, seperti dalam Millennium Development Goals,” katanya.

Logikanya, kata Yunus, bila sebuah bangsa bisa mengurangi sesuatu separonya dalam 15 tahun, akan bisa menguranginya menjadi nol pada 15 tahun berikutnya. “Bila kita percaya bahwa kita akan mengurangi kemiskinan separo pada 2015, kita bisa percaya bahwa kita menjadikannya nol pada 2030. Dan, Indonesia sudah pada jalur yang benar, mengurangi kemiskinan separonya pada 2015,” papar peraih Nobel 2006 itu.

Yunus sangat paham dengan cara-cara memberantas kemiskinan. Pengalaman panjangnya sebagai pendiri Grameen Bank membuktikan bahwa masyarakat bisa diangkat dari jurang kemiskinan. Lewat program pemberantasan kemiskinan mulai 1974, jutaan orang miskin di Bangladesh bisa terbebas dari isapan lintah darat dan tengkulak.

Pria yang juga profesor ekonomi itu membangun sistem penyaluran kredit keuangan kepada rakyat miskin. Bukan hanya itu. Dia juga mengajarkan manajemen kepada orang-orang papa sehingga bisa memberdayakan diri dan menciptakan peluang kerja bagi yang lain.

Indonesia dan Bangladesh, kata Yunus, akan bersama-sama menjadikan angka kemiskinan ke titik nol. “Saya bisa mengatakan kemiskinan setelah itu hanya bisa dilihat di museum, tidak dalam komunitas masyarakat lagi, karena itu sudah menghilang,” katanya.

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

3 thoughts on “Bankir Miskin Kuliahi SBY Cara Mengurangi Kemiskinan Tahun 2030”

  1. Satu yang tdk banyak terekam media, yakni ekspresi muka SBY, juga Menkeu Sri Mulyani, saat mendengar ceramah Yunus yang tampil lepas namun tetep santun di Istana Merdeka. Keduanya bak mahasiswa Universitas mendengar dosen berceramah diatas mimbar. Padahal, keduanya bergelar Doktor Ekonomi.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s